inovasi budidaya lele dalam galon program kerja kkn ipb kenokorejo dalam mendukung rumah sehat kwt dukuh siring - News | Good News From Indonesia 2025

Inovasi Budidaya Lele dalam Galon: Program Kerja KKN IPB Kenokorejo dalam Mendukung Rumah Sehat KWT Dukuh Siring

Inovasi Budidaya Lele dalam Galon: Program Kerja KKN IPB Kenokorejo dalam Mendukung Rumah Sehat KWT Dukuh Siring
images info

KKN IPB Kenokorejo membawa sebuah inovasi sederhana melalui program kerja yang bernama BULE GAMON, singkatan dari Budidaya Lele dalam Galon Le Minerale. Program ini menjadi bagian dari upaya dalam mendukung keberadaan Rumah Sehat yang dikelola oleh ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Dukuh Siring, Desa Kenokorejo, Kabupaten Sukoharjo sekaligus menjadi bentuk kontribusi nyata dalam persiapan lomba Aku Hatinya PKK yang diikuti oleh desa.

Inovasi BULE GAMON muncul dari keinginan kami untuk mendorong ketahanan pangan keluarga serta pemanfaatan lahan pekarangan secara lebih maksimal. Dengan menggunakan galon bekas air mineral sebagai media budidaya, program ini kami rancang agar mudah diterapkan, murah, namun tetap memberi manfaat.

Selama pelaksanaan, kami membagikan pengetahuan seputar budidaya lele, mulai dari cara menyiapkan galon hingga bagaimana merawat lele setiap harinya. Meski tekniknya cukup sederhana, yang paling penting adalah bagaimana ibu-ibu di KWT benar-benar bisa merasakan manfaatnya secara langsung.

Kami memusatkan kegiatan ini di area Rumah Sehat milik KWT Dukuh Siring. Beberapa unit galon berisi lele ditata rapi dan diletakkan bersebelahan dengan tanaman toga yang sebelumnya sudah lebih dulu dikembangkan.

Penempatan yang teratur ini tidak hanya memperindah halaman Rumah Sehat, tapi juga memperlihatkan bahwa solusi pangan mandiri bisa hadir dari bahan-bahan yang sangat terjangkau. Hasil dari kegiatan ini sangat memuaskan. Ibu-ibu KWT yang sebelumnya belum pernah mencoba budidaya ikan, kini sudah bisa mengelola dan merawat lele sendiri. 

Cara Membuat Kolam Lele dari Galon

Proses budidaya lele dimulai dari penyiapan media. Galon Le Minerale bekas dibersihkan terlebih dahulu, lalu bagian atasnya dipotong untuk menciptakan lubang terbuka. Beberapa lubang kecil juga dibuat di bagian bawah galon untuk selang aliran air.

Galon kemudian diletakkan di tempat yang stabil, yaitu galon yang sudah dipotong ⅓ bagian atasnya untuk penompa. Setelah itu, galon diisi air bersih hingga 3/4 bagian. Selanjutnya, benih lele dimasukkan dengan kapasitas maksimal 10-15 ekor per galon agar tetap mendapatkan ruang tumbuh yang cukup.

Perawatan Harian Lele dalam Galon

Ibu-ibu KWT diberikan pelatihan singkat mengenai pemberian pakan yang tepat, yaitu 3 kali sehari pada pagi, siang, dan sore menggunakan pelet ikan. Air galon perlu diganti sebagian setiap 3 hari sekali untuk menjaga kualitas air dan kesehatan ikan.

Selama masa pemeliharaan sekitar 2,5 hingga 3 bulan, lele akan tumbuh hingga ukuran konsumsi. Perhatian terhadap kebersihan air dan jumlah pakan menjadi kunci keberhasilan budidaya ini.

Salah satu nilai tambah dari budidaya lele dalam galon ini adalah air bekas budidayanya tidak terbuang percuma. Air yang mengandung kotoran ikan dan sisa pakan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman toga yang ada di sekitar Rumah Sehat.

Kandungan nutrisi dalam air tersebut dapat berfungsi sebagai pupuk alami yang menyuburkan tanaman tanpa perlu tambahan pupuk kimia.

Selain memberikan dampak secara langsung pada TOGA dan ketahanan pangan, program ini juga membuka ruang pemberdayaan perempuan di desa. Ibu-ibu KWT tidak hanya sekadar ikut, tetapi benar-benar terlibat aktif dalam setiap sesi praktik dan pelatihan.

Mereka antusias bertanya, berdiskusi, bahkan memberikan saran-saran baru yang kreatif. Proses ini tidak hanya memperkaya kegiatan, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan memperkuat semangat kebersamaan antar anggota.

Budidaya lele dengan galon seperti ini punya banyak kelebihan. Selain memanfaatkan limbah galon plastik yang seringkali tidak terpakai, metode ini juga tidak membutuhkan lahan luas maupun biaya besar. Cocok untuk diterapkan di halaman kecil, pinggir rumah, atau bahkan di sudut teras.

Dengan biaya yang terjangkau, hasilnya bisa memenuhi kebutuhan protein harian keluarga. Jika dikelola lebih lanjut, kegiatan ini bisa menjadi usaha rumahan yang menguntungkan.

Lebih dari sekadar praktik teknis, program BULE GAMON juga memperkuat nilai-nilai yang sejalan dengan gerakan Aku Hatinya PKK, seperti pemanfaatan pekarangan rumah, upaya mewujudkan kemandirian pangan keluarga, dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan produktif. Rumah Sehat yang kami bantu lengkapi dengan unit budidaya lele kini bisa menjadi contoh kuat bahwa inovasi pangan tidak harus mahal ataupun rumit.

Kami pun melihat ada potensi keberlanjutan dari kegiatan ini. Beberapa ibu sudah mulai merencanakan untuk menambah galon di rumahnya masing-masing. Harapannya, dengan dukungan dari pemerintah desa dan kader PKK, BULE GAMON bisa terus dikembangkan menjadi kebiasaan baru, yakni budidaya ikan mandiri dari rumah yang mudah dan menyenangkan.

Melalui program ini, kami dari KKN IPB Kenokorejo berharap tidak hanya meninggalkan ilmu, tetapi juga meninggalkan sesuatu yang terus tumbuh dan memberi manfaat. Karena dari satu galon bekas, bisa lahir langkah awal menuju kemandirian. Dari seekor lele kecil, bisa tumbuh kepercayaan diri dan semangat baru di tengah keluarga. Dan dari halaman rumah yang sederhana, bisa dimulai perubahan yang berarti.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.