Kalau Kawan GNFI berkunjung ke Desa Pasuruhan, Kabupaten Banjarnegara, jangan heran jika mendengar suara kambing etawa dan kambing Jawa dari balik rumah warga. Selain sebagai petani salak, banyak warga di desa ini juga beternak kambing.
Hampir setiap rumah memiliki setidaknya satu ekor kambing. Selain itu, beberapa warga juga memelihara sapi. Namun, ternak yang dipelihara warga cukup rentan terhadap penyakit, terutama penyakit kulit seperti gatal atau jamuran.
“Banyak kambing saya yang mengeluarkan air liur, gatal-gatal, dan korengan,” ujar Salima, warga Desa Pasuruhan. Hal ini bisa disebabkan oleh sanitasi kandang yang kurang terjaga, perubahan cuaca yang menyebabkan stres pada ternak, serta menurunnya daya tahan tubuh akibat kurangnya asupan nutrisi.
Kesehatan dan kualitas ternak sangat bergantung pada kualitas pakan yang diberikan. Ternak yang mendapatkan nutrisi dan mineral yang cukup akan memiliki daya tahan tubuh lebih baik, sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Peternakan Broiler Pola Kemitraan, Menguntungkan tapi Tidak Mudah untuk Didirikan
Sayangnya, setelah dilakukan pengamatan, peternak di Desa Pasuruhan umumnya hanya memberikan pakan hijau kepada ternaknya. Pakan hijau seperti daun atau rumput memang penting, tetapi belum cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi ternak.
Kekurangan ini dapat mengganggu keseimbangan mikroba di dalam rumen—bagian penting dalam sistem pencernaan ternak ruminansia—yang bertugas melakukan fermentasi pakan.
Untuk mengoptimalkan proses fermentasi ini, kondisi rumen perlu dimanipulasi, salah satunya dengan menambahkan suplemen yang mengandung nutrisi dan mineral yang tidak tersedia dalam pakan hijau.
Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University yang bertugas di Desa Pasuruhan memperkenalkan solusi berupa Herbal Mineral Block (HMB). Inovasi ini dikembangkan oleh Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB University.
Herbal Mineral Block adalah suplemen berbentuk blok yang dikonsumsi ternak dengan cara dijilat, layaknya menjilat permen. Saat dijilat, ternak akan menghasilkan air liur yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) untuk menjaga pH rumen tetap stabil.
Selain itu, kandungan herbal di dalamnya juga berperan dalam meningkatkan imunitas dan nafsu makan ternak.
Jangan Takut Memulai Usaha, Peternakan Ayam Petelur Solusi untuk Kaum Muda
Untuk memperkenalkan HMB ini, mahasiswa KKN-T IPB mengadakan workshop pembuatan Herbal Mineral Block bersama warga pada tanggal 20 dan 24 Juli 2025 di Dusun Sudikampir dan Dusun Sokawera, Desa Pasuruhan.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari ketua KKN-T IPB Desa Pasuruhan, dilanjutkan pemaparan materi singkat, praktik pembuatan HMB, sesi tanya jawab, hingga dokumentasi bersama.
HMB dibuat dari bahan-bahan pakan yang umum digunakan, seperti molases, pollard atau dedak sebagai sumber energi, bungkil kedelai (SBM) sebagai sumber protein, kapur tohor (CaO) sebagai pengikat sekaligus sumber kalsium, garam, campuran mineral mikro, serta kunyit sebagai bahan herbal.
Kunyit berfungsi sebagai antibakteri alami, membantu meningkatkan daya tahan tubuh, serta menambah nafsu makan ternak. Semua bahan ini dicampur hingga menjadi adonan, kemudian dipadatkan ke dalam cetakan dan dijemur hingga mengeras.
HMB yang sudah jadi dapat digunakan sebagai suplemen tambahan untuk menjaga kesehatan ternak.
Selama workshop, warga terlibat langsung dalam proses pembuatan HMB. Produk yang telah selesai dibuat kemudian dibawa pulang oleh warga untuk digunakan pada ternaknya masing-masing.
“Saya sangat tertarik untuk membuat ini supaya ternak saya lebih sehat dan nafsu makannya meningkat. Tapi, di sini agak sulit mendapatkan bahan seperti bungkil kedelai,” ujar Salima.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T IPB University berharap dapat menumbuhkan kesadaran warga tentang pentingnya pemenuhan nutrisi ternak. Dengan begitu, ternak-ternak di Desa Pasuruhan bisa tumbuh sehat, produktif, dan turut meningkatkan kesejahteraan para peternaknya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News