Semangat kolaborasi dan inovasi tumbuh subur di Desa Cemara, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University, dengan dukungan penuh dari dosen pembimbing lapang sekalgus pakar rumput laut, Prof. Dr. Eng. Uju, S.Pi., M.Si., secara aktif terjun ke lapangan mendukung para petani rumput laut setempat. Melalui program bertajuk "GlaTani Laut: Gerakan Petani Rumput Laut untuk Masa Depan Berkelanjutan 2025".
Inisiatif ini menghubungkan pengetahuan akademis dengan kearifan lokal serta dukungan pemerintah daerah, yang bertujuan memberdayakan masyarakat pesisir melalui budidaya rumput laut yang berkelanjutan. Kegiatan tersebut dilakukan di Desa Cemara yang turut dihadiri oleh rombongan Komisi IV DPR RI dan Bupati Indramayu, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan sektor kelautan dan perikanan di wilayah pesisir.
Desa Cemara yang terletak di Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, dikenal sebagai salah satu sentra budidaya rumput laut di pesisir Jawa Barat. Masyarakat desa ini telah lama menerapkan sistem polikultur, yakni metode budidaya yang mengombinasikan rumput laut dengan ikan bandeng dalam satu lahan perairan. Metode ini dinilai lebih ramah lingkungan dan memberikan manfaat ganda bagi petani.
Program GlaTani Laut diawali dengan dialog intensif antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University dan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Rumput Laut Sejahtera Mulia yang diketuai oleh Pak Karsudi.
Pertemuan perdana dilaksanakan pada 26 Juni 2025 di kediaman Pak Karsudi. Diskusi berlangsung untuk menggali pemahaman mendalam mengenai kondisi aktual budidaya rumput laut dari pelaku utamanya di Desa Cemara. Dalam kesempatan itu, Pak Karsudi menjelaskan bahwa jenis rumput laut yang dibudidayakan adalah Gracilaria sp.
Pak Karsudi memaparkan berbagai aspek teknis, mulai dari metode penanaman, perawatan, hingga proses pengepresan hasil panen. Lebih dari sekadar teknis budidaya, para petani juga menyuarakan harapan agar masyarakat dapat mengembangkan berbagai produk olahan berbasis rumput laut. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah sekaligus mendorong diversifikasi ekonomi lokal di Desa Cemara.
Hasil diskusi lapangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University bersama Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Rumput Laut Sejahtera Mulia, kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing lapang, Prof. Dr. Eng. Uju, S.Pi., M.Si. guna merancang strategi pengolahan pascapanen yang tepat untuk rumput laut Gracilaria sp., serta pendekatan edukatif yang dapat diaplikasikan di tengah masyarakat.
Proses ini melahirkan sinergi dua arah, di mana mahasiswa tidak hanya mentransfer ilmu berbasis akademis, tetapi juga belajar dari kearifan lokal masyarakat pesisir yang diwariskan secara turun temurun. Kolaborasi ini memperkuat semangat gotong royong dalam upaya mewujudkan budidaya rumput laut yang berkelanjutan.
Momentum kolaborasi ini mencapai puncaknya pada 21 Juli 2025, saat mahasiswa, masyarakat Desa Cemara, dan Bupati Indramayu menyambut kunjungan kerja Komisi IV DPR RI. Salah satu anggota Komisi IV yang hadir adalah Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS. yang turut bersinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Dalam kunjungan tersebut, KKP menyerahkan bantuan berupa 2 ton bibit kultur jaringan rumput laut Gracilaria sp. secara langsung kepada Pokdakan Rumput Laut Sejahtera Mulia. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pesisir.
Lebih dari sekadar seremoni, pertemuan ini menjadi forum terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka secara terbuka kepada para pemangku kebijakan. Keluh kesah para petani disambut dengan respon positif, baik dari pemerintah daerah maupun DPR RI.
Setiap aspirasi yang disampaikan ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan masing-masing lembaga, menciptakan kolaborasi harmonis antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah. Kunjungan ini menjadi titik balik yang membangkitkan harapan baru bagi para petani rumput laut di Desa Cemara, yang merasa suara mereka didengar dan diperjuangkan secara nyata.
Sinergi antara mahasiswa KKN-T IPB University dan masyarakat Desa Cemara kian terasa nyata. Proses transfer pengetahuan berlangsung dua arah, di mana mahasiswa belajar dari kearifan lokal para petani sementara masyarakat mendapatkan pemahaman baru dari pendekatan akademik yang lebih sistematis.
Kolaborasi ini menumbuhkan harapan besar agar program GlaTani Laut tidak sekedar berhenti ketika masa KKN berakhir, melainkan terus berkembang dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku usaha rumput laut.
Dalam konteks pembangunan kelautan, rumput laut menjadi komoditas strategis yang mampu mendorong terwujudnya ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan, terutama berbasis pemberdayaan masyarakat pesisir.
Di wilayah Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, potensi ini menjadi pijakan kuat bagi GlaTani Laut. Inisiatif berbasis komunitas seperti GlaTani Laut membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil di desa, asalkan dijalankan dengan kolaborasi yang tulus, konsisten, dan berorientasi jangka panjang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News