pemberdayaan masyarakat nelayan dalam keselamatan kerja dan penangkapan ikan ramah lingkungan di desa eretan wetan - News | Good News From Indonesia 2025

Pemberdayaan Masyarakat Nelayan dalam Keselamatan Kerja dan Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan di Desa Eretan Wetan

Pemberdayaan Masyarakat Nelayan dalam Keselamatan Kerja dan Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan di Desa Eretan Wetan
images info

Pada hari Selasa, 22 Juli 2025, dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, khususnya dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan dalam rangka program kerja KKN-T Inovasi IPB 2025, Desa Eretan Wetan.

Kegiatan ini mengusung tema “Keselamatan Kerja Nelayan dan Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan” yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar nelayan dalam bekerja secara aman serta menjalankan praktik perikanan yang berkelanjutan.

Kegiatan dilaksanakan di halaman depan Mushola Al-Jihad, Desa Erertan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Sebanyak 30 nelayan kapal jukung dengan ukuran kapal 5GT ke bawah mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

Kegiatan ini turut didampingi oleh Pemerintah Desa, yaitu Bapak Nanto Budiyanto, S.Pd selaku Sekretaris Desa dan Bapak Sahudin Abdul Rasyid serta didampingi oleh pihak keamanan, yaitu Bapak Riyanto dam Bapak Hamdan selaku Pembina Potensi Maritim (BABINPOTMAR) dan Bapak Yudha perwakilan dari Polisi Air dan Udara (POLAIRUD) Desa Eretan Wetan.

Kegiatan pelatihan terbagi dalam dua sesi materi utama. Materi “Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan” disampaikan oleh Dr. Ir. Zulkarnain, M.Si, yang menekankan pentingnya menggunakan alat tangkap yang tidak merusak habitat, menjaga ukuran ikan tangkapan, dan mematuhi regulasi alat tangkap untuk menjamin keberlanjutan sumberdaya perikanan.

Sesi kedua mengenai “Keselamatan Kerja Nelayan dan Basic Sea Survival” dipandu oleh dua narasumber, yaitu Dr Fis Purwangka, S.Pi, M.Si dan Dr. Ir. Wazir Mawardi, M.Si. Materi ini mencakup identifikasi risiko kejadian saat melaut, demonstrasi penggunaan jaket pelampung, serta pengisisan Job Safety Analysis (JSA) sebagai upaya mitigasi bahaya kerja.

Dr Fis Purwangka, S.Pi, M.Si turut menyampaikan bahwa resiko kejadian pada saat melaut dapat disebabkan oleh 3 hal, yaitu kondisi lingkungan, human error, dan malfunction system.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata dukungan mahasiswa KKN-T Inovasi IPB 2025 Desa Eretan Wetan dalam mendorong peningkatan kualitas SDM nelayan di Eretan Wetan. Dr. Ir. Wazir Mawardi, M.Si. menggarisbawahi pentingnya peran nelayan dengan menyatakan bahwa “nelayan memiliki jasa besar dalam penyediaan sumber protein hewani bagi masyarakat melalui hasil tangkapan ikan mereka”.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa penguatan kapasitas nelayan bukan hanya penting bagi kesejahteraan mereka, tetapi juga berdampak langsung pada ketahanan pangan nasional.

Selanjutnya kegiatan ditutup dengan praktik langsung Basic Sea Survival di Perairan Eretan Wetan, di mana peserta diajarkan cara menggunakan pelampung dengan benar, teknik mengapung dan bertahan hidup di laut, penanganan darurat jatuh ke laut dan evakuasi mandiri.

Simulasi dipandu langsung oleh dosen pemateri, didampingi personel BABINPOTMAR dan POLAIRUD untuk memastikan keselamatan dan efektivitas pelatihan, serta melibatkan mahasiswa KKN-T IPB 2025 sebagai pendamping lapangan yang turut membantu koordinasi dan pendampingan peserta selama simulasi berlangsung.

Para peserta yang merupakn nelayan menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung, karena mendapatkan pengalaman nyata yang relevan dengan risiko pekerjaan mereka sehari-hari dan dapat langsung mempraktikkan hal-hal yang selama ini belum pernah mereka dapatkan.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kepedulian mahasiswa KKNT Inovasi IPB 2025 Desa Eretan Wetan 2025 yang didukung oleh Dosen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB terhadap kondisi nelayan kapal jukung skala kecil—sebuah bentuk pembinaan dan pelatihan yang sebelumnya belum pernah didapatkan.

Melalui pendekatan edukatif dan praktik langsung di lapangan, diharapkan para nelayan semakin sadar akan pentingnya menjaga keselamatan diri saat melaut dan keberlanjutan sumberdaya laut sekaligus mendorong penerapan metode tangkap yang lebih bertanggung jawab. Meningat masih sering dijumpai penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan (arad) oleh sebagian nelayan setempat.

Pemerintah desa bersama unsur keamanan setempat menyampaikan apresiasi serta dukungan terhadap keberlanjutan program ini, sebagai bagian dari upaya nyata dalam meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan nelayan lokal di masa mendatang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.