menepi sejenak di danau buyan oase di tengah alam di buleleng - News | Good News From Indonesia 2025

Menepi Sejenak di Danau Buyan, Oase di Tengah Alam Buleleng

Menepi Sejenak di Danau Buyan, Oase di Tengah Alam Buleleng
images info

 

Danau Buyan terletak di kawasan Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Lokasinya berada di dataran tinggi yang dikelilingi hutan lindung, menawarkan suasana tenang, udara sejuk, dan lanskap alam yang masih asri.

Kelebihan Danau Buyan bukan hanya pada keindahan lanskapnya, tetapi juga keberagaman aktivitas yang bisa dilakukan. Dari memancing, trekking, hingga berfoto di bawah rindangnya pepohonan, semua bisa dinikmati tanpa perlu terburu-buru.

Lokasinya mudah diakses dari berbagai arah, cocok untuk kunjungan spontan atau perjalanan singkat.

 

Sekilas Mengenai Danau Buyan

Danau Buyan terbentuk sebagai bagian dari kaldera besar hasil aktivitas vulkanik ribuan tahun lalu. Dikenal sebagai salah satu dari tiga danau kembar di kawasan Bedugul, Danau Buyan punya keunikan tersendiri.

Danau ini merupakan danau air tawar yang berada di ketinggian sekitar 1.350 mdpl dan mencakup area seluas kurang lebih 490 hektare. Keberadaannya kerap disandingkan dengan Danau Tamblingan karena letaknya yang hanya dipisahkan oleh hutan sempit.

Nama Danau Buyan memang belum sepopuler danau lainnya di Bali, tapi fungsinya sangat penting. Selain sebagai penyuplai air bersih bagi masyarakat sekitar, danau ini juga menjadi wilayah konservasi dengan ekosistem hutan hujan tropis yang masih cukup lestari.

Hal ini menjadikan Danau Buyan lebih dari sekadar tempat wisata, ia adalah ruang hidup bagi flora dan fauna khas pegunungan Bali.

Meskipun pengelolaan resminya belum seintens kawasan wisata komersial, inisiatif warga lokal telah menjadikan area sekitar danau cukup nyaman untuk dikunjungi. Beberapa titik bahkan telah dilengkapi fasilitas dasar seperti tempat parkir, toilet umum, dan warung makan sederhana.

 

Daya Tarik Utama Danau Buyan

Melangkah ke kawasan Danau Buyan seperti memasuki halaman belakang Bali yang lebih tenang.

Tidak ada keramaian khas destinasi arus utama, yang ada justru udara sejuk, hutan lebat, dan danau luas dengan air tenang.

Kawan GNFI bisa berjalan kaki menyusuri tepian danau, menjelajah hutan kecil di sekitarnya, atau sekadar duduk di rumput sambil menikmati semilir angin.

Di sisi selatan danau, terdapat area lapang yang digunakan sebagai bumi perkemahan. Banyak pengunjung datang dengan tenda dan peralatan sederhana untuk menginap di bawah langit terbuka.

Aktivitas seperti memancing, memasak bersama, atau bermain gitar di malam hari jadi hal lumrah di sini. Dan karena minim polusi cahaya, langit malam Danau Buyan juga cocok untuk stargazing.

Selain aktivitas outdoor, kawasan sekitar danau juga dikenal dengan sejumlah pura kecil yang digunakan warga untuk upacara adat.

Kehadiran pura-pura ini menambah suasana tenang dan sakral yang menyatu alami dengan lanskap sekitarnya.



Akses Menuju Lokasi

Danau Buyan bisa diakses dari berbagai arah populer di Bali. Dari Denpasar, Kawan GNFI bisa menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam (60 km) lewat jalur Denpasar–Bedugul, lalu melanjutkan ke arah Munduk hingga Desa Pancasari.

Rute ini melewati jalur pegunungan dengan pemandangan kebun dan hutan, jadi perjalanan tidak akan terasa membosankan.

Dari arah Singaraja, jaraknya lebih dekat, sekitar 35 menit perjalanan darat melalui jalur Gitgit.

Jalannya berkelok namun sudah beraspal dengan cukup baik. Bagi yang ingin menikmati perjalanan tanpa repot, menyewa kendaraan adalah pilihan paling praktis karena transportasi umum ke wilayah ini masih sangat terbatas.

Tersedia area parkir tidak jauh dari tepian danau, dan akses ke lokasi bisa ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di antara pepohonan.

 

Jam Operasional dan Harga Tiket

Danau Buyan terbuka untuk umum setiap hari selama 24 jam. Tidak ada batas waktu kunjungan, sehingga cocok untuk Kawan GNFI yang ingin datang pagi-pagi untuk berburu kabut, atau bermalam dengan mendirikan tenda.

Harga tiket masuk sangat terjangkau. Biaya masuk dikenakan sekitar Rp 5.000 per orang, sementara parkir kendaraan roda dua Rp 3.000 dan mobil Rp 5.000.

Untuk keperluan berkemah atau aktivitas komunitas, ada baiknya berkoordinasi lebih dulu dengan warga pengelola setempat.

 

Ayo Berkunjung ke Danau Buyan!

Kalau Kawan GNFI mencari suasana Bali yang berbeda. Lebih tenang, alami, dan bebas dari keramaian, maka Danau Buyan adalah jawabannya.

Lokasinya mudah dijangkau, biayanya terjangkau, dan pengalaman yang ditawarkan bisa jadi kenangan berharga, baik untuk perjalanan sendiri maupun bersama orang terdekat.

Berkemah, memancing, atau sekadar duduk menikmati danau yang tenang, semua bisa dilakukan tanpa harus terburu-buru. Jadi, kapan Kawan GNFI siap menjelajahi sisi Bali yang lebih sunyi di Danau Buyan?

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.