Masyarakat di Kampung Kentangan Semarang mempunyai tradisi unik yang dirawat selama puluhan tahun. Tradisi yang dinamakan Riyoyonan ini selalu dirayakan oleh masyarakat ketika selesai melaksanakan sholat Idulfitri.
Dimuat dari Radar Semarang, sesepuh kampung yang bernama Warsini membenarkan bahwa tradisi ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Bahkan sebelum dirinya lahir, masyarakat sekitar sudah menjalankan tradisi tersebut.
Antiboncos! Pakar IPB University Bagikan Tips Kelola Keuangan Setelah Lebaran
"Sejak saya usia satu tahun sudah ada. Bahkan sejak orang tua saya," katanya.
Tradisi makan-makan
Warsini mengungkapkan tradisi Riyoyonan merupakan acara makan-makan bersama setelah shalat Id. Warga akan berkumpul untuk menyantap berbagai makanan dengan cara lesehan.
Makanan yang disajikan juga spesial untuk menyambut hari kemenangan yaitu kupat opor dan sambal goreng, ketan, lalu juga ada nasi gudangan. Makanan yang disajikan adalah hasil swadaya dari warga sekitar.
Merayakan Lebaran Dengan Penuh Kesedihan
"Jadi setiap warga bawa makanan sendiri-sendiri. Dan itu sukarela," katanya.
Bentuk rasa syukur
Warsini mengungkapkan tradisi tradisi Riyoyonan adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Bentuk syukur ini juga disimbolkan dengan uang yang dibungkus dengan daun pisang.
Bungkusan uang itu akan diselipkan di berbagai makanan. Nantinya uang tersebut akan disumbangkan ke masjid.
Sagon, Kue Kering Tradisional yang Menjadi Kudapan Khas saat Momen Lebaran Idulfitri
Warsini mengungkapkan saat ini sudah mulai berkurang orang-orang yang menjalankan tradisi tersebut. Hal ini karena para penghuni Kampung Kentangan sudah banyak yang pindah.
"Namun lambat laun sudah pada pindah. Sekarang tinggal dikit," katanya.
Sumber:
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News