lppm universitas bojonegoro lakukan monev kkn tk 20 di geopark negeri atas angin dorong optimalisasi program dan rencana berkelanjutan - News | Good News From Indonesia 2025

LPPM Universitas Bojonegoro Lakukan Monev KKN-TK 20 di Geopark Negeri Atas Angin

LPPM Universitas Bojonegoro Lakukan Monev KKN-TK 20 di Geopark Negeri Atas Angin
images info

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-TK) 20 yang berlokasi di Geopark Negeri Atas Angin, Desa Deling, Kecamatan Sekar, Rabu (30/7).

Kegiatan ini menjadi langkah penting untuk memastikan seluruh program yang telah direncanakan oleh mahasiswa berjalan efektif, tepat sasaran, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat.

Sejak pertengahan Juli 2025, mahasiswa KKN-TK 20 Universitas Bojonegoro telah aktif menggarap berbagai program kerja yang fokus pada pengembangan potensi wisata Negeri Atas Angin, penguatan kapasitas masyarakat, dan perbaikan fasilitas umum di kawasan Geopark.

Melalui Monev ini, LPPM ingin melihat secara langsung sejauh mana program tersebut terealisasi, serta memberikan masukan untuk perbaikan di sisa waktu pelaksanaan KKN.

Kegiatan Monev dipimpin langsung oleh perwakilan LPPM Universitas Bojonegoro yang didampingi dosen pembimbing lapangan. Dalam kunjungan ini, mereka meninjau berbagai hasil kerja mahasiswa seperti perbaikan dan pengecatan fasilitas Geopark, pemasangan papan informasi wisata, pengelolaan sampah, pembuatan spot foto kreatif, hingga pelaksanaan program edukasi bahasa Inggris untuk anak-anak Desa Deling.

Menurut Ketua LPPM Universitas Bojonegoro, kegiatan monitoring ini bukan hanya sebatas penilaian, tetapi juga bentuk dukungan agar mahasiswa mampu menyelesaikan program dengan kualitas terbaik.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap kegiatan KKN yang dilakukan mahasiswa benar-benar memberikan dampak bagi masyarakat. Monev ini juga menjadi wadah diskusi, di mana mahasiswa bisa menyampaikan hambatan dan kendala yang mereka hadapi di lapangan,” jelasnya.

Selain meninjau hasil fisik, LPPM juga menilai aspek nonfisik seperti interaksi mahasiswa dengan masyarakat, keberlanjutan program setelah KKN berakhir, serta inovasi yang dihadirkan untuk mendukung pengembangan wisata berkelanjutan.

Pihak LPPM memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN-TK 20 karena mampu membangun hubungan yang harmonis dengan perangkat desa, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), serta warga setempat.

Kepala Desa Deling yang turut hadir dalam kegiatan Monev menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Universitas Bojonegoro. Menurutnya, keberadaan mahasiswa KKN telah memberi energi baru bagi pengelolaan Negeri Atas Angin yang sebelumnya sempat mengalami masa “mati suri”.

“Dulu fasilitas di sini banyak yang tidak terawat. Sekarang mulai ada perubahan, pengunjung juga lebih nyaman datang ke Negeri Atas Angin. Program-program mahasiswa ini benar-benar membantu kami,” ungkapnya.

Salah satu mahasiswa KKN-TK 20 mengaku senang karena program mereka mendapat respon positif dari masyarakat. Meski di lapangan mereka menghadapi beberapa kendala seperti cuaca yang kurang mendukung dan keterbatasan dana, namun dukungan warga dan pihak desa membuat semua hambatan bisa diatasi.

“Kami berusaha memaksimalkan waktu yang ada untuk menyelesaikan program, apalagi setelah Monev ini kami dapat banyak masukan berharga untuk penyempurnaan kegiatan,” ujarnya.

Monev ini diakhiri dengan sesi diskusi dan evaluasi bersama. LPPM memberikan beberapa catatan penting, di antaranya memperkuat aspek promosi digital Geopark Negeri Atas Angin agar lebih dikenal luas, memastikan fasilitas yang sudah diperbaiki dapat dirawat dengan baik, dan mendorong adanya program keberlanjutan yang bisa dikelola oleh masyarakat secara mandiri.

Dengan adanya monitoring ini, diharapkan seluruh program KKN-TK 20 Universitas Bojonegoro tidak hanya selesai secara administratif, tetapi benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bagi Desa Deling.

Keberhasilan mahasiswa dalam menghidupkan kembali semangat pengelolaan Geopark Negeri Atas Angin menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat mampu menghadirkan perubahan positif.

Kegiatan Monev tersebut juga menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk bekerja lebih maksimal di sisa waktu KKN. Harapannya, Negeri Atas Angin yang kini tampil dengan wajah baru dapat menjadi salah satu destinasi unggulan Kabupaten Bojonegoro dan memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.