Identitas merek yang kuat serta pemasaran yang tepat sasaran dapat meningkatkan daya saing produk lokal di tengah padatnya persaingan pasar. Branding bukan hanya tentang logo atau desain visual, tetapi juga mencakup bagaimana sebuah produk dikenali, dipercaya, dan dipilih oleh konsumen.
Branding bukan hanya tentang logo atau desain visual, tetapi juga mencakup bagaimana sebuah produk dikenali, dipercaya, dan dipilih oleh konsumen. Sayangnya, banyak UMKM yang masih menghadapi keterbatasan dalam memahami dan mengelola aspek branding dan pemasaran digital.
Menjawab tantangan tersebut, Tim KKN-T IPB University menghadirkan program kerja GENSMART (Gentan Smart Branding UMKM) di Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.
Program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas branding dan pemasaran digital UMKM setempat, khususnya kelompok inklusif Sentani (Sehat Gentan Mandiri).
Sentani merupakan komunitas pemberdayaan yang menghimpun masyarakat disabilitas di Desa Gentan untuk berkarya secara mandiri melalui kegiatan usaha produktif. Keberadaan Sentani sendiri tidak lepas dari dukungan pemerintah desa melalui APBDes, sebagai wujud komitmen terhadap pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kelompok UMKM Sentani telah mengelola beberapa unit usaha, seperti konveksi rumahan (sprei dan sarung bantal), kuliner pisang molen dan terang bulan mini, serta sedang mengembangkan unit baru berupa angkringan pagi hari untuk menjawab kebutuhan sarapan cepat di lingkungan desa. Melalui GENSMART, Tim KKN-T IPB hadir untuk mendampingi Sentani dalam membangun identitas merek, memperkuat citra produk, dan memperluas jangkauan pemasaran digital mereka.
Pelaksanaan program dimulai pada 26 Juni 2025, diawali dengan observasi dan diskusi langsung bersama pelaku UMKM untuk menggali kendala yang mereka hadapi. Salah satu hambatan utama adalah kurangnya keterampilan dalam mengelola media sosial serta menciptakan konten yang menarik dan konsisten. Oleh karena itu, pada 2 Juli 2025, tim mulai memberikan pelatihan mengenai pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) seperti ChatGPT untuk membantu dalam pembuatan caption dan ide konten promosi.
Sebagai bagian dari promosi digital, tim juga memproduksi konten reels Instagram yang menampilkan aktivitas kelompok Sentani. Salah satu video menampilkan perkenalan singkat anggota UMKM dengan cara menyentuh dan inspiratif.
Dalam konten tersebut juga menampilkan proses pembuatan produk konveksi secara kreatif, suasana kerja inklusif, serta semangat kolaboratif dari anggota Sentani. Reels ini dirancang untuk memperkuat engagement sekaligus menyampaikan pesan positid bahwa kelompok disabilitas juga mampu berkarya secara ekonomi.
Pada periode 3 hingga 8 Juli 2025, Tim KKN-T IPB memfokuskan pendampingan pada pembuatan berbagai media visual seperti logo, banner, dan poster.
Branding juga dilakukan untuk unit usaha baru dengan penamaan “Angkringan Mantan”, (Mantan=Mangan Ning Gentan) dan untuk unit usaha pisang molen serta terang bulan yaitu “Jejak Rasa” yang mencerminkan pengalaman kuliner khas dan inklusif. Tim turut menyusun poster edukatif berkelanjutan yang berisi panduan seputar strategi branding dan media sosial yang dapat digunakan secara mandiri oleh pelaku UMKM.
Sebagai implementasi akhir, pada 8 hingga 9 Juli 2025, dilakukan pemasangan banner untuk usaha angkringan baru milik Sentani sebagai simbol dari proses branding yang telah dilalui. Program GENSMART ini bukan hanya tentang memperindah tampilan usaha dari Sentani, tetapi juga tentang membangun kepercayaan konsumen, memperluas akses pasar, dan memperkuat posisi UMKM inklusif di era digital.
Harapannya, Sentani dapat menjadi inspirasi bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk maju, asal ada kolaborasi dan pendampingan yang tepat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News