KKN Tematik IPB University 2025 kembali menggelorakan semangat mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui langkah nyata di lapangan. Salah satunya adalah sosialisasi aplikasi Digitani, sebuah inovasi digital berbasis komunikasi dua arah antara petani dan pakar pertanian IPB, yang dilaksanakan oleh tim KKN IPB di Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Sosialisasi ini merupakan salah satu program kerja yang dirancang oleh Tim 66 KKN-T Inovasi IPB yang beranggotakan 8 orang, diantaranya Ainun Najma Putri, Estomihi Graida Marbun, Fathir Muhammad Nabyl, Hadi Rafi, Mustika Nirwana Lovandi, Naura Dalta, Naura Fianti, dan Rifkhi Eka Saputra.
Dalam pelaksaannya, sosialisasi aplikasi Digitani hadir sebagai solusi bagi petani dalam menghadapi tantangan sektor pertanian yang kian kompleks. Melalui platform ini, petani dapat melakukan konsultasi langsung dengan akademisi IPB, memantau berita terkini mengenai pertanian, serta mengakses informasi terbaru seputar pertanian secara praktis.
Pada era modern saat ini, pemanfaatan teknologi digital menjadi aspek krusial dalam peningkatan efisiensi pertanian. Digitalisasi dipercaya dapat mempercepat proses kerja di lapangan, sekaligus membantu petani mengambil keputusan berbasis data yang lebih akurat.
Sosialisasi di Tengah Kegiatan Bertani
Sosialisasi aplikasi Digitani dilaksanakan pada Rabu (9/7/2025) di kediaman Ketua Kelompok Tani (Poktan) Desa Petir, dan dihadiri oleh 22 orang petani. Kegiatan ini berlangsung selama 5 jam, sejak pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, dan beriringan dengan kegiatan penanaman bibit timun yang melibatkan para penyuluh pertanian dari seluruh wilayah desa.
Pembukaan dilakukan oleh Ainun Najma, mahasiswa IPB yang juga menjabat sebagai Koordinator Lapangan Tim KKN 66. Ia menegaskan pentingnya transformasi pertanian berbasis teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja petani.
"Kami ingin mendorong petani untuk lebih melek teknologi. Melalui Digitani, petani bisa mengakses informasi penting hanya dari genggaman tangan mereka. Ini langkah awal menuju pertanian cerdas yang berkelanjutan," ujar Ainun.
Ketua Poktan Desa Petir, Suminta, dalam sambutannya juga menyampaikan antusiasme atas kehadiran program ini. Ia menekankan bahwa digitalisasi pertanian sejalan dengan kebutuhan petani masa kini dalam menghadapi perubahan iklim dan ketidakpastian pasar.
Peran Penyuluh Jadi Garda Terdepan
Senada dengan itu, Ridwan selaku Kepala Seksi Pemerintahan Desa Petir, menyampaikan bahwa keberadaan penyuluh pertanian menjadi garda terdepan dalam mendorong transformasi teknologi di sektor pertanian.
“Potensi utama di Desa Petir adalah pertanian dan perkebunan. Sekitar 60 persen wilayah desa memiliki lahan yang bisa dioptimalkan dengan dukungan teknologi. Penyuluh memiliki peran vital untuk mendampingi petani secara langsung,” ungkap Ridwan saat rapat desa pada Kamis (5/6/2025).
Desa Petir sendiri dikenal sebagai desa agraris, di mana mayoritas penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Oleh karena itu, pengenalan aplikasi Digitani dinilai sangat relevan dan dibutuhkan untuk menunjang praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Langkah Lanjutan untuk Ketahanan Pangan
Sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan ini, tim KKN KAB 66 akan mengadakan pelatihan daring (online training) kepada kelompok tani untuk memperdalam pemahaman penggunaan aplikasi dan mengenalkan metode pertanian berkelanjutan.
Pelatihan ini bertujuan membentuk kelompok tani digital yang tidak hanya mengadopsi teknologi, tetapi juga menerapkan prinsip pertanian berbasis ketahanan pangan. Inisiatif ini mendapat dukungan dari perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat.
Kolaborasi antara mahasiswa IPB dan warga Desa Petir diharapkan menjadi model pengembangan desa digital berbasis pertanian yang dapat direplikasi di daerah lain. Ke depan, program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian ketahanan pangan nasional serta peningkatan kesejahteraan petani Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News