squid game versi kampus di indonesia akan seperti apa - News | Good News From Indonesia 2025

'Squid Game' Versi Kampus di Indonesia, Akan Seperti Apa?

'Squid Game' Versi Kampus di Indonesia, Akan Seperti Apa?
images info

Serial Squid Game mungkin fiksi, tapi semangat kompetitifnya nyata. Dalam kehidupan kampus di Indonesia, kita pun terbiasa hidup di tengah “game” yang tak kalah menegangkan tanpa darah, tentu saja, tetapi tetap penuh strategi, stres, dan seleksi alam.

Kawan GNFI, bayangkan sejenak: jika Squid Game diadaptasi menjadi versi kampus, tantangan apa yang paling 'brutal dan menantang'?

1. Berebut Kelas Dosen Favorit: Versi Digital Red Light, Green Light

Setiap awal semester, mahasiswa di seluruh Indonesia mempersiapkan diri menghadapi ritual yang menegangkan: pengisian KRS. Di sinilah “game” dimulai. Rebutan kursi untuk kelas dosen favorit, menghindari jam 07.00 pagi, atau bahkan menghindari dosen ‘killer’ adalah strategi utama.

Beberapa universitas bahkan menggunakan sistem first come, first served, menjadikan jaringan internet dan kesiapan teknis sebagai “senjata”. Tak heran, sebagian mahasiswa rela berjaga sejak subuh demi memastikan KRS aman. Ini bukan sekadar administrasi ini survival.

2. Rapat Organisasi: Tes Daya Tahan dan Manajemen Emosi

Bagi Kawan GNFI yang aktif di organisasi, tentu akrab dengan rapat tak berujung yang dimulai malam hari dan selesai menjelang fajar. Meski terlihat sepele, ini adalah medan latihan stamina, diplomasi, dan komunikasi yang intens.

Pendidikan Bahasa di Kampus, antara Tuntutan Akademik dan Tantangan Gaul Digital

Riset dari American Psychological Association (2021) menyebutkan bahwa burnout sering terjadi dalam lingkungan kerja kolaboratif tanpa struktur jelas.

Rapat organisasi yang kurang terarah bisa jadi pemicu kelelahan mental, yang ironisnya justru terjadi dalam ruang belajar non-formal yang mestinya mendukung pengembangan diri.

3. Seleksi Beasiswa: Ajang Bertahan Hidup untuk Pendidikan

Beasiswa adalah impian, sekaligus tantangan. Dari seleksi berkas yang ketat, wawancara psikologis, hingga kompetisi IPK, semua seolah menyaring siapa yang paling layak bertahan.

Menurut data Kemendikbud (2023), hanya 8% mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa dari pemerintah maupun mitra industri. Maka, strategi, kesiapan mental, dan jejaring jadi kunci. Siapa bilang yang survive hanya yang pintar?

4. Organisasi Mahasiswa: Ajang Eliminasi Penuh Politik

Pemilihan ketua organisasi atau BEM tidak kalah dramatis dari babak final Squid Game. Ada yang menang karena visi kuat, ada pula karena “koalisi strategis”. Dinamika ini menyadarkan kita bahwa bahkan di lingkungan akademis, kecakapan sosial dan politik memegang peran penting.

Dalam konteks ini, kita belajar bahwa integritas harus tetap jadi fondasi, karena jabatan organisasi bukan cuma soal posisi, tetapi tanggung jawab membangun ekosistem yang sehat.

5. Skripsi: Permainan Panjang dengan Banyak Plot Twist

Tidak ada game kampus yang lebih menegangkan dari skripsi. Proposal ditolak, data sulit dikumpulkan, dosen pembimbing susah dihubungi, bahkan kadang kehilangan motivasi di tengah jalan.

Menurut survei Litbang Kompas (2022), 31% mahasiswa tingkat akhir mengaku skripsi menjadi pemicu utama stres akademik. Artinya, ini bukan sekadar tugas akhir, tapi ujian mental, konsistensi, dan keyakinan.

Menuju Kampus Berkelanjutan, Mahasiswa Sultan Maulana Hasanuddin Banten Hadirkan Inovasi Hijau dari Kantin

Belajar dari Squid Game, Tanpa Menormalisasi Kekerasan

Squid Game mengajarkan kita tentang sisi gelap kompetisi. Namun, jika kita tarik ke konteks kampus, kita justru bisa belajar dari tekanan itu tentang daya tahan, solidaritas, dan pentingnya menjaga mental health.

Kompetisi di kampus seharusnya tidak menjadi ladang “eliminasi” sosial. Justru sebaliknya, ia bisa jadi ruang tumbuh bersama, belajar dari kegagalan, dan merayakan keberhasilan orang lain tanpa merasa kalah.

Kawan GNFI, dunia kampus memang penuh tantangan. Namun, jangan lupa, tak semua harus ditaklukkan sendiri. Dalam setiap “game” kampus, selalu ada teman satu perjuangan, mentor pembimbing, dan ruang istirahat untuk menata ulang strategi.

Kalau Squid Game versi kampus benar-benar dibuat, maka pemenang sejatinya bukan yang terakhir berdiri, tapi yang bertahan dengan tetap waras, jujur, dan tak lupa bersyukur.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.