Iie Sumirat adalah salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia yang berjaya di era 70-an. Atlet kelahiran Bandung, 15 November 1950, ini dikenal dengan ciri khas pukulan keras dan akurasi tinggi yang kerap menyulitkan lawan-lawannya di lapangan. Semasa kariernya, ia telah mengukir sejumlah tinta emas, baik di nomor beregu maupun individu.
Salah satu puncak prestasi Iie Sumirat adalah saat ia menjadi tunggal utama yang membawa Indonesia menjuarai Thomas Cup 1979. Tak hanya itu, Iie juga merupakan bagian dari tim Indonesia yang berhasil meraih Thomas Cup 1976.
Di kancah individu, Iie Sumirat sukses memenangkan Kejuaraan Invitasi Asia di Bangkok pada 1976. Ia juga berhasil merebut medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 1977, yang merupakan edisi perdana turnamen bergengsi tersebut.
Sebagai salah satu atlet kebanggaan Indonesia, Iie Sumirat pernah membuat sejumlah jawara bulu tangkis dunia takluk di tangannya, termasuk Svend Fri dan Hoe Jiachang. Ia juga merupakan anggota dari kelompok elite yang dijuluki "The Magnificent Seven", bersama dengan Rudi Hartono, Liem Swie King, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, Christian Hadinata, dan Ade Tjandra.
Setelah memutuskan gantung raket pada usia 32 tahun, Iie Sumirat mendedikasikan dirinya sebagai pelatih. Ia mendirikan sekolah bulu tangkis PB Sarana Muda, yang kemudian bertransformasi menjadi SGS Elektrik. Dedikasi Iie Sumirat terhadap bulu tangkis Indonesia tak pernah padam, bahkan ia terus aktif mencetak generasi-generasi baru bulutangkis Indonesia. Dari didikannya, lahirlah nama-nama bintang bulutangkis Tanah Air yang prestasinya juga tak kalah mentereng darinya, salah satunya Taufik Hidayat.
Kini, Iie Sumirat telah menjadi legenda. Ia menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (22/7/2025). Iie Sumirat meninggal setelah beberapa hari tidak sadarkan diri dan sempat menjalani perawatan intensif di RS Hermina Bandung. Kepergiannya meninggalkan kenangan manis akan dedikasi dan prestasinya yang luar biasa bagi olahraga bulu tangkis Indonesia.
Persiapan Penting untuk Pemula Sebelum Main Padel Biar Nggak Canggung di Lapangan
Iie Sumirat, Guru bagi Taufik Hidayat
Kenangan manis tentang Iie Sumirat di antaranya diceritakan oleh Taufik Hidayat. Saat belia, Taufik berlatih di SGS sehingga ia berkesempatan merasakan dilatih oleh pendahulunya itu.
"Beliau bukan hanya pelatih awal karier saya, tetapi sosok pendamping setia yang membimbing saya layaknya seorang ayah kedua, mentor penuh kasih yang menata seluruh perjalanan hidup dan karier saya." demikian petikan pesan dalam unggahan Taufik di akun Instagram miliknya.
"Kenangan tentang masa-masa di pelatnas terpatri kuat dalam jiwa saya. Saya masih ingat bagaimana Coach Iie, dengan sabar dan penuh ketulusan. Beliau bukan hanya mengajarkan teknik, namun juga makna disiplin, kesungguhan, dan semangat pantang menyerah." lanjutnya.
Tak hanya di media sosial, Taufik yang kini menjabat Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) juga menuturkan kenangan tentang sosok Iie Sumirat ketika mendatangi rumah duka di Kiaracondong, Bandung, pada Rabu (23/7/2025) dini hari.
Bagi Taufik, Iie Sumirat bukan sekadar seorang legenda, melainkan sosok penting yang berjasa besar dalam perjalanan kariernya. Iie Sumirat adalah orang pertama yang menemukan bakat bulu tangkis Taufik saat masih kecil di kampung halamannya, Pangalengan.
"Tanpa beliau saya tidak akan bisa sampai ke titik ini, dari umur 9 tahun saya mulai latihan sama beliau sampai umur 14 tahun. Diajarin dasar-dasar bulu tangkis seperti apa dan beliau juga menjadi salah satu panutan bulu tangkis tanah air," katanya keterangan tertulis Kemenpora.
"Yang nemuin saya, yang lahirin saya ya beliau ini. Dan buat saya sangat kehilangan sekali, dari kemarin memang sudah niatan ke Bandung saat beliau sakit tapi belum, dan tadi dikabarin dan ya langsung kesini," lanjutnya.
Taufik juga menambahkan bahwa Iie Sumirat sudah ia anggap seperti orang tuanya sendiri. "Beliau sudah saya anggap seperti orang tua sendiri, karena waktu kecil kalau tidak latihan bahkan tidur di rumahnya sampai sekarang ya, karena rumah sama lapangannya sebelahan sampai sekarang masih ada." pungkas Taufik.
Tips Aman Ikut Race Lari dari Dokter Andhika: Kenali Tubuhmu & Perhatikan Cuaca agar Selamat!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News