- Ada tiga klub promosi di Super League 2025-2026, yakni PSIM Yogyakarta, Persijap Jepara, dan Bhayangkara Presisi Lampung FC.
- Ketiganya telah mempersiapkan diri termasuk dengan merekrut sejumlah pemain baru.
Super League 2025-2026 akan segera hadir. Kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini hadir dengan nama baru setelah sebelumnya menyandang nama Liga 1.
Seperti biasa, ada tim-tim promosi yang akan tampil. Mereka adalah tiga tim terbaik yang naik kasta dari kompetisi kasta kedua, yakni Liga 2.
Kali ini GNFI akan membahas profil dari ketiga klub promosi tersebut, yakni PSIM Yogyakarta, Persijap Jepara, dan Bhayangkara Presisi Lampung FC.
Bukan Cuma Marselino, Romeny, dan Baggott, Indonesia Punya Pemain Jebolan Liga Inggris Lain
PSIM Yogyakarta
PSIM Yogyakarta berhasil memastikan diri promosi ke Liga 1 setelah menundukkan PSPS Riau dengan skor 2-1 dalam laga krusial babak 8 besar Liga 2. Kemenangan ini sekaligus mengakhiri dahaga 17 tahun PSIM yang terakhir kali berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada musim 2007.
PSIM adalah klub dengan sejarah panjang. PSIM didirikan pada 5 September 1929 yang berarti klub ini sudah berusia hampir satu abad. Awalnya PSIM bernama Persatuan Sepakraga Mataram (PSM). Nama Mataram dipilih karena saat itu Jogja merupakan pusat pemerintahan kerajaan Mataram (Ngayogyakarta Hadiningrat), sebelum kemudian diubah menjadi PSIM pada 27 Juli 1930.
PSIM bukan nama asing dalam kancah sepak bola papan atas Indonesia. Klub ini pernah menorehkan prestasi ciamik di era Perserikatan, menduduki peringkat kedua pada 1931 dan menjadi juara pada 1932 setelah mengalahkan VIJ Jakarta. Pada 2005, PSIM juga berhasil meraih piala utama Divisi I. Lebih dari itu, pada 19 April 1930, PSIM Jogja bersama beberapa klub lain seperti VIJ Jakarta (sekarang Persija Jakarta) dan BIVB Bandung (Persib Bandung).
PSIM juga turut menjadi saksi lahirnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan di Societeit Hadiprojo, Jogja. Klub yang identik dengan warna biru ini merupakan salah satu klub pendiri PSSI.
Menyongsong Super League 2025-2026, PSIM menunjukkan keseriusan dengan bergerak agresif di bursa transfer. Saat artikel ini ditulis, tim berjuluk Laskar Mataram ini sudah merekrut 17 pemain, termasuk 6 legiun asing untuk musim jelang Super League 2025-2026.
Jadwal Timnas U-23 Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Garuda Diuntungkan Magisnya SUGBK?
Persijap Jepara
Persatuan Sepak bola Indonesia Jepara atau Persijap Jepara, berhasil menorehkan sejarah baru dengan memastikan diri promosi ke Super League 2025-2026. Adalah kemenangan tipis 1-0 atas PSPS Pekanbaru di kandang mereka, Stadion Gelora Bumi Kartini dalam laga play-off promosi yang sengit menjadi penentu langkah Laskar Kalinyamat kembali ke kasta tertinggi.
Perjalanan Persijap Jepara, yang juga dijuluki Helang Laut Jawa, telah dimulai sejak 11 April 1954. Ide pembentukan kesebelasan ini pertama kali digagas oleh Bupati Jepara, Sahlan Ridwa,n pada tahun 1954, seiring dengan pesatnya perkembangan klub-klub sepak bola di berbagai daerah. Jepara sendiri, sebuah kota kecil di utara Pulau Jawa, dikenal sebagai sentra industri pengolahan kayu sebagai tulang punggung ekonominya.
Prestasi Persijap tidak bisa dipandang remeh. Meski baru sekali juara, yakni saat mereka menjadi kampiun Liga 3 2019, Persijap sudah sering mentas di kompetisi kasta tertinggi. Sementara itu, tim junior Persijap juga memiliki rekam jejak yang gemilang dengan meraih Juara Nasional Piala Suratin sebanyak tiga kali, yakni pada tahun 1982, 1998, dan 2002.
Menyambut kembalinya Persijap ke kompetisi kasta tertinggi, klub satu ini tak main-main dalam mempersiapkan skuad. Persijap sejauh ini telah mendatangkan tujuh pemain asing berkualitas, antara lain Rosalvo Junior, Douglaz Cruz, Alexis Gomez, Elvis Sakyi, Sudi Abdallah, Rodrigo Moura, dan Carlos Franca. Tak hanya itu, nama-nama lokal potensial juga turut didatangkan, seperti Adzikry Fadlillah yang bergabung dengan skema pinjaman selama satu musim dari Persib Bandung.
8 Klub Sepak Bola Luar Negeri Milik Orang Indonesia
Bhayangkara Presisi Lampung FC
Bhayangkara Presisi Indonesia memastikan satu tiket promosi ke Super League 2025-2026 setelah Klub sepak bola milik Polri ini berhasil menjadi salah satu tim terbaik di babak delapan besar Liga 2 2024-2025.
Kepastian promosinya Bhayangkara Presisi didapat setelah mereka menahan imbang Persijap dengan skor 0-0 dalam matchday kelima Grup Y babak delapan besar Liga 2 di Stadion Gelora Bumi Kartini. Saat itu, skuad asuhan Hanim Sugiarto mengoleksi sembilan poin dari lima laga yang tak bisa lagi disalip oleh Persijap di urutan kedua.
Awalnya, klub ini berasal dari Persikubar Kutai Barat yang kemudian diboyong ke Surabaya pada tahun 2010. Di bawah PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB), namanya diubah menjadi Persebaya Surabaya oleh Wisnu Wardhana. Identitas "Bhayangkara" yang erat kaitannya dengan kepolisian mulai digunakan pada September 2016 saat klub ini bernama Bhayangkara Surabaya United.
Setahun kemudian, Bhayangkara Surabaya United berubah nama menjadi Bhayangkara FC dan berpindah markas ke Jakarta, menjadikan Stadion PTIK sebagai kandang utama mereka selama tiga musim. Pada musim 2020-2021, klub binaan Polri ini kembali berganti nama menjadi Bhayangkara Solo FC dengan tujuan sebagai perwajahan baru dan berbagi kandang dengan Persis Solo di Stadion Manahan. Namun, hanya semusim berselang (2021-2022), Bhayangkara Solo FC kembali menjadi Bhayangkara FC dan bermarkas di Stadion PTIK.
Nama Bhayangkara Presisi Indonesia FC mulai digunakan pada musim berikutnya, dan di bawah nama inilah mereka sempat mengalami degradasi pada akhir musim 2023-2024, sebelum kini bangkit kembali dan langsung meraih promosi.
Menjelang dimulainya musim 2025-2026, Bhayangkara Presisi Lampung membuat kejutan besar. Tak tanggung-tanggung, klub ini mampu memenuhi kuota 11 pemain asing!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News