“Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali…” cuplikan lagu anak yang telah menjadi lagu sakral sejak sedari lama atau malah nostalgia ke masa kanak-kanak?
Di tengah kerinduan dan keramaian industri musik di tanah air yang dipenuhi dengan lagu-lagu dewasa, hadirnya lagu-lagu anak yang berkualitas dan mendidik memberikan warna baru dan kini, industri musik tanah air dibuat bangga kembali oleh musisi Indonesia yang merilis lagu dengan tema anak.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, lagu-lagu baru ini bukan sekadar karya biasa, tetapi memiliki makna yang dalam dan menyentuh hingga mencerminkan berbagai dinamika yang dialami anak-anak saat ini.
Setiap tahunnya, Hari Anak Nasional ini dirayakan sebagai momen istimewa untuk menghargai dan memperhatikan generasi penerus bangsa.
Siapa sajakah musisi yang membuat lagu bertema anak dalam peringatan Hari Anak Nasional 2025?
Simak informasi lebih lengkapnya, ya, Kawan GNFI!
Jewel Xu
Jewel Xu, penyanyi sekaligus penulis lagu, secara resmi merilis single terbarunya berjudul ‘Rumah Apa Adanya’ bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional 2025.
Peluncuran single pada Hari Anak Nasional ini terasa spesial karena menambah kedalaman dan urgensi pesan yang disampaikan. Karya musik yang penuh makna ini tidak hanya menyentuh emosi, tetapi juga mengekspresikan kedalaman perasaan seorang anak.
Lagu yang diiringi dengan melodi piano yang lembut secara jelas mengekspresikan kerinduan akan cinta dan penerimaan tanpa syarat dari lingkungan keluarga, di mana hal ini menjadi sebuah tema yang seringkali tersimpan dalam kehidupan banyak orang.
“Saya menciptakan lagu ini dengan hati yang terbuka. Karya ini bukan hanya tentang saya, tetapi mencakup banyak anak yang pernah merasa kurang dicintai dalam keluarga mereka. Saya memilih merilisnya pada Hari Anak Nasional karena lagu ini membahas kebutuhan paling mendasar bagi seorang anak: diakui, didengar, dan dicintai apa adanya,” ungkap Jewel Xu dalam acara peluncuran single terbarunya, mengutip Liputan6.
Pernyataan dari Jewel Xu menggarisbawahi tujuan luhur yang mendasari lagu ini, yang diharapkan dapat menjadi anthem bagi individu yang menginginkan penerimaan tulus dan tanpa syarat, khususnya untuk anak-anak.
Proyek ini dimulai pada awal tahun 2025, melalui kolaborasi dengan dua produser terkenal dalam industri musik, Danny l. Candra dan Stanly Bachtian, yang membentuk tim inti untuk aransemen dan kualitas audio dari lagu ini, hingga kolaborasi ini pun menegaskan komitmen pada kualitas suara yang optimal dan kedalaman emosi yang dihadirkan.
'Rumah Apa Adanya' tidak hanya menyentuh lewat liriknya, tetapi juga dilengkapi dengan nuansa musik yang menciptakan harmoni kuat dalam menyampaikan pesan yang mendalam.
Liriknya menggambarkan posisi anak yang merindukan tempat di mana ia bisa sepenuhnya menjadi dirinya sendiri tanpa merasa dihakimi.
Pesan dari lagu ini tidak hanya menyentuh, tetapi juga menyiratkan adanya harapan yang kuat bahwa suatu saat rumah bisa menjadi tempat bagi setiap individu untuk merasa diterima sepenuhnya, tanpa syarat atau prasangka.
'Rumah Apa Adanya' diharapkan dapat berfungsi sebagai 'ruang aman' bagi mereka yang masih mencari arti sejati dari sebuah rumah, terutama bagi mereka yang belum sepenuhnya diterima dalam lingkungan keluarga.
Cinta yang tulus dan tanpa syarat menjadi refleksi penting bagi orang tua dalam memberikan cinta dan penerimaan kepada anak-anak mereka, agar anak merasa dicintai dengan apa adanya dan dapat tumbuh dengan rasa aman serta percaya diri.
