Pada tanggal 24 Juli 2025, tim KKN-T IPB University Desa Kertayasa melakukan program kerja sosialisasi dan demonstrasi pemanfaatan minyak jelantah untuk membuat sabun batang yang dinamakan sebagai Cipta Sabun Kertayasa.
Program kerja ini dilakukan bersama dengan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Kertayasa karena selarasnya program kerja ini dengan tujuan Pokja III dari kelompok PKK Kertayasa terkait pengolahan limbah rumah tangga.
Program kerja dilaksanakan di balai desa Kertayasa dan dihadiri hampir seluruh anggota PKK, yaitu sebanyak 32orang, yang dengan antusias mengikuti sosialisasi dan secara langsung mencoba pembuatan sabun dari minyak jelantah.
Dicetuskannya program Cipta Sabun Kertayasa oleh tim KKN-T IPB dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap resiko bahaya yang dapat ditimbulkan oleh minyak jelantah terhadap lingkungan bila dibuang sembarang dan tidak dikelola dengan baik.
Selain itu, belum semua warga desa mengetahui cara lain yang dapat dilakukan untuk mengelola limbah minyak jelantah, misalnya dengan mengubahnya menjadi produk lain yang bermanfaat.
Oleh karena itu, tim KKN-T IPB membawakan program kerja ini dengan harapan dapat membatasi minyak jelantah yang dibuang oleh warga dan membantu memperkenalkan warga desa kepada salah satu cara pengolahan limbah minyak jelantah.
Minyak jelantah adalah minyak goreng yang telah digunakan untuk proses penggorengan makanan selama berulang kali dan merupakan salah satu limbah rumah tangga yang umum.
Penggunaan ulang minyak jelantah untuk memasak memiliki resiko menimbulkan penyakit kardiovaskuler karena mengandung asam lemak jenuh dan lemak trans tinggi, serta berpotensi mengandung senyawa seperti peroksida yang dapat membahayakan kesehatan.
Bahaya yang dapat ditimbulkan penggunaan ulang minyak jelantah untuk memasak membuat minyak jelantah disarankan untuk dibuang. Meski begitu, cara pembuangan minyak jelantah yang kurang baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan menimbulkan masalah yang merugikan seluruh makhluk hidup yang terdapat di lingkungan tersebut.
Minyak jelantah yang dibuang sembarang dapat menyebabkan pencemaran tanah. Minyak jelantah yang dibuang ke tanah dapat menyumbat pori-pori tanah. Tersumbatnya pori tanah menyebabkan tanah menjadi mengeras dan mengurangi kemampuan tanah untuk menyimpan air dan udara yang dibutuhkan oleh akar tanaman dan mikroorganisme tanah.
Hal ini menyebabkan berkurangnya daerah resapan air dan menipisnya lapisan tanah subur. Pembuangan minyak jelantah secara sembarang juga dapat menyebabkan pencemaran air. Minyak jelantah yang dibuang ke saluran air dapat menyebabkan penyumbatan pipa air karena mengerasnya minyak di dalam pipa saluran air.
Minyak juga dapat membentuk lapisan di permukaan air yang menghalangi pertukaran oksigen antara udara dan air sehingga memengaruhi biochemical oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) pada perairan yang tercemar.
Minyak jelantah juga bersifat beracun sehingga dapat merusak ekosistem perairan yang tercemar. Air irigasi sawah yang tercemar minyak jelantah juga beresiko mencemari produk pertanian dan kesehatan orang yang mengonsumsinya sehingga menjadi masalah terutama bagi tempat yang mayoritas penduduknya adalah petani, seperti di Desa Kertayasa.
Hal di atas merupakan beberapa contoh dari sekian banyak bahaya yang dapat ditimbulkan oleh limbah minyak jelantah. Supaya terhindar dari bahaya tersebut, diperlukan cara untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk yang lebih bermanfaat sehingga jumlah limbah minyak jelantah yang harus dibuang dapat dikurangi.
Salah satu produk yang dapat dibuat menggunakan minyak jelantah adalah sabun batang atau sabun padat. Sabun batang dipilih sebagai produk yang akan dibuat dengan pertimbangan bahwa Desa Kertayasa merupakan sebuah desa wisata, sehingga dengan dibaginya pengetahuan untuk mengolah minyak jelantah menjadi sabun, warga desa dapat memiliki kemampuan untuk memproduksi sabun dan memenuhi kebutuhan tempat wisata, misal untuk tempat cuci tangan, sekaligus mengurangi limbah minyak jelantah dari rumah tangga mereka.
Sabun batang yang dibuat oleh diri sendiri memiliki beberapa kelebihan dibanding sabun komersil yang dijual di toko ritel. Sabun batang yang dibuat dari minyak jelantah lebih murah dari segi harga karena pada dasarnya hanya membutuhkan tiga bahan, yaitu minyak jelantah, soda api, dan air bersih.
Ketiga bahan tersebut mudah diperoleh dan memiliki harga beli yang rendah, bahkan dua dari bahan tersebut, yaitu minyak jelantah dan air bersih, dapat diperoleh tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.
Pembuatan sabun batang dari minyak jelantah secara mandiri juga dapatmenghasilkan produk sabun yang bebas dari bahan kimia tambahan seperti pada sabun komersil, yang mungkin berbahaya bagi lingkungan.
Oleh karena itu, sabun batang minyak jelantah ini akan bersifat lebih ramah lingkungan, terutama lingkungan perairan, sehingga juga membantu menjaga kualitas air di Desa Kertayasa yang bergantung pada baiknya kualitas air yang digunakan untuk kolam perikanan dan irigasi sawah.
Program kerja tim KKN-T IPB ini juga membuka jalur bagi warga desa yang tertarik untuk mencoba membuat sabun batang dari minyak jelantah. Warga yang tertarik dapat menggunakan kreativitas mereka untuk menambahkan bahan lain yang dapat diperoleh di desa, misalnya minyak kelapa atau daun sereh untuk mengembangkan sabun batang yang dibuat agar lebih lembut di kulit atau memiliki wangi yang lebih menyenangkan hati.
Warga desa juga dapat menggunakan cetakan yang beragam untuk menghasilkan sabun batang dengan bentuk-bentuk yang unik. Kegiatan membuat sabun batang dari minyak jelantah juga dapat menjadi kegiatan keluarga yang mendidik dan melatih kreativitas.
Harapan untuk kedepannya, warga desa yang sudah terampil dalam pembuatan sabun batang dari minyak jelantah dapat mendirikan UMKM yang memproduksi sabun batang yang dapat memenuhi kebutuhan tempat wisata di Desa Kertayasa atau sabun batang unik dengan ciri khasnya tersendiri yang dapat menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pangandaran.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News