perkuat daya saing pariwisata kkntk 20 universitas bojonegoro hadirkan ahli digitalisasi pemasaran wisata untuk dukung pengelolaan geopark negeri atas angin lebih optimal - News | Good News From Indonesia 2025

Perkuat Daya Saing Pariwisata, KKNTK 20 Universitas Bojonegoro Hadirkan Ahli Digitalisasi Pemasaran Wisata

Perkuat Daya Saing Pariwisata, KKNTK 20 Universitas Bojonegoro Hadirkan Ahli Digitalisasi Pemasaran Wisata
images info

Desa Deling yang terletak di Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kini semakin dikenal sebagai gerbang utama menuju destinasi unggulan Negeri Atas Angin yang terintegrasi dalam kawasan Geopark.

Sebagai upaya memperkuat daya saing pariwisata lokal dan mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, Balai Desa Deling pada Jumat (25/7) menjadi tuan rumah dalam sosialisasi dan pelatihan pengelolaan serta pemasaran pariwisata digital bagi para pemuda dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat.

Pelatihan ini merupakan salah satu bagian dari program Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKNTK) kelompok 20 Universitas Bojonegoro. Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan narasumber yang ahli dibidang pengelolaan pariwisata, beliau adalah Coach Priyo CT, CPS®, seorang praktisi dan trainer di bidang manajemen pariwisata, yang dikenal aktif dalam mendampingi pengembangan destinasi-destinasi wisata berbasis kearifan lokal dan digitalisasi.

Geopark Negeri Atas Angin, yang menawarkan panorama alam unik dari perbukitan dan hamparan awan di pagi hari, memiliki potensi besar menjadi magnet wisata baru. Namun, menurut Coach Priyo CT, pengelolaan destinasi geopark saat ini memerlukan inovasi, terutama dalam hal digitalisasi informasi, pemasaran dan layanan wisata.

“Digitalisasi membuka peluang besar agar Negeri Atas Angin lebih dikenal secara nasional dan internasional. Pengelolaan profesional berbasis digital akan memudahkan wisatawan mendapatkan informasi, memesan paket wisata, sampai mengakses layanan hospitality secara lebih mudah,” terang Coach Priyo.

Dalam pelatihan, peserta dikenalkan dengan konsep dasar Tourism Management seperti POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling), prinsip CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability), strategi pemasaran digital, serta pentingnya kepemimpinan dan keramahtamahan (hospitality) untuk membangun citra positif destinasi.

Para peserta sosialisasi terlihat antusias mengikuti simulasi pembuatan konten digital, pengelolaan media sosial, hingga strategi komunikasi pemasaran melalui platform daring seperti Instagram, Facebook, dan website desa wisata.

“Kami didorong untuk aktif membuat konten foto, video, sampai testimoni pengunjung, agar Negeri Atas Angin benar-benar ‘naik kelas’ sebagai destinasi Geopark yang modern,” kata Bunga, mahasiswa tim KKN Tematik Kolaboratif kelompok 20.

Coach Priyo juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, pelaku UMKM lokal, dan generasi muda untuk bersama-sama membangun ekosistem pariwisata yang kuat. “Kalau desa ingin maju, peran pemuda sangat penting untuk menjadi digital marketer, pemandu wisata, bahkan duta keramahan,” imbuhnya.

Kepala Desa Deling, dalam sambutannya, mengapresiasi pelatihan yang digelar dan berharap program serupa dapat berjalan berkelanjutan. “Geopark Negeri Atas Angin adalah potensi besar untuk masa depan desa kami. Kami berharap setelah pelatihan ini, para peserta bisa mengaplikasikan ilmunya langsung di lapangan dan berjejaring dengan pelaku wisata regional hingga nasional,” ujarnya.

Antusiasme peserta terlihat dari sesi diskusi yang hangat, pertanyaan-pertanyaan terkait pemasaran digital hingga praktik membuat akun bisnis. Beberapa warga bahkan menyampaikan ide pembuatan paket wisata edukasi, wisata virtual, hingga kolaborasi produk UMKM untuk mendukung branding geopark.

Dengan dorongan digitalisasi, Geopark Negeri Atas Angin diharapkan dapat menjadi ikon pariwisata berkelas dunia, sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya menarik wisatawan domestik, namun juga wisatawan mancanegara yang ingin menikmati keindahan alam, budaya, dan keramahan lokal Bojonegoro.

Sosialisasi dan pelatihan semacam ini diharapkan menjadi langkah awal menuju transformasi Desa Deling dari desa biasa menjadi Desa Wisata Digital yang mandiri dan berdaya saing tinggi, membuktikan bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci sukses pengembangan geopark dan pariwisata lokal.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.