tangani risiko stunting sejak dini mahasiswa kkn ipb university gelar sosialisasi di kelurahan purwamekar purwakarta - News | Good News From Indonesia 2025

Tangani Risiko Stunting Sejak Dini, Mahasiswa KKN IPB University Gelar Sosialisasi di Kelurahan Purwamekar, Purwakarta

Tangani Risiko Stunting Sejak Dini, Mahasiswa KKN IPB University Gelar Sosialisasi di Kelurahan Purwamekar, Purwakarta
images info

Masa depan suatu bangsa bergantung pada kualitas tumbuh kembang generasi muda. Namun, hingga hari ini stunting masih menjadi tantangan serius yang menghambat proses tersebut. Gangguan pertumbuhan anak yang ditandai dengan tinggi badan di bawah anak seusianya ini tak hanya dapat berdampak pada fisik, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan produktivitas jangka panjang anak.

Di Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta sendiri tercatat sebanyak 13 anak yang teridentifikasi mengalami stunting. Untuk menjawab tantangan ini, mahasiswa IPB University yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi 2025 menghadirkan sebuah program sosialisasi yang bertemakan GEMAS: Gizi Cukup, Pola Asuh Tepat, Anak Sehat.

Program ini dijalankan oleh tim KKN-T Inovasi IPB University di bawah bimbingan Ranti Wiliasih, S.P., M.Si. Tim Purwamekar diketuai oleh Haikal Ahmad Raihan dengan anggota Andhika Maulana Hori Hutabarat, Alika Dianasmara, Anindya Nurfebria, Khalda Azhar, Naina Sabrina Ridya, Nisrina Agisya Sugiri, dan Selly Mariska.

Program ini digelar pada Jumat, 18 Juli 2025 di aula Kelurahan Purwamekar yang diikuti oleh sebanyak 42 orang, sebagai bagian dari upaya preventif dan promotif untuk menekan angka stunting di wilayah Kelurahan Purwamekar.

Program GEMAS ini dirancang untuk membangun pemahaman yang menyeluruh pada masyarakat, khususnya para ibu mengenai pentingnya gizi cukup dan pola asuh yang tepat bagi anak guna mencegah terjadinya stunting. Kegiatan ini dimulai dengan pengisian pre-test, yang bertujuan untuk mengukur pengetahuan awal peserta.

Sesi berikutnya dibuka dengan pemaparan mengenai pentingnya gizi cukup guna mencegah stunting yang meliputi penyebab, dampak, dan cara pencegahan stunting termasuk pemberian makanan bergizi untuk balita usia 2-5 tahun sesuai panduan “Isi Piringku” serta pemberian MPASI bertahap sesuai usia.

Setelah memahami dari aspek gizi, peserta diajak menelusuri peran pola asuh dalam mencegah stunting. Materi ini diperkuat dengan prinsip pengasuhan Asah, Asih, dan Asuh yang menekankan pentingnya stimulasi mental, kasih sayang emosional, serta pemenuhan kebutuhan fisik anak. Tak hanya menjelaskan teori, peserta juga dikenalkan pada berbagai gaya pengasuhan seperti gaya permisif, otoriter, dan demokratis.

Dari sini, peserta diajak untuk menyadari bahwa pola asuh yang tepat tak hanya mendukung tumbuh kembang anak, tetapi juga dapat memperkuat ketahanan keluarga yang menjadi pondasi penting dalam melindungi anak dari risiko stunting.

Sebagai media visual pendukung, tim KKN-T memperkenalkan juga Pop Up Rumah Ketahanan Keluarga, sebuah alat peraga edukatif berbentuk tiga dimensi yang memvisualisasikan unsur-unsur penting dalam menciptakan keluarga yang tangguh.

Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan aplikasi FamLink, sebuah platform digital yang dikembangkan untuk mengukur ketahanan keluarga, interaksi keluarga, kesejahteraan keluarga, nilai anak, dan lainnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pengisian post-test untuk melihat sejauh mana pemahaman peserta setelah mengikuti sesi edukasi. Peserta yang hadir tampak antusias dan aktif bertanya selama sesi diskusi. Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dengan para peserta.

Ketua tim KKN-T Inovasi IPB University, Haikal Ahmad Raihan, menyampaikan bahwa program GEMAS bukan sekadar sosialisasi satu arah, tetapi menjadi ruang dialog antara mahasiswa dan masyarakat. “Kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa pencegahan stunting bisa dimulai dari langkah kecil, seperti dari rumah dan keluarga,” ujarnya.

Respon positif pun datang dari masyarakat setempat, termasuk para kader PKK yang terlibat dalam kegiatan ini. Ketua PKK Kelurahan Purwamekar, Sri Wijayanti, menyambut baik program kerja ini. Ia menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi terkait pemberian gizi dan pola asuh yang tepat guna mencegah stunting ini membawa manfaat baik bagi masyarakat maupun kader PKK.

“Program yang dilaksanakan oleh adik-adik mahasiswa KKN IPB University ini cukup baik, khususnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, pola asuh, serta sangat berguna untuk menambah pengetahuan para kader mengenai gizi dan pola asuh dalam pencegahan stunting,” tuturnya.

Program ini menjadi wujud kerjasama nyata antara mahasiswa dan warga dalam menghadapi masalah stuntingyang ada di lapangan. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya berhenti pada pemberian informasi, tetapi bisa menjadi awal dari kegiatan yang berkelanjutan untuk menciptakan generasi yang sehat dan kuat khususnya di Kelurahan Purwamekar, Purwakarta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.