bisa jadi raksasa energi hijau dunia seberapa besar potensi energi panas bumi di indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Bisa Jadi Raksasa Energi Hijau Dunia, Seberapa Besar Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia?

Bisa Jadi Raksasa Energi Hijau Dunia, Seberapa Besar Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia?
images info

Panas bumi menjadi salah satu alternatif energi terbarukan yang tidak bergantung pada kondisi iklim dan cuaca.

Energi ini berasal dari sumber energi panas yang berada dalam perut bumi. Panas bumi umumnya diasosiasikan dengan keberadaan gunung api. Ditambah lagi dengan fakta bahwa Indonesia memiliki rangkaian gunung api aktif yang tersebar di penjuru Nusantara.

Energi panas bumi merupakan energi yang sangat ramah lingkungan. Jenis energi baru dan terbarukan (EBT) ini bahkan hanya menghasilkan CO2 sebesar 1,5 persen jika dibandingkan dengan pembangkit listrik bertenaga uap.

Di sisi lain, penggunaan energi panas bumi juga dianggap sangat dapat mengurangi emisi bahan bakar. Menurut laman resmi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dalam proses pengembangan dan pembuatan, tenaga panas bumi sepenuhnya terbebas dari emisi.

Proses produksi tidak menggunakan karbon. Seluruh prosedur juga sudah terbebas dari sulfur, sehingga penggunaan jenis energi panas bumi akan membantu menekan ketergantungan terhadap energi fosil demi mendukung terciptanya ekosistem energi hijau.

Indonesia sendiri digadang-gadang memiliki potensi panas bumi yang terbesar di dunia. Bahkan, karena besarnya potensi panas bumi yang dimiliki, Indonesia dapat menjadi raksasa sumber energi hijau dunia. Seberapa besar potensinya?

Baca juga: AS Investasi Rp2 Triliun untuk Proyek PLT Panas Bumi di Jawa Timur

Potensi energi panas bumi Indonesia termasuk yang terbesar di dunia

Indonesia mempunyai potensi energi geotermal sebesar 24 gigawatt (GW). Jumlah ini sangat besar dan mampu memasok 40 persen dari potensi panas bumi di dunia.

Saat ini, kapasitas pembangkit bertenaga panas bumi mencapai 2,6 GW, tertinggi kedua di dunia. Menariknya, angka tersebut naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir.

Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) itu mencakup 18,5 persen total kapasitas listrik EBT nasional, atau sekitar tiga persen dari total kapasitas listrik Indonesia.

Namun, dengan potensi yang sedemikian besar, Indonesia baru mampu menggunakannya sebesar 11 persen. Presiden Jokowi menyebut, PLTP memiliki peluang yang amat bagus.

Banyak investor yang tertarik dengan potensi energi hijau di Indonesia. Akan tetapi, proses perizinan yang lama membuat pengerjaan PLTP sempat tersendat.

“PLTP peluangnya besar, artinya banyak investor yang mencari energi hijau, ini sudah kita kerjakan, namun tidak berjalan dengan cepat. Ternyata, untuk memulai konstruksi dari awal sampai urusan perizinan bisa sampai 5-6 tahun. Ini yang mestinya paling cepat harus dibenahi, agar dari 24.000 MW, yang baru dikerjakan hanya 11%, bisa segera dikerjakan oleh para investor, sehingga kita memiliki tambahan listrik hijau yang lebih banyak," tegas Presiden Jokowi yang diwartakan dalam rilis resmi Kementerian ESDM, Rabu (18/9/2024).

Baca juga: Potensi Energi Panas Bumi Indonesia di Mata Global

PLTP sukses kurangi belasan juta ton emisi CO2 di Indonesia

Investasi terhadap pembangunan PLTP terus mengalami peningkatan. Tahun 2024 ini, akumulasi investasi untuk PLTP diperkirakan mencapai USD8,7 miliar.

Pembangunan PLTP tersebut mampu menarik hampir 900 ribu lapangan kerja. Selain itu, PLTP juga mampu memberikan kontribusi ke negara sebesar Rp16 triliun.

Di sisi lain, PLTP turut berkontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon di Indonesia hingga mencapai 17,4 juta ton per tahun.

Dengan posisi Indonesia sebagai penghasil panas bumi terbesar kedua di dunia, Indonesia dapat berkontribusi sebesar 5,3 persen dalam bauran energi.

Selain itu, sejak 2014 hingga 2024, Kementerian ESDM menyebut, penambahan kapasitas PLTP sudah mencapai 1,2 GW. Total kapasitasnya juga sudah bertambah menjadi 2,6 GW.

Sejauh ini, pemerintah sudah berhasil mengidentifikasi 362 titik panas bumi dengan total potensi 23,6 GW. Diharapkan, dengan semakin masifnya penggunaan EBT dari panas bumi ini, Indonesia dapat mewujudkan target Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia dalam Paris Agreement.

Baca juga: Pembangkit Listrik Energi Panas Bumi: Apa saja Jenis-Jenisnya?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.