Jauh dari sorotan media arus utama, lahirlah sebuah komunitas yang tumbuh dari keresahan seorang ibu akan pentingnya bermain bersama anak dengan hati yang hadir sepenuhnya.
Tanpa alat mahal, tanpa rumitnya teori, cukup ruang di rumah dan cinta yang nyata. Dari situ, Gerakan Binar mulai dinyalakan.
Didirikan pada 15 Agustus 2019 oleh Nani Nurhasanah, seorang ibu rumah tangga lulusan perguruan tinggi, komunitas ini tumbuh menjadi ruang bersama bagi para ibu di seluruh Indonesia, bahkan hingga mancanegara.
Mereka percaya bahwa ibu bahagia adalah jantung keluarga yang sehat, dan bermain bersama anak adalah jembatan menuju kebahagiaan itu.
Ribuan Ibu, Satu Semangat: Bermain Sepenuh Hati
Berbasis di Jawa Barat, Gerakan Binar kini menjangkau 2.131 anggota dari 24 provinsi di Indonesia dan beberapa negara seperti Malaysia, Mesir, dan Jepang.
Lebih dari 43.000 kegiatan bermain telah didokumentasikan sejak 2019. Mulai dari #30haribermainbersamaanak, Read Aloud Challenge (RACEBIN), KebunKu (Klub Bunda Baca Buku), hingga Binar Liburan.
Semua program dirancang untuk menciptakan kedekatan emosional antara ibu dan anak, mendorong stimulasi tumbuh kembang anak, serta memperkuat peran ibu sebagai pendamping utama pendidikan dan kesehatan mental anak.
Di tengah tantangan peran ganda dan tekanan sosial, Gerakan Binar hadir sebagai ruang yang merawat, menyemangati, dan memberdayakan para ibu.
Membangun Damai dari Dalam Rumah
Tak hanya bermain, Gerakan Binar juga menanamkan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan inklusivitas melalui kegiatan seperti Challange Keluarga Damai dan pelatihan parenting lainnya.
Setiap bulan, para ibu mengikuti kelas dan tantangan tematik yang memantik refleksi, kreativitas, dan rasa saling menguatkan.
Dalam satu tahun, berbagai agenda diselenggarakan secara konsisten, mulai dari Read Aloud Challenge di bulan Januari, Agustus, dan November, hingga Kelas Belajar Bunda di bulan Oktober.
Semua ini menjadi cara komunitas ini menjaga keberlanjutan, membangun keluarga yang harmonis, dan menjadikan rumah sebagai tempat belajar penuh makna.
Dari Komunitas Digital ke Yayasan yang Berdampak
Selama enam tahun, Gerakan Binar telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam pendampingan ibu. Dimulai dari ruang digital, kini Gerakan Binar resmi berbadan hukum sebagai Yayasan Gerakan Binar Bermain Belajar.
Mereka juga telah dipercaya oleh berbagai mitra, seperti Movement Lab Indonesia Mengajar (2019), Puspernas Kemendikbud (2023), dan dua tahun berturut-turut mendapatkan Indika Foundation Impact Grant dengan program IMUNI AKSI.
Tahun 2024, Gerakan Binar mendapat kesempatan mentoring dari pakar Data Sosial dari University of Copenhagen. Sebuah pengakuan atas pendekatan komunitas ini yang berbasis data dan dampak nyata.
Bagian dari Gerakan Tanpa Gadget
Kini, Gerakan Binar menjadi bagian dari Gerakan 100 Komunitas Bermain Tanpa Gadget, kolaborasi antara GNFI dan Kampung Lali Gadget.
Melalui kampanye ini, Gerakan Binar ikut menciptakan ruang bermain yang sehat dan bermakna bagi anak-anak, bebas dari ketergantungan gawai, serta mendekatkan kembali ibu dan anak dalam interaksi yang nyata.
“Happy mom raise happy family. Cukup hadir dan bermain dengan anak dengan sepenuh hati, itu sudah luar biasa,” ujar Roosie Setiawan, kolaborator dan trainer Read Aloud dari Gerakan Binar.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News