ragam upaya menekan limbah plastik di indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Ragam Upaya Menekan Limbah Plastik di Indonesia

Ragam Upaya Menekan Limbah Plastik di Indonesia
images info

Pada 5 Juni lalu, setiap tahunnya dunia merayakan “World Environment Day” atau dalam bahasa Indonesianya yakni Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Harapannya adalah hari jadi momentum untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem alam yang berawal dari lingkungan sekitar.

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia 

Pertama ditetapkan pada tahun 1972 oleh PBB, penetapan ini adalah hasil dari konferensi di Stockholm, Swedia yang membahas tentang lingkungan hidup manusia yang kala itu berlangsung selama pertengahan awal di bulan Juni.

Tak langsung ditetapkan pada bulan itu, Majelis Umum PBB baru menetapkan tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 15 Desember 1972. Bersamaan dengan pembentukan Program Lingkungan PBB (UNEP).

Fokus dan Tema Setiap Tahunnya

Sejak saat itu, setiap tahunnya perayaan hari lingkungan hidup memiliki sebuah tema dan fokus yang berbeda. Dari tentang perubahan iklim, ekosistem hutan, hingga permasalahan limbah. Tahun ini sendiri temanya adalah “mengatasi polusi plastik”.

Persoalan Plastik

Ini bukan kali pertama persoalan plastik dijadikan sorotan untuk tema Hari Lingkungan Hidup. Sebelumnya persoalan ini juga pernah diangkat pada tahun 2013, 2018, dan 2023. Jika ditelaah kembali, semuanya mengarah untuk kampanye tentang penekanan penggunaan plastik sekali pakai serta perilaku konsumtif.

Seperti yang kita tahu, plastik sekali pakai adalah produk yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai oleh alam. Menurut data dari Mongabay, di Indonesia sendiri berada di peringkat ketiga global sebagai negara penghasil polusi plastik dalam World Population Review 2024 dengan estimasi 3,4 ton.

Data ini akan terus meningkat karena plastik sendiri masih menjadi pilihan utama di hampir seluruh produk primer yang ada di pasaran. Tentu hal ini didorong karena faktor harga produksi.

Kemudian ekosistem ini juga semakin diperburuk dengan adanya kebiasaan masyarakat yang masih lalai dan terbiasa membuang sampah sembarangan. Sampah jadi berserakan. Tidak enak dipandang dan pada akhirnya mendatangkan aroma tidak sedap.

Langkah Penyelamatan Konkret untuk Area Penambangan, Kesehatan dan Lingkungan Perlu dijaga

Upaya Unik Kurangi Penggunaan Plastik

Berbicara mengurangi tentu kebanyakan orang akan berpikir kalau lebih baik mengontrol diri untuk membeli produk dengan wadah plastik, membawa wadah pribadi hingga daur ulang.

Namun, beberapa lembaga dan brand ternama ini punya cara unik dan langkah strategis untuk mengatasi polusi plastik. Berikut adalah di antaranya:

  • Yang pertama ada transisi plastik belanja menjadi reusable kantong belanja di beberapa pasar modern. Kebijakan ini awalnya dicetuskan oleh beberapa minimarket yang menerapkan harga Rp200,- per kantong plastik. Namun seiring berjalannya waktu, kini hampir semua pasar modern sudah tidak menyediakan kantong plastik tetapi lebih mendorong konsumennya untuk membawa tas belanja sendiri dan akan menawarkan tote bag atau paperbag.
  • Diinisiasi oleh PT Inocycle Technology Group Tbk sejak tahun 2021, upaya satu ini mengikuti konsep Re-Vending Machine. Konsepnya adalah mengajak orang-orang untuk memberikan bekas botol plastiknya ke vending machine. Nantinya botol-botol tersebut akan dikonversikan menjadi e-wallet. Kini upaya ini sudah cukup mudah ditemukan di beberapa titik dan banyak perusahaan lain yang menjalankan. Kini Re-VendingMachine sudah banyak ditemui di beberapa publicspace, seperti salah satunya stasiun kereta, tempat olahraga, hingga pelataran minimarket.
  • Upaya ini bermula dari kolaborasi layanan. Grab, Waste4change dan Coca Cola di tahun 2023 mengusung ide menjemputlimbah. Jadi konsumen dapat memesan layanan Grab Express Recycle untuk menjemput limbahnya dengan kuantitas minimal 8. Feedback-nya, konsumen akan mendapatkan saldo berupa e-wallet dari nominal Rp20.000,- Hingga kini layanan ini beroperasi di kawasan Jabodetabek dan mencakup brand lebih banyak lagi.
  • Sebuah startup bernama Rekosistem mencetus sebuah ide membelisampah, termasuk plastik. Berawal dari tahun 2023, mereka menginisiasi sebuah upaya lewat “ReWasteStation”. Sudah berkolaborasi dengan banyak brand ternama dan memiliki hingga 100 titik di Jabodetabek, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.
  • Meski bukan upaya secara langsung, tetapi fasilitas ini adalah sebuah upaya menekan pembelian minuman dalam kemasan dan membawa wadah sendiri. Upayanya adalah menyediakan water station di Stasiun dan Halte Transhum Jakarta untuk air minum gratis.
Water Station di Stasiun Kereta Sudirman, Jakarta | Dok. Almer Sophian
info gambar

Ketika mendorong limbah plastik, banyak orang yang merasa mempunyai tantangan besar. Salah satu di antaranya adalah upaya recycle yang selalu dianggap membutuhkan usaha ekstra. Ada pula anggapan tentang “mengurangi limbah plastik berarti harus mengurangi apa yang dibeli dan dikonsumsi.” Padahal yang diperlukan hanyalah mengganti wadah makan dan mengurangi. Bukan sepenuhnya harus berhenti.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.