lebih jeli mendeteksi foto buatan ai - News | Good News From Indonesia 2025

Lebih Jeli Mendeteksi Foto Buatan AI

Lebih Jeli Mendeteksi Foto Buatan AI
images info

Tak dipungkiri derasnya laju perkembangan AI generatif khususnya di bidang fotografi. Banyak kita temukan bertebaran di berbagai platform foto buatan AI yang tampak seperti asli jika kita tidak jeli memperhatikannya. Hal ini banyak menimbulkan misinformasi dan maraknya kasus penipuan. 

Akan tetapi, Kawan tidak perlu khawatir. Buka berarti menggunakan foto buatan AI menjadi sesuatu yang harus kita buang jauh-jauh. Tak apa jika Kawan memanfaatkannya di media sosial maupun konten kreatif. Terlebih mencantumkan keterangan itu adalah gambar AI. 

Masalahnya, seringkali yang terjadi adalah pemanfaatannya justru untuk merugikan orang lain, seperti pembuatan berita palsu. 

Apa Itu Foto Buatan AI?

Kita sebut saja AI image generator. Ini adalah semacam program atau sistem komputer yang disediakan oleh kecerdasan buatan. Berbeda dengan chatbot yang berfokus mengolah teks, AI image generator ini bisa membuat gambar bahkan karya seni dengan menerjemahkan instruksi yang kita berikan. 

Berikut adalah beberapa platform AI image generator yang umum digunakan dan fokus utamanya:

  1. ChatGPT (GPT-4o): Secara keseluruhan ini adalah generator gambar AI terbaik di kelasnya. Ia banyak menyediakan pilihan fitur editing dengan harga yang sepadan.
  2. Midjourney: Memiliki kemampuan membuat gambar yang menarik dan terkesan artistik. Model ini secara khusus dilatih untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi dengan parameter artistik yang spesifik.
  3. Reve: Sama seperti Midjourney, ia menghasilkan empat gambar sekaligus dari satu perintah yang kita berikan. Jadi, Kawa bisa bebas memilih mana yang paling bagus.
  4. Ideogram: Mudah digunakan dan memungkinkan kita memilih gaya gambar, serta mengubah rasio aspek. Selain itu, kita juga bisa mengutak-atik gambar yang sudah dihasilkan dengan menerapkan gaya visual yang berbeda, lalu gambar akan berubah sesuai gaya baru tersebut.
  5. Stable difusion: Memiliki fitur unggulan yang dapat membangkitkan gambar fotorealistis yang lebih baik, input multimoda, dan kepatuhan terhadap perintah yang kuat.
  6. FLUX.1: Sebagai alternatif Stable Diffusion, model ini memakai ‘arsitektur hibrida’ yang memadukan teknik transformer dan difusi. Sakalanya pun besar, mencapai 12 miliar parameter. 
  7. Adobe Firefly: Dikembangkan oleh Adobe yang dilatih menggunakan gambar open-source sehingga aman untuk dipakai kebutuhan komersial.
  8. Recraft: Ini ditujukan untuk desainer, ilustrator, dan pemasar internasional yang menyediakan beragam fitur dan kanvas tak terbatas untuk kolaborasi waktu nyata. 
Cara Ganti Foto KTP Elektronik, Panduan Mudah dan Cepat

Tanda-Tanda Khas Foto Buatan AI

1. Fokus pada detail halus

Gambar-gambar buatan AI jika dicermati lebih dalam masih terkesan ‘agak kaku’ pada detail, terlebih di bagian tangan, wajah, dan tekstur. Kalau Kawan perhatikan ada yang aneh, misalnya jari-jari tangan atau gigi yang lebih banyak dari yang seharusnya, bahkan warna kulit yang menyatu tapi terlihat tidak alami. 

Tekstur yang terlalu halus juga bisa jadi tanda kalau itu buatan AI. Gambar AI juga sering banget menunjukkan bias visual dan memakai stereotip khususnya saat menggambar orang.

2. Keanehan pada Latar Belakang

Kalau Kawan perhatikan secara detail latar belakang gambar AI akan terkesan ‘tidak nyambung’. Objek-objek pada latar belakangnya seperti gedung, pohon, atau orang lain lebih sering terlihat kabur dan meleleh. 

3. Cahaya dan Bayangan yang Tidak Konsisten 

Gambar AI seringkali ‘gagal fokus’ konsistensinya dan tidak masuk akal. Seperti ketika bayangan dan pantulan yang terkadang tidak realistis, atau arah cahaya yang aneh karena tidak sesuai dengan sumber cahaya. 

4. Konsistensi Visual Keseluruhan

Umumnya hasil gambar AI memang sangat bagus bahkan terlihat sangat sempurna. Tapi kalau Kawan coba perhatikan lebih dalam sebenarnya gambar AI sering tidak masuk logika.

Misalnya seperti susunan gambar terlalu simetris atau paduan warnanya terlampau halus sehingga tidak terlihat alami.

Lalu, terdapat objek-objek yang tidak logis. Seperti adanya orang yang memakai jaket tebal di pantai tropis, atau benda-benda yang melayang–layang tanpa ada alasan yang jelas. Aneh, kan?

5. Alat Bantu Online

Sudah banyak alat pendeteksi AI yang bertebaran di internet hingga Kawan mungkin akan kewalahan memilihnya. Beberapa diantaranya ada AI or Not,TinEye, dan Hive Moderation. 

Akan tetapi, sebuah ironi mengetahui bahwa alat pendeteksi gambar AI ini bekerja dengan menggunakan kecerdasan buatan juga. Mereka tidak seratus persen akurat. Artinya, sangat mungkin mereka gagal mendeteksi atau salah menganalisis gambar AI.

Namun setidaknya Kawan bisa sedikit lebih terbantu di awal sebelum membuat penilaian akhir dengan daya analisis yang dimiliki.

Kesimpulannya, kita memang tidak bisa lagi asal percaya dengan semua foto yang kita lihat di internet. Kita perlu meningkatkan ‘literasi visual’ di era AI ini. Yakni, perlunya punya kemampuan untuk menganalisis dan memahami apa yang kita lihat.

Dengan lebih kritis dan jeli, kita bisa melindungi diri sendiri, juga orang–orang sekitar dari penyebaran hoaks atau misinformasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.