mahasiswa kkn t ipb laksanakan program sayurita untuk dukung ketahanan pangan warga dukuh gunung tukul desa suru ponorogo - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa KKN-T IPB Laksanakan Program SAYURITA: Dukung Ketahanan Pangan Warga Dukuh Gunung Tukul, Ponorogo

Mahasiswa KKN-T IPB Laksanakan Program SAYURITA: Dukung Ketahanan Pangan Warga Dukuh Gunung Tukul, Ponorogo
images info

Mahasiswa peserta KKN-T IPB University telah melaksanakan program unggulan bertajuk SAYURITA (Sayur untuk Keluarga Tangguh) di Dukuh Gunung Tukul, Desa Suru, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo.

Program ini dilaksanakan pada tanggal 8 hingga 10 Juli 2025 sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat desa, khususnya di wilayah dengan keterbatasan sumber daya.

Dukuh Gunung Tukul merupakan salah satu wilayah yang memiliki tantangan geografis berupa tanah yang cenderung kering dan akses air yang terbatas.

Kondisi tersebut menyulitkan warga untuk melakukan budidaya tanaman pangan, terutama sayuran yang dapat menunjang konsumsi rumah tangga sehari-hari.

Penanaman 5000 Bibit Mangrove oleh Tim KKN-T IPB di Karangsong, Tambak, Totoran, Pabeanilir, dan Brondong

Melihat potensi dan kebutuhan tersebut, mahasiswa KKN-T IPB menggagas Program SAYURITA sebagai solusi praktis yang dapat diterapkan oleh masyarakat setempat, khususnya ibu rumah tangga.

Penyemaian benih komoditas SAYURITA | Foto: (Dokumen Pribadi)
info gambar

SAYURITA dirancang untuk memperkenalkan dan mendemonstrasikan metode budidaya lima jenis sayuran (cabai, tomat, terong, sawi, dan timun) secara mandiri menggunakan polybag.

Metode ini dipilih karena tidak membutuhkan lahan luas, relatif hemat air, dan dapat diterapkan di halaman rumah warga.

Program ini menyasar 45 ibu rumah tangga di RW 02 sebagai peserta utama. Harapannya, setiap keluarga dapat memiliki kebun sayur sederhana yang mendukung ketersediaan pangan rumah tangga.

Sebelum pelaksanaan, mahasiswa telah melakukan berbagai persiapan, antara lain dengan menyediakan sekitar 250 polybag, mengolah media tanam dari tanah hutan, pupuk kandang, dan arang sekam, serta membeli benih sayuran dan tray persemaian untuk melakukan penyemaian awal.

Mahasiswa juga menyiapkan pupuk NPK dan meracik pestisida nabati berbahan dasar bawang putih untuk dibagikan kepada warga.

Penyuluhan dan demonstrasi materi SAYURITA bersama warga RW 02 Dukuh Gunung Tukul | Foto: (Dokumen Pribadi)
info gambar

Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada 8 Juli 2025, mahasiswa menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi teknis di hadapan para ibu rumah tangga RW 02.

Materi yang disampaikan meliputi pembuatan media tanam, penyemaian benih, pembuatan pupuk organik padat (kompos) dan cair, serta pembuatan pestisida nabati.

Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari warga, yang aktif bertanya dan terlibat langsung dalam praktik.

Penanaman bibit sayur dan pembagian polybag kepada warga RW 02 Dukuh Gunung Tukul | Foto: (Dokumen Pribadi)
info gambar

Selanjutnya, pada tanggal 9 dan 10 Juli 2025, dilakukan kegiatan penanaman bibit sayur secara langsung bersama warga RT 02 RW 02 dan RT 01 RW 02. Mahasiswa membagikan polybag berisi media tanam dan bibit, serta pupuk dan pestisida nabati kepada seluruh peserta.

Mendorong Pemberdayaan Ekonomi Melalui Literasi dan Pendampingan UMKM di Desa Simojayan oleh Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University

Untuk warga RT 01, mahasiswa bekerja sama dengan pengurus RT untuk menyiapkan 10 polybag tambahan berisi media tanam bagi setiap rumah tangga.

Pertumbuhan komoditas SAYURITA | Foto: (Dokumen Pribadi)
info gambar

Sebagai bentuk tindak lanjut, mahasiswa melakukan kunjungan monitoring pada 24 dan 25 Juli 2025 untuk meninjau perkembangan bibit yang telah ditanam. Hasil monitoring menunjukkan bahwa dari total 240 bibit sayur yang dibagikan, sebanyak 209 bibit berhasil tumbuh, menghasilkan tingkat keberhasilan sebesar 87%.

Kendala utama pada bibit yang gagal tumbuh sebagian besar disebabkan oleh gangguan ayam peliharaan warga.

Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa pendekatan pertanian skala rumah tangga melalui polybag dapat menjadi solusi tepat di wilayah dengan keterbatasan sumber daya alam.

Selain memberikan dampak langsung berupa ketersediaan sayur untuk konsumsi keluarga, program SAYURITA juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam bertani secara sederhana.

Pertumbuhan komoditas SAYURITA | Foto: (Dokumen Pribadi)
info gambar

Keberhasilan program ini pun diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong warga Desa Suru lainnya untuk turut menerapkan praktik serupa.

Dengan demikian, upaya peningkatan ketahanan pangan desa tidak berhenti pada satu titik, tetapi berkembang menjadi gerakan bersama yang berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.