misteri gunung padang diungkap lagi ratusan ahli dan warga bersatu telusuri jejak peradaban kuno - News | Good News From Indonesia 2025

Misteri Gunung Padang Diungkap Lagi: Ratusan Ahli dan Warga Bersatu Telusuri Jejak Peradaban Kuno

Misteri Gunung Padang Diungkap Lagi: Ratusan Ahli dan Warga Bersatu Telusuri Jejak Peradaban Kuno
images info

Situs Megalitikum Gunung Padang yang terletak di Cianjur, Jawa Barat, kembali menjadi pusat perhatian. Pada Agustus 2025, kegiatan penelitian dan pemugaran terhadap situs yang diyakini sebagai salah satu struktur megalitikum tertua di dunia ini akan kembali dilanjutkan. Proyek besar ini tidak hanya melibatkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu, tetapi juga masyarakat sekitar yang akan berperan aktif dalam proses pelestarian.

Menurut Ketua Tim Peneliti Situs Gunung Padang, Ali Akbar, terdapat sembilan peneliti utama yang akan terlibat dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari berbagai bidang keahlian seperti arkeologi, geologi, geofisika, geografi, geodesi, hidrologi, geoteknik, biologi, arsitektur, planologi, dan juga tradisi lisan.

“Masing-masing ahli di bidang arkeologi, geologi, geofisika, stratigrafi, geografi, geodesi, biologi, arsitek, planologi, tradisi lisan, hidrologi, hingga geoteknik,” ujarnya, dikutip dari Antaranews.

Semua Peneliti Berasal dari Dalam Negeri

Ali juga menekankan bahwa seluruh peneliti yang tergabung dalam proyek ini merupakan tenaga ahli dari Indonesia. Ia memastikan bahwa tidak ada keterlibatan peneliti asing dalam tim inti. Kendati demikian, pihaknya tetap membuka ruang bagi pengamat luar negeri yang ingin menyaksikan langsung proses penelitian di lokasi, namun hanya dalam kapasitas sebagai penonton.

“Semua anggota tim merupakan peneliti dari dalam negeri dan dipastikan tidak ada ahli dari luar negeri atau asing yang dilibatkan,” jelas Ali.

Dalam pelaksanaan di lapangan, para peneliti juga akan bekerja sama dengan warga setempat. Keterlibatan masyarakat bukan hanya sebagai pekerja pendukung, tetapi juga sebagai bagian dari pelestari budaya dan penjaga warisan sejarah.

“Nanti ditambah warga setempat dalam proses pemugaran dan penelitian. Jumlah warga masih kami data,” lanjutnya.

Budayawan Dukung Pelibatan Masyarakat

Budayawan asal Cianjur, Eko Wiwid, menyampaikan dukungan penuhnya terhadap lanjutan riset ini. Ia berharap agar pendekatan yang dilakukan benar-benar melibatkan banyak bidang ilmu, karena menurutnya, Gunung Padang bukanlah situs biasa yang bisa dijelaskan dengan satu pendekatan saja.

“Saya setuju dan mendukung bentuk upaya riset Situs Gunung Padang, apalagi kalau sampai tuntas. Diharapkan memang melibatkan seluruh potensi dari lintas disiplin ilmu. Karena Situs Gunung Padang dibangun bukan hanya berdasarkan satu bidang ilmu pengetahuan,” tuturnya dalam kutipan yang dimuat dari Detik.

Ia juga menyoroti pentingnya pelibatan masyarakat dalam proses riset ini, mengingat masyarakat adalah pihak pertama yang berada paling dekat dengan situs bersejarah tersebut. Menurutnya, keterlibatan warga akan mendorong pemahaman ilmiah sekaligus memperkuat pelestarian.

“Masyarakat sekitar adalah benteng dari kelestarian situs sejarah dimanapun berada. Biar masyarakat tahu segi ilmiahnya, tidak ngagulung wae mistis na,” ujar Eko.

Gunakan Teknologi Canggih Seperti Lidar dan Drone

Dalam hal teknis, Ali Akbar menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan beragam metode dan peralatan modern untuk mendukung proses pemugaran. Salah satunya adalah penggunaan teknologiLiDAR (Light Detection and Ranging), sebuah metode pemetaan canggih yang mampu menembus vegetasi lebat dan memberikan gambaran permukaan tanah secara rinci.

“Dengan dua metode itu, kami ingin melihat kondisi keseluruhan dari Situs Megalitikum Gunung Padang. Terutama memastikan kaitan pilar yang akan jadi fokus penelitian kali ini,” ungkap Ali.

Selain LiDAR, tim juga akan menggunakan metodecat-eye view dan bird-eye view. Metode pertama dilakukan dengan observasi langsung dari darat, sedangkan metode kedua memanfaatkan drone untuk mendapatkan gambaran dari udara.

Ali menambahkan bahwa LiDAR sebelumnya telah terbukti efektif digunakan di kawasan hutan Amazon, di mana teknologi tersebut berhasil mengungkap berbagai struktur purbakala yang tersembunyi oleh pepohonan.

“Lidar telah digunakan antara lain di hutan Amazon dan hasilnya dapat menemukan berbagai bentuk peninggalan arkeologi yang selama ini tertutup rimbunnya pepohonan,” katanya.

Koordinasi Lintas Lembaga dan Harapan Masa Depan

Untuk kelancaran program ini, tim peneliti telah menjalin komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Bupati Cianjur hingga Gubernur Jawa Barat dan Kementerian Kebudayaan. Koordinasi ini penting untuk mendukung logistik, izin, dan aspek pelestarian ke depan.

“Persiapannya tentu melakukan berbagai koordinasi. Dalam waktu dekat juga akan berkoordinasi dengan Bupati Cianjur dan Gubernur Jawa Barat,” tutur Ali.

Pemugaran dan riset lanjutan di Gunung Padang ini diharapkan bisa menjadi tonggak penting dalam memahami jejak awal peradaban Nusantara. Kolaborasi antara ilmu pengetahuan, teknologi modern, dan masyarakat lokal menjadi kunci untuk membuka misteri situs yang telah lama memancing rasa penasaran dunia.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.