Ulubelu, sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Lampung, kini dikenal sebagai “Negeri Tiga Energi”. Di sinilah tersimpan energi surya, air, dan panas bumi yang akan berkolaborasi membentuk masa depan energi bersih Indonesia.
Potensi energi tersebut dimanfaatkan secara apik dengan kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP Ulubelu) yang dikelola oleh Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).
Bahkan, saat ini pemerintah tengah eksplorasi PLTP Gunung Tiga yang terletak di sebelah selatan area eksisting Ulubelu. Memiliki karakteristik panas bumi yang menjanjikan dan sangat strategis untuk pengembangan pembangkit panas bumi, Gunung Tiga diproyeksikan akan menjadi PLTP dengan kapasitas 55 megawatt (MW).
Inovasi Geotermal UGM: Solusi Berkelanjutan untuk Pertanian dan Energi Bersih
Dekat dengan PLTP Ulubelu, Dekat dengan Harapan Baru
Ulubelu pusat dari perubahan. Dengan kapasitas terpasang sebesar 220 MW (4x55 MW), PLTP Ulubelu menyuplai hampir 25% kebutuhan listrik di Provinsi Lampung dan melayani lebih dari 244.000 rumah tangga.
Energi panas bumi yang bersumber dari kaki Gunung Tanggamus ini diklaim telah membantu mengurangi emisi karbon sebesar 1,14 juta ton CO₂ per tahun, menjadikannya salah satu proyek andalan Pertamina untuk mencapai net zero emission 2060.
Kedekatan dengan PLTP juga membawa dinamika. Infrastruktur, konektivitas, dan akses listrik menjadi lebih stabil, membuka peluang baru untuk produktivitas desa.
Sumber Energi Terbarukan, Ini Deretan Pembangkit Listrik Geotermal Terbesar di Indonesia
Kisah “Hijau” dari Gunung Tiga: Surya, Air, dan Panas Bumi
Di Desa Muara Dua, Kecamatan Ulubelu, seorang pemuda bernama Edi dan kelompok tani muda yang ia pimpin telah merasakan langsung manfaat transisi energi.
Rumah tanam hidroponik melon milik mereka kini bertenaga surya, berkat pemasangan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) oleh Pertamina NRE. Hasilnya? Biaya listrik turun hingga Rp200 ribu per bulan, dan produktivitas meningkat secara signifikan.
Selain itu, deretan pipa panas bumi yang membentang di sisi jalan bukan lagi sekadar infrastruktur asing, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari warga Gunung Tiga.
Tak hanya dari langit dan dalam bumi, Ulubelu juga memanfaatkan kekuatan air. Di Desa Air Abang, PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) memanfaatkan aliran sungai kecil untuk menyalurkan listrik ramah lingkungan ke 60 rumah, sejumlah sekolah, serta fasilitas ibadah. Sebelumnya, desa ini tidak memiliki aliran listrik sama sekali.
Inisiatif ini menandai semangat demokratisasi energi yang digaungkan oleh Pertamina: energi bersih harus bisa diakses hingga pelosok.
Tri Mumpuni si "Perempuan Listrik" Membangun Desa Dengan PLTMH
Potensi Edukasi dan Wisata Energi
Transisi energi tidak bisa berjalan tanpa keterlibatan masyarakat. Di Ulubelu, warga Gunung Tiga secara aktif menjaga kelestarian lingkungan sekitar; menjaga hutan penyangga hingga memelihara kebersihan aliran sungai untuk PLTMH. Pendidikan tentang energi ramah lingkungan pun perlahan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sekolah-sekolah dasar di desa.
Kawasan Ulubelu kini menyimpan potensi besar sebagai lokasi edukasi dan wisata energi. Dari tur pipa panas bumi hingga kunjungan ke rumah tanam surya, Ulubelu bisa menjadi destinasi eco-tourism dan energy-tourism berbasis masyarakat.
Mahidin, Camat Ulubelu, menegaskan bahwa masyarakat siap menjadi contoh nasional dalam pemanfaatan energi baru terbarukan yang berkelanjutan.
Dengan semangat kolaboratif dari pemerintah daerah, perusahaan energi, dan masyarakat lokal, Ulubelu sedang menulis babak baru dalam peta energi Indonesia. Dari desa kecil di kaki Gunung Tanggamus, harapan besar untuk dunia yang lebih bersih sedang tumbuh.
"Kami bangga bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam mengembangkan daerah kami. Kami bersyukur Ulubelu dikaruniai sumber energi baru terbarukan yang tidak hanya satu. Semoga kami bisa jadi contoh dan teladan bagi daerah lain dalam konsep pemenuhan energi masyarakat," ungkap Camat Ulubel, Mahidin, dikutip dari CNN.
PLTP Kamojang, Penghasil Hidrogen dari Panas Bumi Pertama di Asia Tenggara
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News