Baca juga: 10 Rekomendasi Kegiatan Hari Anak Nasional, Dijamin Anak Lupa Gadget
Basejam Feat Theana
Dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional, Basejam meluncurkan single terbaru berjudul 'MABAR' yang berarti Main Bareng.
Lagu yang ditujukan untuk anak-anak ini sudah menjadi impian Basejam sejak lama untuk menciptakan tema yang khusus bagi anak-anak.
Lagu ‘MABAR’ ini memiliki durasi yang singkat dan ditulis oleh Alsa dan Sita, dirilis pada hari Rabu, 23 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Anak Nasional.
Band legendaris ini telah lama berkeinginan untuk mewujudkan cita-citanya dengan menghadirkan lagu untuk anak-anak, yang ditulis untuk anak-anak, tentang anak-anak, dan dinyanyikan bersama anak-anak, tetapi dengan kualitas yang tidak terasa terlalu kekanak-kanakan.
Di produksi dalam waktu yang singkat, lagu ‘MABAR’ ini menjadi semakin istimewa dengan kolaborasi bersama Theana Alexandra, penyanyi cilik yang merupakan pendatang baru di industri musik tanah air.
Lagu ‘MABAR’ mencerminkan dinamika isu terkini yakni ketertarikan anak-anak pada game online bersamaan dengan teman-temannya, serta pentingnya peran orangtua untuk menyeimbangkan antara hiburan dan kewajiban belajar mereka.
Lirik ‘MABAR’ yang sederhana, tapi sangat relevan untuk anak-anak dan orang tua, sehingga Theana pun merasa sangat terhubung dengan lirik yang dinyanyikan bersamaan dengan Basejam.
Aransemen dan instrumen yang ceria, dinamis, dan penuh semangat menambah suasana bahagia, hingga menciptakan gambaran pengalaman seperti saat bermain game online.
Pesan utama dalam lagu ini adalah ajakan bagi anak-anak dan orangtua untuk saling memahami dunia satu sama lain.
Bermain memang penting, tetapi belajar pun seharusnya menjadi prioritas, sehingga lagu ini hadir sebagai jembatan antara keduanya.
Baca juga: Cara Antimainstream Merayakan Hari Anak Nasional 2025: Menggaungkan Musik Keras bersama Band Metal Killa The Phia
Gen Zigma
Gen Zigma juga ikut andil dengan meluncurkan debut lagu pertamanya di Hari Anak Nasional. Grup vokal muda ini menariknya adalah saudara kandung.
Mereka memperkenalkan debut perdana mereka dengan lagu yang berjudul ‘Adikku Sayang’ yang dinyanyikan oleh Aput, Mika, dan Raees.
Single yang digarap oleh Arfin Ali Hasan dan dengan vokal director Mytha Lestari ini diproduksi oleh label Nusantaiment Kids yang berkolaborasi dengan Transparan Musik.
Lagu ‘Adikku Sayang’ ini bercerita tentang kasih sayang antara kakak dan adik yang penuh dengan pesan moral yang disampaikan untuk anak-anak, hingga menggambarkan bagaimana seorang kakak seharusnya menyayangi dan melindungi adiknya.
Kehadiran Gen Zigma seolah menjadi jawaban atas kelangkaan idola cilik yang menyanyikan lagu-lagu sesuai dengan usia mereka.
Pesan moral yang sederhana dan penting ini, ditambah dengan melodi ceria, seolah memberikan suasana yang menyenangkan sehingga musiknya mudah diterima oleh anak-anak.
Ternyata, lagu anak-anak yang dirilis bukan hanya sekadar hiburan belaka, tetapi menjadi alat edukasi dalam pembentukan karakter yang penting khususnya untuk anak-anak di Indonesia.
Industri musik kita seharusnya sangat bangga dengan hadirnya rilis lagu-lagu bertema anak yang membawa harapan baru untuk kebangkitan musik anak di Indonesia.
Selamat Hari Anak Nasional, Kawan GNFI!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
