Dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi masyarakat pedesaan dan meningkatkan ketahanan keluarga melalui pemberdayaan perempuan, kegiatan edukasi literasi keuangan bagi ibu rumah tangga dilaksanakan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor (24 Juli 2025).
Program ini diprakarsai oleh Tim 10 Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi IPB University sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang menempatkan perempuan sebagai agen perubahan dalam pengelolaan keuangan keluarga dan pembangunan desa berkelanjutan.
Desa Sirnagalih, yang kini berstatus sebagai desa mandiri, menunjukkan dinamika sosial yang kuat dan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan lokal. Namun, di balik status tersebut, masih terdapat sejumlah tantangan mendasar, khususnya dalam aspek pengelolaan keuangan rumah tangga.
Salah satu tantangan yang kerap dihadapi adalah kurangnya pemahaman tentang keuangan pribadi, yang berdampak pada pengambilan keputusan finansial yang kurang tepat.
Dari Buku ke Aksi, KKN-T IPB University Bangun Budaya Baca Anak di Desa Situ Udik
Dalam banyak kasus, ibu rumah tangga menjadi pihak yang paling terdampak, karena merekalah yang menjalankan fungsi utama sebagai pengatur anggaran keluarga.
OJK mencatat bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih tergolong rendah, terutama di kalangan perempuan. Ketimpangan ini berisiko memperburuk kerentanan terhadap produk keuangan yang tidak sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan masyarakat.
Salah satu fenomena yang marak di Desa Sirnagalih adalah keberadaan praktik pinjaman berbasis kelompok yang dikenal sebagai Bank Emok. Meskipun sistem ini menawarkan kemudahan akses pinjaman tanpa agunan dan proses cepat, praktiknya tidak jarang disertai dengan suku bunga tinggi, tenggat pengembalian yang ketat, serta mekanisme penagihan yang menimbulkan tekanan psikologis.
Hal ini dapat berdampak langsung terhadap stabilitas ekonomi rumah tangga dan meningkatkan beban utang bagi keluarga yang tidak siap secara finansial.
Menyadari kondisi tersebut, tim 10 KKNT-I IPB University menghadirkan program bertajuk “Ibu Tangguh, Keluarga Sejahtera: Literasi Keuangan untuk Ibu-Ibu Sirnagalih”, yang dilaksanakan pada Kamis, 24 Juli 2025, di Balai Desa Sirnagalih.
Kegiatan ini diikuti oleh 58 peserta perempuan, yang terdiri dari perwakilan PKK dan RW. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman praktis mengenai pengelolaan keuangan keluarga melalui pendekatan edukatif dan partisipatif yang menyenangkan, mudah dipahami, dan relevan dengan kondisi kehidupan sehari-hari.
Kegiatan literasi ini terdiri atas 3 sesi utama yang dikemas secara komunikatif dan aplikatif:
- Sesi 1: "Dompet Pintar Ibu: Mengatur Keuangan Keluarga Itu Gampang!" fokus pada konsep dasar pengelolaan keuangan, pentingnya anggaran, membedakan kebutuhan dan keinginan, serta menabung. Tujuannya adalah memotivasi ibu-ibu untuk mencatat pengeluaran dan memahami utang yang bijak.
- Sesi 2: "Awas! Kenali Musuh Keuanganmu: Waspada Jebakan Pinjaman Ilegal" membahas ciri-ciri pinjaman ilegal, perbedaannya dengan lembaga resmi, dan cara melaporkannya. Sesi ini meningkatkan kewaspadaan peserta terhadap tawaran pinjaman mencurigakan.
- Sesi 3: "Merencanakan Masa Depan, Mewujudkan Mimpi: Tips Menabung dan Akses Dana Aman" mendorong kebiasaan menabung rutin dan memperkenalkan alternatif pembiayaan yang aman dan legal, seperti arisan pintar keuangan, untuk merencanakan masa depan finansial yang lebih baik.
Guna menunjang efektivitas pembelajaran, seluruh materi disampaikan melalui media visual interaktif, modul edukatif ukuran A5 yang ringkas, serta permainan edukatif yang mengajak peserta terlibat secara aktif.
KKN IPB di Desa Dukuh, Wujudkan Ekonomi Sirkular lewat Paving Block dari Sampah Plastik
Selain itu, kegiatan ini dilengkapi dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman peserta. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan, dengan skor rata-rata peserta meningkat dari 21,84 menjadi 24,47 dari 30 soal.
Secara spesifik, setelah materi, skor terendah mencapai 20 soal benar dan tertinggi 29 soal benar dari 30 soal, menunjukkan pemahaman yang lebih merata.
Partisipasi aktif selama kegiatan juga menjadi salah satu indikator keberhasilan program ini. Peserta tidak hanya antusias dalam mengikuti materi. Namun, juga mampu mengisi modul secara mandiri, bertanya secara kritis, serta membagikan pengalaman pribadi mereka terkait pengelolaan keuangan dan tantangan pinjaman.
Hal ini mencerminkan bahwa pendekatan edukatif yang inklusif dan empatik mampu membangun kepercayaan. Selain itu juga meningkatkan daya kritis perempuan desa terhadap isu-isu finansial yang selama ini mungkin dianggap tabu atau sulit dipahami.
Melalui program ini, tim 10 KKNT-I IPB University berharap para ibu di Desa Sirnagalih kini memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan dasar yang lebih kuat untuk membuat keputusan keuangan yang bijak, terhindar dari jeratan pinjaman ilegal, dan pada akhirnya menjadi penggerak ekonomi keluarga yang lebih mandiri.
Literasi keuangan bukan hanya soal hitung-hitungan. Namun, juga tentang keberdayaan, ketahanan, dan masa depan keluarga yang lebih sejahtera.
Dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis kebutuhan warga, program ini membuktikan bahwa peningkatan literasi keuangan dapat menjadi langkah awal menuju ketahanan ekonomi keluarga.
Kelompok KKNT-I IPB University berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi awal dari upaya-upaya serupa yang memperkuat peran perempuan dalam pembangunan desa yang berkelanjutan, dimulai dari pengetahuan, menuju kemandirian.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News