Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Literasi IPB University menyelenggarakan kegiatan Festival Literasi dan Minat Bakat di Desa Sindanghaji, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka.
Kegiatan ini berlangsung selama 8 hari, dan menjadi sarana penguatan literasi dasar serta pengembangan minat bakat anak-anak sekolah dasar di Desa Sindanghaji.
Festival ini terdiri atas 2 kegiatan utama, yakni Kunjungan Literasi ke Sekolah dan Lomba Literasi serta Minat Bakat Kebudayaan, di mana melibatkan tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Desa Sindanghaji.
Literasi ke Sekolah: Mengenalkan Buku, Mengasah Kemampuan
Selama 6 hari pertama, mahasiswa melaksanakan kegiatan Kunjungan Literasi ke Sekolah. Siswa kelas 1—6 SD menjadi sasaran dalam program ini, dengan pendekatan kegiatan yang dirancang berdasarkan tahap perkembangan usia.
Untuk siswa kelas 1—3 SD, kegiatan yang dilakukan adalah Membaca Nyaring. Dalam kegiatan ini, mahasiswa membacakan cerita anak dengan ekspresif dan interaktif untuk membantu anak-anak memahami isi cerita serta menumbuhkan ketertarikan terhadap dunia membaca sejak dini.
Sementara itu, siswa kelas 4—6 SD mengikuti kegiatan Cerdas Mengulas Buku. Anak-anak diajak untuk menyampaikan kembali isi buku yang mereka baca menggunakan bahasa sendiri secara lisan, dalam format sederhana dan mudah dipahami.
Maggot, Solusi Bijak Atasi Sampah Organik di Desa Jurug, oleh Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University 2025
Pendekatan ini bertujuan untuk melatih daya ingat, kemampuan menyampaikan gagasan, serta keberanian berbicara di depan orang lain.
Metode yang digunakan selama kunjungan sekolah bertujuan untuk mengintegrasikan literasi sebagai bagian dari keseharian siswa, tidak hanya melalui teks tertulis, tetapi juga melalui interaksi aktif antara siswa dan fasilitator.
Lomba Literasi dan Minat Bakat
Setelah kegiatan literasi di sekolah selesai, program dilanjutkan denganLomba Literasi, Cerdas Mengulas Buku yang diselenggarakan selama satu hari. Lomba ini diikuti oleh 24 siswa kelas 4—6 SD dari berbagai SDN di Desa Sindanghaji.
Setiap peserta membawakan ulasan buku pilihan mereka secara lisan di depan juri dan peserta lainnya. Aspek penilaian meliputi kemampuan memahami isi bacaan, struktur penyampaian, keberanian berbicara, serta penggunaan bahasa yang komunikatif.
Pada hari berikutnya, mahasiswa menyelenggarakan puncak Festival Literasi sekaligus pengumuman pemenang lomba Cerdas Mengulas Buku. Pemenang lomba menerima piagam penghargaan dan hadiah.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang apresiasi atas upaya dan keberanian siswa dalam mengekspresikan pemahaman terhadap buku yang mereka baca.
Inovasi KKN-T IPB 2025: Insinerator Sederhana Minim Asap Hadir di Desa Demangharjo, Kabupaten Tegal
Literasi sebagai Gerakan Bersama
Festival Literasi dan Minat Bakat di Desa Sindanghaji menjadi bagian dari upaya mahasiswa untuk mendorong pentingnya budaya baca di tingkat desa.
Melalui kegiatan sederhana yang menyenangkan, anak-anak diberi ruang untuk mengenal bacaan, melatih berpikir, dan mengembangkan keterampilan menyampaikan pendapat.
Program ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa, guru, dan masyarakat dalam membangun lingkungan belajar yang suportif.
Dengan melibatkan semua elemen sekolah secara aktif, program tersebut diharapkan menjadi pemicu tumbuhnya inisiatif literasi lanjutan di desa.
Selain itu, kegiatan ini juga dirancang untuk memberi pengalaman baru bagi anak-anak dalam hal tampil di depan umum, mendengar satu sama lain, serta membangun kepercayaan diri.
Menumbuhkan Benih Literasi dari Desa
Program yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-T Literasi IPB University ini menjadi contoh bahwa literasi bisa dibangun dari hal-hal kecil, tetapi bermakna.
Membacakan cerita, mengulas buku, dan memberikan apresiasi kepada anak-anak yang berani tampil adalah bentuk sederhana dari pendidikan yang memberdayakan.
Mahasiswa KKN IPB Ajak Warga Kelola Sampah Rumah Tangga Demi Wujudkan Kampung Ramah Lingkungan (KRL)
Festival ini juga menjadi pengingat bahwa semangat literasi tidak hanya milik kota atau sekolah besar, tetapi juga bisa tumbuh subur di desa-desa, jika didukung dengan niat baik, kreativitas, dan kolaborasi.
Dengan selesainya rangkaian kegiatan ini, mahasiswa meninggalkan Desa Sindanghaji dengan harapan agar semangat membaca dan berekspresi yang telah ditanamkan dapat terus dijaga dan dikembangkan oleh para guru, siswa, dan masyarakat desa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News