Lebih dari 400 peserta menghadiri Festival TETANGGA (Temu Tanggap Keluarga) yang digelar di Gedung G, PKN STAN, Minggu (12/8/2025) sebagai bagian dari peringatan Hari Keluarga Nasional. Acara ini menjadi ajang kampanye nilai integritas sejak dini, dimulai dari lingkungan keluarga.
Mengangkat tema “BERANI – Berdaya Aksi Indonesia Berintegritas,” festival tersebut melibatkan kolaborasi lintas komunitas, termasuk Forum Paksiapi Dana Rakca, ForPAK Banten, Perkumpulan PAK KBJB, Made In Family, #ObatManjur, dan SPEAK.
Dukungan juga datang dari KPK, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII, serta civitas academica PKN STAN.
Dalam keterangan resminya, Festival TETANGGA diselenggarakan untuk membangun kesadaran mahasiswa, keluarga civitas academica, dan masyarakat umum tentang pentingnya nilai integritas dan antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Acara tersebut juga mendorong kolaborasi lintas generasi dan komunitas dalam menciptakan budaya integritas di lingkungan rumah, sekolah, hingga kampus.
Gelar Acara 24 Jam Menari, Kota Solo Rayakan Hari Tari Sedunia
Selain itu, festival ini memperkuat peran keluarga sebagai agen utama pendidikan karakter melalui ruang refleksi dan aktivitas interaktif.
Di sisi lain, kegiatan ini juga menumbuhkan komitmen mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan untuk menciptakan ekosistem berintegritas secara berkelanjutan lewat aksi nyata pasca acara.
Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Amir Arief, menegaskan pentingnya peran keluarga dalam membangun budaya antikorupsi. Ia menyebut keluarga sebagai garda awal sekaligus benteng terakhir dalam mencegah praktik korupsi di masyarakat.
Festival ini menyuguhkan berbagai aktivitas edukatif di sejumlah zona, seperti Pojok Literasi antikorupsi dengan teknologi AI, dongeng interaktif di Pojok Cerita Ceria, sinergi lintas forum di Pojok Berbagi, serta permainan edukatif dari KPK di Pojok Bermain Bahagia.
Tak hanya itu, pengunjung juga diajak menyimak film “Ada yang Salah dengan Cinta” dan diskusi isu integritas dalam kehidupan pribadi. Mereka juga menyaksikan pertunjukan drama mahasiswa dan flashmob kolaboratif dengan Penyuluh Antikorupsi bertema “Biasakan yang Benar.”
Ketua pelaksana, Subagio, menyatakan bahwa festival ini menjadi bagian dari gerakan jangka panjang menuju Indonesia yang lebih jujur dan berintegritas. Bahwa perubahan besar dimulai dari rumah, di mana ia berharap kegiatan ini menjadi pemantik kesadaran itu. (AJ)
Tradisi Riyoyonan, Acara Makan-makan dan Sumbang Uang untuk Sambut Syawalan di Kampung Kentangan Semarang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News