Kawan GNFI, menarik rasanya mengetahui bahwa produk-produk yang akrab dalam kehidupan sehari-hari ternyata ikut mengangkat nama Indonesia di mata internasional. Indonesia yang sudah dianugerahi keindahan alam dan budaya, juga diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah.
Berkat kekayaan itu, berbagai produk Indonesia berhasil menembus pasar internasional dan menjadi komoditas ekspor andalan yang membanggakan. Seperti hasil pertanian, perikanan, hingga produk industri kreatif, semuanya ikut membawa nama Indonesia di kancah internasional.
Mengutip dari data World’s Top Exports, pada tahun 2024 lalu total ekspor Indonesia senilai US$264,7 Miliar atau Rp4.315,61 triliun. Mitra ekspor Indonesia diantaranya, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang. Inilah daftar produk ekspor yang membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
Baca Juga: Ekspor Kopi Indonesia Tembus USD 1,64 Miliar di 2024, Lampung Jadi Kontributor Utama
Bahan Bakar Mineral
Bahan bakar mineral menjadi salah satu bukti nyata kekuatan Indonesia berupa sumber daya alamnya di mata internasional. Jenis dari bahan bakar mineral diantaranya, batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Pada tahun 2024, produk ini menempati posisi puncak sebagai komoditas ekspor utama.
Mengetahui betapa pentingnya bahan bakar mineral, menunjukkan betapa strategisnya Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi global. Komoditas ekspor ini menghasilkan total US$55,5 miliar atau Rp904,65 triliun. Bahan bakar mineral menyumbang hampir 21% dari total ekspor Indonesia. Tentu, angka tersebut bukanlah angka yang kecil.
Lemak dan Minyak Hewani/Nabati
Menempati posisi kedua sebagai produk ekspor terbanyak adalah lemak dan minyak hewan/nabati. Setelah mineral, komoditas ekspor ini menunjukkan kekuatan Indonesia di sektor agrikultur.
Produk seperti minyak kelapa sawit, minyak kelapa, serta jenis lainnya telah lama diminati pasar internasional. Komoditas ekspor ini menyumbang 10,1% dari total ekspor, yaitu US$26,8 miliar yang setara dengan Rp436,84 triliun, angka yang besar bukan.
Besi dan Baja
Setelah agrikultur, ada komoditas ekspor dari industri pengolahan. Produk tersebut adalah besi dan baja. Pada tahun 2024, produk ini menyumbangkan 9,7% dari total ekspor yaitu US$25,8 miliar atau setara seperti Rp450,54 triliun, tidak memiliki selisih yang banyak dengan minyak hewani/nabati namun selisih nominalnya tetap terasa besar.
Produk besi dan baja Indonesia banyak digunakan dalam sektor konstruksi dan manufaktur di berbagai negara, salah satunya adalah Tiongkok.
Mesin dan Peralatan Listrik
Tahun 2024 lalu, produk ini tercatat telah berkontribusi sebanyak US$15,1 miliar atau Rp243,13 triliun, meningkat sebanyak 5,59%. Hal ini menunjukkan tumbuhnya daya saing sektor manufaktur Indonesia.
Komponen seperti kabel listrik hingga mesin-mesin industri banyak diekspor ke negara-negara, salah satunya Singapura. Meskipun tidak sebanyak produk sumber daya alam, hal tersebut dapat menunjukkan Indonesia merupakan negara yang melek teknologi.
Kendaraan
Produk-produk meliputi mobil, suku cadang, dan kendaraan roda dua, diekspor ke negara tetangga seperti Filipina dan Vietnam. Sepanjang tahun 2024, komoditas ekspor ini berkontribusi sebanyak US$ 11 miliar atau Rp179,3 triliun. Produk ini menjadi salah satu kontributor terbesar dalam ekspor non-migas.
Kinerja ekspor Indonesia sepanjang tahun 2024 patut diapresiasi, karena terjadi peningkatan sekitar 2,3%. Angka ini mencerminkan ketahanan dan daya saing produk-produk Indonesia di tengah dinamika global yang terus berubah.
Sumber daya alam migas maupun industri kreatif, semuanya memiliki peran penting dalam mengangkat nama Indonesia di pasar internasional. Pencapaian ini tentu menjadi sumber kebanggaan sekaligus dorongan untuk terus memperkuat sektor ekspor pada tahun 2025 ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News