- Aia aka merupakan salah satu minuman tradisional khas Sumatera Barat.
- Selain menjadi obat pelepas dahaga, minuman aia aka juga dikenal kaya dengan manfaat.
Selain makanan, daerah Sumatera Barat juga memiliki minuman khas yang bisa saja tidak bisa Kawan jumpai di tempat lainnya. Salah satu minuman khas yang bisa Kawan jumpai dari Ranah Minang adalah aia aka.
Aia aka merupakan salah satu minuman yang menggunakan bahan alami dalam proses pembuatannya. Selain itu, ada dua jenis varian dari minuman tradisional ini yang bisa Kawan coba ketika berkunjung ke Ranah Minang.
Bagi masyarakat Sumatera Barat, aia aka sering kali menjadi pilihan untuk melepas dahaga. Meskipun demikian, minuman tradisional ini ternyata lebih dari sekadar hal itu saja.
Aia akan diketahui memiliki berbagai macam manfaat yang ada di dalamnya. Dengan demikian, Kawan juga akan mendapatkan keuntungan ketika meminum minuman tersebut.
Lantas apa saja manfaat yang terkandung dalam minuman khas Sumatera Barat tersebut? Berikut ulasannya.
Mengenal Aia Aka, Minuman Tradisional Khas Sumatera Barat
Aia akan merupakan salah satu minuman khas yang ada di Sumatera Barat. Kawan bisa menjumpai minuman tradisional ini di setiap daerah yang ada di provinsi tersebut.
Masyarakat Sumatera Barat juga mengenal minuman ini dengan berapa nama berbeda. Beberapa penyebutan lain yang ditujukan untuk minuman tradisional ini adalah aia kacang dan aia tawa.
Tidak diketahui secara pasti kapan aia aka mulai dikonsumsi oleh masyarakat Minangkabau. Namun mengutip informasi yang ada di Genta Andalas, minuman tradisional ini dipercaya pertama kali berasal dari daerah Lubuk Basung, Kabupaten Agam.
Dari daerah inilah nantinya aia aka mulai menyebar ke tempat lain yang ada di Sumatera Barat. Salah satu ciri khas dari penjual aia aka adalah gerobak yang digunakan untuk menjual minuman tradisional tersebut.
Penamaan minuman ini juga berasal dari bahan dasar yang digunakan dalam proses pembuatannya. Dulunya cincau yang ada di dalam aia aka dibuat dengan menggunakan daun aka kalimpanan.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan daun aka kalimpanan sudah mulai susah untuk dijumpai pada saat ini. Akhirnya bahan dasar pembuatan cincau untuk aia aka mulai diganti dengan menggunakan daun kaca piring atau daun cincau.
Secara umum terdapat dua varian aia aka yang bisa Kawan nikmati. Varian pertama adalah aia aka yang dicampur dengan air asam.
Sementara itu, versi kedua adalah aia aka yang dicampur dengan menggunakan santan dan gula merah. Kedua varian aia aka ini memiliki rasa yang berbeda antara satu sama lainnya.
Sebenarnya tidak ada waktu khusus untuk bisa meminum minuman tradisional ini. Namun biasanya penjual aia aka mulai menjajakan dagangannya sejak sore hingga malam hari.
Jadi jika Kawan tertarik untuk mencoba minuman khas Sumatera Barat yang satu ini, maka bisa mencarinya pada waktu-waktu tersebut.
Kaya akan Manfaat
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, keberadaan aia aka di tengah masyarakat dianggap lebih dari sekadar pelepas dahaga saja. Minuman tradisional khas Sumatera Barat ini juga dikenal kaya akan berbagai macam manfaat.
Dikutip dari laman ANTARA, aia aka dipercaya memiliki manfaat yang bisa menurunkan panas dalam. Selain itu, minuman tradisional ini juga dianggap bisa melancarkan pencernaan setiap orang yang meminumnya.
Khasiat lain dari aia aka, khususnya yang dicampur dengan air asam adalah bisa menjadi obat bagi orang yang sedang menderita batuk. Bahkan lebih jauh lagi, aia aka juga dianggap bisa berdampak bagus bagi kesehatan jantung ketika dikonsumsi oleh seseorang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News