Memasuki hari kedua pelaksanaan KKN Tematik Kolaboratif, semangat pengabdian mahasiswa Kelompok 20 Universitas Bojonegoro semakin terasa. Bertempat di kawasan wisata Negeri Atas Angin, Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, mereka mulai meningkatkan pelaksanaan program kerja. Dengan menginisiasi langkah-langkah konkret yang langsung menyasar pengembangan sektor pariwisata lokal.
Salah satu program utama yang mulai dijalankan adalah revitalisasi wahana permainan di kawasan wisata Negeri Atas Angin, di mana selama ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Program ini digagas melalui pendekatan partisipatif, di mana mahasiswa mengadakan diskusi terbuka bersama pengelola wisata, tokoh masyarakat, dan warga sekitar, guna menyerap aspirasi dan merancang langkah-langkah kerja yang tepat sasaran.
Diskusi partisipatif ini menjadi ruang yang sangat penting bagi pertukaran gagasan antara mahasiswa dan masyarakat. Mahasiswa tidak datang membawa program secara sepihak, melainkan membangun komunikasi dua arah yang konstruktif.
Lintas Lendah #2: Kolaborasi Warga dan Mahasiswa KKN-PPM UGM Hidupkan Potensi Kedung Ingas dengan Penerangan Tenaga Surya
Hal ini mendapat sambutan hangat dari Didik, selaku pengelola wisata Negeri Atas Angin. Sejak awal, ia menyatakan dukungan penuh terhadap keberadaan para mahasiswa.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran adik-adik mahasiswa ini. Mereka tidak hanya datang membawa ide, tapi juga langsung terjun ke lapangan dan bekerja bersama kami. Ini jelas membawa semangat baru bagi kami dalam mengembangkan destinasi wisata ini agar lebih menarik dan tertata,” ujar Didik saat sesi diskusi berlangsung.
Proyek revitalisasi wahana permainan ini akan dilakukan secara gotong royong, melibatkan peran aktif warga dan komunitas lokal. Adapun fokus awal adalah perbaikan dan pengecatan ulang fasilitas bermain anak yang sudah mulai usang, serta penataan ulang zona rekreasi agar lebih ramah pengunjung.
Mahasiswa juga turut mendesain ulang papan informasi dan jalur petunjuk agar wisatawan lebih mudah menjelajahi kawasan wisata.
Ketua Kelompok 20 menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari misi KKN untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan desa berbasis potensi lokal.
Menurutnya, sektor pariwisata adalah salah satu kekuatan Desa Deling yang jika dikelola dengan baik akan memberikan efek berantai pada peningkatan kesejahteraan warga.
“Revitalisasi ini bukan sekadar membenahi fisik, tetapi juga menghidupkan kembali semangat masyarakat dalam mengelola potensi desanya. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat, hasilnya akan berkelanjutan dan berdampak jangka panjang,” jelasnya.
KKN UPNVJT di Wiyung, Berdayakan UMKM dan Edukasi Anak Usia Dini
Tak hanya terfokus pada pembangunan fisik, Kelompok 20 juga merencanakan program pelatihan digital marketing sederhana bagi para pengelola wisata dan pelaku usaha kecil yang berjualan di sekitar kawasan wisata.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan promosi destinasi Negeri Atas Angin melalui media sosial dan platform digital, sehingga mampu menjangkau wisatawan dari luar daerah.
Mahasiswa juga akan membantu membuatkan materi promosi seperti poster digital, katalog produk UMKM lokal, serta akun media sosial yang dikelola bersama pemuda desa.
Semua ini dirancang untuk meningkatkan visibilitas destinasi dan memperkuat citra pariwisata Desa Deling sebagai bagian dari Geopark Bojonegoro.
Dengan semangat kolaboratif, partisipatif, dan berkelanjutan, mahasiswa Kelompok 20 KKN Tematik Universitas Bojonegoro menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjalankan program ini sebagai formalitas, tetapi benar-benar membawa perubahan nyata.
Program kerja dari kelompok 20 KKN Tematik Universitas Bojonegoro menjadi bukti bahwa kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat desa bisa menjadi motor penggerak inovasi, pemberdayaan, dan penguatan budaya dan identitas yang ada di wisata negeri atas angin.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News