dari buku ke aksi mahasiswa kkn t ipb bangun budaya baca anak desa situ udik - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Buku ke Aksi, KKN-T IPB University Bangun Budaya Baca Anak di Desa Situ Udik

Dari Buku ke Aksi, KKN-T IPB University Bangun Budaya Baca Anak di Desa Situ Udik
images info

Dalam upaya tingkatkan minat baca dan membangun budaya literasi sejak dini, mahasiswa KKN-T IPB University 2025 hadirkan rangkaian program edukatif yang difokuskan untuk anak-anak di Desa Situ Udik.

Bekerja sama dengan Taman Baca Masyarakat (TBM) dan perangkat desa, literasi ini mendapat sambutan hangat dari warga dan diikuti puluhan anak usia sekolah dasar.

Kegiatan tersebut juga didukung oleh Kepala Desa Situ Udik serta para guru dari SD/MI setempat, yang turut hadir dalam beberapa sesi kegiatan literasi interaktif.

Salah satu program utama adalah pendataan dan pemutakhiran data perpustakaan yang menjadi bagian dari inisiatif Pendataan Perpustakaan Berbasis Wilayah milik Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).

Aktivitas dilaksanakan secara luring di TBM Desa Situ Udik dan mencakup sosialisasi pentingnya basis data perpustakaan, pelaksanaan pendataan melalui aplikasi/website Perpusnas, hingga pendaftaran Nomor Pokok Perpustakaan (NPP).

KKN IPB di Desa Dukuh, Wujudkan Ekonomi Sirkular lewat Paving Block dari Sampah Plastik

Hasil dari program ini memastikan bahwa perpustakaan desa memiliki data yang terstruktur dan terdokumentasi dalam sistem nasional.

Melanjutkan proses aktivasi perpustakaan, mahasiswa melakukan kegiatan pengelolaan dan penataan ulang ruang baca, yang meliputi pengklasifikasian koleksi, penjajaran buku, serta pengolahan bahan pustaka.

Proses ini juga mencakup penerimaan buku, verifikasi data, dan pengkatalogan subjek yang bertujuan menciptakan standar pengelolaan koleksi yang lebih rapi dan fungsional. Kegiatan dilakukan di TBM Bunda Arum.

Sebagai upaya pemanfaatan langsung fasilitas perpustakaan, mahasiswa menghadirkan program DikSi: Situ Udik Berliterasi, yaitu serangkaian kegiatan literasi anak berbasis bahan bacaan.

Anak-anak usia 6–12 tahun diajak untuk membaca buku secara mandiri, menampilkan drama berdasarkan cerita pilihan, hingga mengerjakan proyek sederhana dari buku yang dibaca.

Program tersebut dirancang untuk meningkatkan minat baca, pemahaman, dan kreativitas melalui pendekatan yang interaktif dan menyenangkan.

Untuk memperluas jangkauan literasi, kegiatan juga diadaptasi ke lingkungan sekolah dasar Desa Situ Udik melalui program DikSi: Situ Udik Berliterasi Goes to School. Partisipasi aktif anak-anak dari masing-masing kelas menjadi indikator terciptanya budaya literasi sekolah yang hidup dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari program inovasi, mahasiswa turut menghadirkan English Fun Class, sebuah ruang belajar bahasa Inggris dasar yang komunikatif dan kompetitif. Program ini dirancang untuk mengenalkan kosakata, kalimat sederhana, dan percakapan ringan melalui media interaktif seperti kartu gambar, lagu, kuis, dan permainan kelompok.

Hidupkan Budaya Baca, Mahasiswa KKN IPB Ramaikan TBM Calista lewat Program Edukasi Literasi

Selain itu, anak-anak diajak untuk terlibat dalam storytelling, role play, hingga tantangan seperti spelling bee dan word matching challenge. Penggunaan elemen visual, auditori, dan verbal secara terpadu menjadikan kegiatan ini menarik bagi anak-anak usia 7–12 tahun.

Melalui program ini, anak-anak dilatih untuk mengenali dan menyebutkan minimal 20 kosakata dasar dalam bahasa Inggris serta mampu memperkenalkan diri secara sederhana.

Tingkat partisipasi juga dicatat secara berkala untuk mengukur efektivitas kegiatan.

Secara keseluruhan, program KKN Tematik ini menghasilkan output berupa pendataan koleksi buku perpustakaan yang akurat, ruang baca yang lebih tertata, serta peningkatan interaksi anak-anak dalam aktivitas literasi.

Budaya membaca mulai tumbuh, baik di perpustakaan maupun di lingkungan sekolah.

Dengan pendekatan yang menyeluruh dan adaptif, mahasiswa turut memperkuat peran perpustakaan dan literasi sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia di tingkat desa.

Antusiasme warga terhadap program-program literasi ini menjadi salah satu indikator keberhasilan pelaksanaannya. Anak-anak tidak hanya hadir secara konsisten dalam setiap sesi, tetapi juga menunjukkan peningkatan dalam keterampilan membaca dan komunikasi.

Beberapa anak bahkan mulai meminjam buku untuk dibaca di rumah, sebuah kebiasaan yang sebelumnya jarang terlihat di lingkungan mereka.

Keberlanjutan program menjadi salah satu perhatian utama. Oleh karena itu, mahasiswa juga menyusun panduan pelaksanaan kegiatan literasi yang dapat digunakan oleh relawan lokal atau pihak desa setelah program KKN selesai.

Panduan tersebut mencakup langkah-langkah teknis pengelolaan perpustakaan, metode pelaksanaan kegiatan baca bersama, serta strategi untuk menarik minat anak-anak dalam kegiatan literasi.

Melalui kerja sama dengan perangkat desa dan pengurus TBM, mahasiswa berharap agar semangat literasi ini dapat terus dilanjutkan secara mandiri oleh masyarakat.

Komitmen ini tercermin dalam semangat gotong royong yang tercipta selama kegiatan berlangsung, di mana masyarakat, orang tua, dan tokoh desa turut hadir dan mendukung setiap agenda yang diinisiasi oleh mahasiswa.

Dengan menyatukan langkah dari buku ke aksi nyata, mahasiswa KKN-T IPB membuktikan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca, melainkan sebuah gerakan pemberdayaan yang mampu membuka peluang masa depan bagi generasi muda desa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.