plastic free july gerakan mengurangi plastik dunia - News | Good News From Indonesia 2025

Plastic Free July, Gerakan Mengurangi Plastik Dunia

Plastic Free July, Gerakan Mengurangi Plastik Dunia
images info

Hari tanpa plastik sedunia diperingati setiap tanggal 3 Juli. Banyak dari masyarakat dunia yang ingin mengambil peran untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. 

Pada tahun 2011, Rebecca Prince-Ruiz, dari Western Metropolitan Regional Council Australia Barat memulai pergerakan global Plastic Free July. Awalnya ide ini dimulai dari kantor mereka dan para relawan mencoba menolak penggunaan semua jenis plastik sekali pakai selama bulan Juli. 

Kemudian, mereka membuat berbagai macam kegiatan untuk menyebarluaskan kampanye ini ke masyarakat sekitar Perth dan mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar. 

Hingga pada saat ini, lebih dari 190 negara dan menjadikan Plastic Free July sebagai lembaga amal independen sejak tahun 2017. 

Bahaya Plastik untuk Makhluk Hidup

  • Ekosistem laut

Banyak ikan dan biota laut yang terdampak langsung dari plastik. Mengutip jurnal Plastics and the Limits of US Environmental Law, sebanyak 577 jenis hewan di laut terdampak dari plastik, seperti tersangkut sampah plastik di laut ataupun memakan mikroplastik. 

Di dalam tubuh ikan, mikroplastik menyebabkan rusaknya kelenjar endokrin dan racun di hati ikan. Sementara itu, sebanyak 49 spesies ikan menjadi target penangkapan manusia untuk dijual. 

  • Kesehatan Manusia

Berdasarkan studi terbaru dari Universitas Harvard, mikroplastik telah ditemukan di dalam sel tubuh manusia. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan sel darah merah. 

Bahan kimia seperti Bisphenol A dan S yang terdapat di botol plastik sekali pakai mempunyai efek negatif pada kesehatan, seperti gangguan reproduksi, kardiovaskular, dan penyakit imun yang dapat berakibat fatal.

Baca juga : Mikroplastik dalam Makanan Kemasan dan Resiko yang Tak Tampak

Plastic Free July di Beberapa Negara

  • Indonesia

Melansir dari laporan National Plastic Waste Reduction Strategic Actions for Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Perhutanan tahun 2020, Indonesia adalah negara kedua di dunia yang menjadi penyumbang plastik di dunia. 

Indonesia memproduksi plastik sebanyak 3.2 juta ton plastik, sebanyak 1.29 juta ton mengalir di sungai dan berakhir di laut lepas. 

Perayaan Plastic Free July tahun 2024 di Jakarta diselenggarakan dengan melakukan Piknik Bebas Plastik yang berisi diskusi polusi plastik. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Indorelawan, WALHI, Greenpeace Indonesia, Divers Clean Action, Dietplastik Indonesia, Econusa, Pandu Laut, dan Pulau Plastik. 

Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut diharuskan mematuhi peraturan protokol guna ulang dengan cara membawa alat makan dan minum pribadi dari rumah. Tenant makanan dan minuman yang berpartisipasi menyediakan tempat pencucian alat makan. 

  • Australia

bRU coffee terletak di Sydney, tepatnya di kawasan Pantai Bondi, menerapkan sistem Up Your Cup. Ide ini dimulai oleh pemilik kafe, Sondra, yang membeli gelas kopi berwarna warni di toko bekas dan menaruhnya di mug library.

Kemudian, mereka mengenalkan kepada pembeli konsep Up Your Cup, yakni para pelanggan dapat mengambil dan mengembalikan gelas kopi mereka secara gratis di mug library. Lambat laun konsumen toko kopi bRU coffee membawa gelas kopinya sendiri. 

Di tahun 2021, Sondra bekerja sama dengan jurnalis dan penulis, Sarah Wilson. Cara ini dilakukan dengan tujuan mengedukasi dan menyebarkan informasi terhadap para pemilik kafe di wilayah Bondi dan penggemar kopi bahaya kesehatan dari plastik sekali pakai.

Mengutip dari situs Plastic Free July, Sondra mengatakan dengan memberikan pilihan kepada pembeli ketika mereka ingin membawa pulang kopinya, “Apakah ingin menggunakan single-use cup atau gelas dari mug library kami?”

Banyak dari pelanggan yang memilih gelas dari mug library karena menolak menggunakan sesuatu sekali pakai. 

  • Filipina

Filipina menjadi negara yang menandatangani Global Tourism Plastics Initiatives dan berpartisipasi dalam gerakan Plastic Free July

Sebagai contoh di El Nido, terdapat satu resort yang tidak menggunakan kemasan sachet ataupun alat sekali pakai dari plastik untuk perlengkapan di dalam resort mereka sejak 2013, mulai dari shampo, sabun, pasta gigi, sikat gigi, botol minum plastik sekali pakai, dan lain sebagainya. 

Alternatifnya, mereka menggunakan tempat perlengkapan mandi dan tumblr minum yang bisa digunakan berkali-kali. 

Langkah tersebut dapat mengurangi konsumsi plastik sekali pakai sebanyak 60% dari tahun 2018-2019. 

Untuk jangka waktu panjang, terdapat juga program BE GREEN (Guard, Respect, Educate El Nido). Training ini diikuti oleh para karyawan resort untuk Ecological Solid Waste Management dengan fokus utama melihat keuntungan dari penolakan penggunaan plastik. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.