Panas bumi atau geotermal menjadi salah satu energi alternatif energi terbarukan yang paling mumpuni. Pemanfaatan panas bumi tidak bergantung pada kondisi iklim atau cuaca.
Kawan GNFI, Indonesia berada di area ring of fire atau cincin api. Kondisi ini membuat Indonesia memiliki sumber energi panas bumi yang sangat besar.
Indonesia memiliki potensi energi panas bumi sebesar 24 gigawatt (GW). Jumlah ini diproyeksi dapat memasok 40 persen potensi panas bumi di dunia.
Bahkan, Indonesia menjadi negara dengan kapasitas pembangkit listrik geotermal terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Indonesia berjumlah 2.418 MW atau 15 persen dari kapasitas PLTP dunia.
Menariknya, pemanfaatan energi panas bumi ini sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Melalui situs resmi milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Indonesia sudah menggunakan energi jenis ini sejak 1982.
Saat itu, PLN memanfaatkan panas bumi untuk menghasilkan listrik dengan membangun PLTP Kamojang di Bandung, Jawa Barat. Saat awal dibangun, pembangkit ini masih memiliki satu unit pembangkit dengan kapasitas sekitar 30 MW.
Hingga saat ini, PLTP Kamojang masih beroperasi dengan baik dan berhasil menjadi “pabrik listrik” ramah lingkungan. Disebutkan bahwa PLTP ini juga selalu melakukan pemeliharaan rutin setidaknya setiap 24 ribu jam atau tiga tahun sekali.
Menilik Potensi Amat Besar Panas Bumi untuk Wujudkan Swasembada Energi Indonesia
Pembangkit listrik geotermal terbesar di Indonesia
Pemanfaatan energi panas bumi berperan dalam pengurangan emisi karbon di Indonesia. Sebanyak 17,4 juta ton karbon digadang-gadang dapat turun lewat pemanfaatan energi terbarukan ini per tahunnya.
Berikut daftar tujuh pembangkit listrik geotermal terbesar di Indonesia berdasarkan kapasitasnya, yang dihimpun oleh indonesiago.id melalui data milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI tahun 2023:
- PLTP Sarulla – 418 MW
- PLTP Salak – 382 MW
- PLTP Darajat – 293 MW
- PLTP Kamojang – 239 MW
- PLTP Sorik Marapi – 238 MW
- PLTP Ulubelu – 229 MW
- PLTP Wayang Windu – 227 MW
Kawan GNFI, saat ini sudah banyak negara yang memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi. Selain sumbernya yang “abadi”, energi ini juga ramah lingkungan.
Pengolahan geotermal tidak mengeluarkan banyak polusi, sehingga sulfur dioksida dan karbon dioksida yang dihasilkan lebih sedikit jika dibandingkan dengan pembakaran minyak dan gas.
Rotan Hantu Kalimantan, Spesies Baru yang Jadi Favorit Ilmuwan di Tahun 2024
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News