Veda, Pembalap Muda Indonesia kembali meraih capaian positif pada ajang redbull rookies cup 2025 usai podium di Sirkuit Sachsenring, Jerman. kemenangan ini menjadi yang kedua usai sebelumnya tampil apik dengan motor 250 cc di Sirkuit Mugello, Italia. Berikut kami akan coba ulas perjalanan karir singkat dari Vega.
Veda Ega Pratama lahir pada 23 November 2008 di Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dari pasangan Sudarmonomantan pembalap nasional dan ibunya yang penuh dukungan, Darah balap mengalir deras sejak usia empat tahun, Veda sudah mengikuti jejak sang ayah dan mulai berlatih di parkiran Pasar Hewan Siyono Harjo, yang menjadi “sirkuit lokal” latihan pribadinya .
Awal Karier di Dunia Motorsport
Minat Veda Ega pada balap muncul sejak usia empat tahun, saat melihat sang ayah berlatih motorcross. Ia lalu memulai kiprahnya di dunia balap off-road (motocross) antara usia 6–8 tahun, mencatat prestasi nasional: peringkat ke-4 di kelas 50 cc dan ke-15 di kelas 65 cc pada tahun 2016–2017.
Pada usia delapan tahun, Veda beralih ke road race, memulai debut pada MiniGP dan kompetisi Honda Dream Cup, sekaligus tampil di kejuaraan lokal hingga meraih gelar nasional kelas pemula pada tahun 2019, saat usianya baru 11 tahun.
Kisah Veda Ega Pratama: Kenal Balapan karena Ayah, Kini Jadi Penakluk Sirkuit Mugello
Pembinaan dan Dukungan Keluarga
Pengalamannya tumbuh dari fasilitas sederhana di Pasar Hewan tempat ia berlatih bersama ayahnya, tapi dengan dukungan penuh baik secara teknis maupun moral. Selain menjadi pelatih, ayahnya juga menyediakan motor MiniGP sejak Veda berusia lima tahun, dan keluarganya rela berkorban demi memperluas akses latihan di sirkuit-sirkuit seperti Semarang dan Boyolali.
Perjalanan di Asia Talent Cup
Veda memulai debut internasional penuh di Asia Talent Cup pada tahun 2021 hingga awal 2022 sebagai reguler, dan meraih prestasi peringkat tiga di musim tersebut. Kemenangan gemilang datang pada tahun 2023 ia menjadi juara Asia Talent Cup 2023, memenangkan 9 dari 12 seri, mengumpulkan 256 poin, unggul signifikan atas pesaing utama Amon Odaki.
Beberapa momen bersejarah termasuk kemenangan di Sepang (Malaysia), Motegi (Jepang), dan hattrick di Qatar serta Malaysia.
Salah satu prestasi mencolok lainnya adalah ketika menjadi pembalap non-Jepang pertama yang menggaungkan Merah Putih dua kali berturut-turut di Motegi, Jepang, sekaligus menyelesaikan weekend tur Asia dengan kemenangan ganda. Komunitas pecinta balap Indonesia pun merespon positif, bahkan dalam forum seperti Reddit:
“Pembalap muda binaan PT Astra Honda Motor (AHM) Veda Ega Pratama sukses sikat habis podium pertama pada 2 race… sekaligus mencatatkan lima kemenangan beruntun.”
Langkah ke Red Bull Rookies Cup
Berkat pencapaian luar biasa di ATC 2023, Veda mendapat kesempatan emas melaju ke Red Bull Rookies Cup (RBRC) pada tahun 2024. Debutnya impresif: podium ketiga di Austria dan terus konsisten sebagai pebalap papan atas sepanjang musim.
Tahun 2025 menaungi dirinya dengan kejayaan nyata dua kemenangan beruntun di seri pertama di Mugello, Italia, menjadikannya sebagai pembalap Indonesia pertama yang memenangkan seri di RBRC, dan yang ke‑77 dalam sejarah ajang tersebut. Indonesia menjadi negara ke-23 yang mencatat kemenangan di RBRC.
Sebelum kemenangan tersebut, Veda pernah mencapai podium ketiga di Austria 2024 dan Jerez 2025, menunjukkan perkembangan kompetitifnya sejak bergabung Selepas kemenangan Mugello, ia mengaku mengalami tekanan di terakhir lap, namun mampu unggul lewat strategi slipstream dan keberanian menyalip.
Ciri Kepribadian dan Mental juara
Di luar lintasan, Veda digambarkan sebagai pribadi remaja yang rendah hati, santun, dan mudah bergaul. Namun di lintasan ia menunjukkan karakter agresif tapi cerdas kombinasi terbaik untuk menjadi pebalap professional.
Lingkungan sederhana latihan di Gunungkidul membentuk mental pekerja keras dan pantang menyerah.
Proyeksi ke Masa Depan
Dengan usia yang masih 16 tahun (per Juli 2025), Veda memiliki potensi luar biasa menuju jenjang MotoGP. Dukungan dari Astra Honda Racing Team, pengalaman balap internasional, dan mental juara membentuk pondasi kokoh untuk masa depan.
Banyak pihak menaruh harapan ia bisa menjadi pebalap MotoGP pertama Indonesia dan menginspirasi generasi muda nasional.
Veda Ega Pratama Raih Kemenangan di Sirkuit Mugello, Dua Kali Indonesia Raya Berkumandang
Kesimpulan
Veda Ega Pratama adalah sosok langka kombinasi antara talenta alami, kerja keras, dukungan keluarga, dan mental juara. Mulai dari latihan sederhana di Gunungkidul menuju dominasi Asia Talent Cup dan kemenangan bersejarah di Red Bull Rookies Cup, ia membuktikan bahwa dari daerah sederhana, siap melesat ke panggung dunia.
Sebagai pemuda yang rendah hati dan fokus, Veda bukan sekadar pebalap muda berbakat, tapi simbol ambisi Indonesia untuk bersinar di kancah MotoGP.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News