AIESEC in UIN Jakarta sukses menggelar sesi Capacity Building keempat dalam rangkaian program AIESEC Future Leaders (AFL) pada Sabtu, 31 Mei 2025. Bertempat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sesi ini diikuti oleh lebih dari 50 peserta dan berfokus pada peningkatan keterampilan komunikasi, khususnya dalam pitching dan public presentation–kemampuan krusial bagi para calon pemimpin muda masa depan.
Acara ini menghadirkan Veronica Banister, Head of Education di CAKAP.COM, sebagai pembicara utama. Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di sektor pendidikan, Veronica membawakan materi pelatihan yang insightful, dimulai dari penyampaian learning objectives agar peserta memahami dasar-dasar pitching, teknik membangun presentasi efektif, serta strategi menarik perhatian audiens.
Dalam sesi ini, Veronica menekankan bahwa presentasi yang membosankan biasanya bukan karena kontennya yang lemah, melainkan karena penyampaian yang tidak memahami inti pesan. “Presentasi bukan sekadar menyampaikan materi satu arah. Interaktivitas dan kemampuan membaca respons audiens sangat penting,” ujar Veronica.
Veronica juga memperkenalkan beberapa teknik dan kerangka penyampaian materi, di antaranya SCQA (Situation, Complication, Question, Answer) yang umum digunakan dalam dunia konsultan, Minto Pyramid Principle untuk menyusun argumen yang runtut dari ide utama ke detail pendukung, serta Aristotle’s Modes of Persuasion—ethos, pathos, dan logos—yang membantu membangun kredibilitas, emosi, dan logika dalam menyampaikan pesan.
Salah satu sesi interaktif yang paling menarik adalah latihan pitching, di mana peserta diminta untuk mempresentasikan ide sebagai seorang pemimpin baru berdasarkan studi kasus tertentu. Sesi ini mendorong peserta untuk berpikir kritis, menyampaikan ide dengan struktur yang kuat, serta tetap menyesuaikan gaya komunikasi dengan audiensnya.
Dalam sesi tanya jawab, Davin, salah satu peserta, mengangkat pertanyaan tentang bagaimana menyampaikan materi secara kontekstual agar tidak terlalu akademis atau kaku. Menanggapi hal tersebut, Veronica menekankan pentingnya knowing your audience.
“Kita tidak bisa menyampaikan stand-up comedy di depan dosen, atau membicarakan jurnal ilmiah kepada komunitas ibu-ibu. Penting untuk tahu siapa audiens kita, di mana, dan sedang dalam suasana seperti apa. Dan yang terpenting, be yourself. Ketika kita autentik, audiens akan merasakan energi kita,” jelasnya.
Tak hanya pelatihan, acara ini juga diisi dengan kegiatan lanjutan dari Project Creation Lab berupa diskusi kelompok. Selain itu juga terdapat pengumpulan minyak jelantah dalam jerigen sebagai kontribusi peserta terhadap lingkungan. Minyak jelantah ini kemudian diserahkan ke pihak TUKR sebagai bagian dari praktik keberlanjutan.
Selain itu, terdapat sesi Coaching untuk mendampingi progres peserta dalam menjalankan proyeknya, serta pengumuman Recognition & Reward (RnR) untuk peserta dengan performa terbaik selama bulan ini.
Salah satu peserta, Taskia, menyampaikan kesannya, “Hari ini seru banget karena ngerjain project bareng lagi. Dari materi Mbak Vero, aku jadi tahu gimana mempersiapkan presentasi agar lebih baik dan lebih lancar. Aku berharap bisa jadi best delegate dan bisa mengaplikasikan materi AFL ini ke diri sendiri maupun ke masyarakat.”
Dengan diadakannya sesi ini, AIESEC in UIN Jakarta berharap para peserta tidak hanya mampu berbicara di depan umum, tetapi juga mengomunikasikan ide dengan berani, jelas, dan berdampak.
Bagi kawan yang ingin tahu lebih banyak tentang program pengembangan kepemimpinan dan kegiatan AIESEC lainnya, yuk ikuti kami di Instagram @growthenabler.uinjkt dan gabung ke komunitas kami lewat WhatsApp: bit.ly/CommunityAIESECinUINJakarta. Jangan lewatkan kesempatan untuk bertumbuh bersama pemuda-pemuda inspiratif lainnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News