Berpusat di ibu kota Minsk, Belarusia merupakan negara berkembang di kawasan Eropa Timur. Meskipun berkembang, indeks pembangunan manusia (IPM) di sini sangat tinggi.
Setelah merdeka, Belarusia membuka jalinan diplomatik dengan dengan negara-negara lain. Melalui laman Kementerian Luar Negeri Belarusia, disebutkan jika negara kecil ini membuka jaringan diplomatik dengan 183 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sedikit Tentang Belarusia, Si ‘Rusia Putih’
Belarusia adalah landlocked country atau negara yang terkurung oleh daratan di kawasan Eropa Timur. Negara ini tidak memiliki akses langsung ke laut karena berbatasan darat langsung dengan Lituania dan Latvia di barat laut, Polandia di barat, Ukraina di selatan, dan Rusia di timur dan timur laut.
Negara ini punya hubungan yang sangat erat dengan Rusia mengingat dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet. Dahulu, Belarusia bernama Republik Sosialis Soviet Byelorusia.
Menyapa Fiji, Negara Tropis nan Cantik di Pasifik yang Belajar Tani dari Indonesia
Kemudian, pada 27 Juli 1990, Belarusia mendeklarasikan kedaulatannya lewat Deklarasi Kedaulatan Negara Republik Sosialis Soviet Belarusia. Setahun setelahnya, tepat di tangal 25 Agustus 1991, Belarusia merdeka dari Uni Soviet.
Rakyat Belarusia berbicara dengan bahasa Rusia dan Belarusia. Mereka juga dikategorikan sebagai bangsa Slavic, sama dengan Rusia dan Ukraina.
Kawan, Belarusia disebut sebagai ‘diktator terakhir Eropa’. Presidennya, Alexander Lukashenko, sudah menjabat sebagai Presiden sejak 1994. Konon, dikatakan jika Lukashenko berhasil menyeimbangkan Rusia, mitra ekonomi dan politik terdekatnya, serta pendekatan ke Barat sembari mempertahankan kekuasaannya di dalam negeri.
Lukashenko sudah tujuh kali memenangkan dan ‘mengamankan’ posisinya sebagai Presiden Belarusia sejak 1994 sampai 2025. Banyak yang menganggap jika pemilihan ini tidak adil dan kurang demokratis.
Sebagai tambahan informasi, Belarusia menjadi rumah bagi beberapa fasilitas militer atau pangkalan militer Rusia. Dikatakan bahwa Rusia adalah mitra ekonomi dan politik terpenting bagi Belarusia.
Nama Belarusia ini punya hubungan erat dengan istilah Belaya Rus’ atau Rus Putih. Ada teori yang mengatakan bahwa nama ini dipakai untuk menggambarkan bagian dari tanah Rutenia kuno di Grand Duchy of Lithuania yang mayoritas diisi oleh orang Slavia yang dikristenkan sejak awal.
Riwayat lain menyebut jika nama itu diambil dari warga Slavia yang mengenakan baju putih. Nama ‘Rus’ sendiri sering diasosiasikan dengan bentuk Latin dari Rusia.
Selain itu, ada juga yang menyebutkan jika dahulu Kekaisaran Rusia dibentuk oleh tiga bagian Rusia, yaitu Rusia Besar (sekarang Rusia), Rusia Kecil (Ukraina), dan Rusia Putih yang saat ini menjelma sebagai Belarusia. Unik, ya!
Kerja Sama Indonesia-Belarusia
Hubungan diplomatik Indonesia dan Belarusia secara resmi terjalin pada 18 Juni 1993. Hubungan keduanya terus berkembang dengan adanya jalinan kerja sama di berbagai bidang, seperti politik, perdagangan, budaya, ilmu pengetahuan, hingga pertahanan.
Tahun 2024, nilai perdagangan dua negara meningkat pesat hingga 44,1 persen dibanding tahun sebelumnya. Nilainya mencapai US$128,4 juta. Jumlah ekspor Indonesia juga meningkat sebesar 225 persen menjadi US$43,6 juta.
Selain itu, kedua negara juga mempererat jalinan persahabatannya lewat kerja sama militer. Dalam keterangan resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI pada 28 Juli 2025, Indonesia dan Belarusia menjalin kerja sama pertahanan, utamanya di bidang pengembangan industri pertahanan, pendidikan, dan pelatihan militer, dan pertukaran teknologi.
Melansir dari Lowy Institute, sebelumya, Presiden Prabowo pada 15 Juli 2025 sudah bertandang ke Belarusia dan bertemu sebentar dengan Presiden Alexander Lukashenko. Mereka dikabarkan berbincang selama tiga jam di kediaman pribadi Lukashenko.
Menariknya, kunjungan ini sangat mendadak dan disebut tidak ada resepsi resmi. Kedua pemimpin negara ini dilaporkan membahas pembelian senjata dari Belarusia.
Tak hanya itu, pada Maret 2025, Belarusia dan Indonesia juga sepakat untuk memperkuat kerja sama pertahanan di bidang modernisasi alutsista, transfer teknologi, dan pelatihan 100 personel TNI di Belarusia.
Kedua negara juga berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi strategis, mulai dari pengembangan UAV, pemeliharaan pesawat Sukhoi, sampai produksi rudal dan amunisi.
Finlandia, Negara Paling Bahagia di Dunia yang Siap Gandeng IKN untuk Wujudkan Smart City
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
