langkah penyelamatan konkret untuk area penambangan - News | Good News From Indonesia 2025

Langkah Penyelamatan Konkret untuk Area Penambangan, Kesehatan dan Lingkungan Perlu dijaga

Langkah Penyelamatan Konkret untuk Area Penambangan, Kesehatan dan Lingkungan Perlu dijaga
images info

Sektor pertambangan di Indonesia masih terus menjadi polemik yang seakan-akan tiada ujungnya. Sebut saja logam mulia dan jenis batuan berharga apa saja yang ada di dunia, Indonesia punya dan siap untuk ‘ditambang’.

Tentu sangat menjanjikan keuntungan. Salah satunya nikel yang baru-baru ini menjadi topik obrolan hangat di Indonesia, dikarenakan area penambangan nikel tepat di ‘Surga Dunia’ Raja Ampat, Papua.

Akan tetapi, apakah dengan besarnya potensi yang Indonesia miliki ini akan selalu menguntungkan? 

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia. Logam berharga ini menjadi komponen utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik, simbol kemajuan teknologi ramah lingkungan masa kini.

Namun, siapa sangka, di balik kilau nikel yang menjanjikan keuntungan maksimum tersebut, tersimpan risiko serius bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan. Terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di sekitar kawasan tambang.

Tambang-tambang nikel tersebar di berbagai wilayah Indonesia, seperti Sulawesi, Kalimantan, Maluku hingga Papua. Aktivitas tambang di daerah-daerah ini begitu masif, mulai dari penggalian tanah, pengangkutan, hingga proses pengolahan atau smelter.

Sayangnya, kegiatan ini tak jarang menimbulkan debu tebal yang beterbangan, suara bising alat berat, air limbah yang mengalir ke sungai, serta bau menyengat dari hasil pembakaran logam mineral.

Papua Bukan Tanah Kosong, Ancaman Tambang Nikel di Raja Ampat Mengguncang Surga Laut Indonesia

Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tambang, kehidupan mereka bisa berubah ‘drastis’. Udara yang dulu segar kini tercemar debu logam berat yang tak kasat mata, tetapi bisa masuk ke paru-paru. Banyak warga mengeluhkan batuk berkepanjangan, sesak napas, bahkan gangguan pernapasan kronis.

Sementara air yang biasa mereka gunakan untuk minum dan mandi, kini berisiko tercemar logam berat seperti nikel dan arsenik, zat berbahaya yang dapat merusak organ dalam jika terus menerus masuk ke tubuh.

Hal tersebut dirasakan langsung oleh masyarakat yang tinggal di sekitar penambangan nikel di Kab. Morowali, Sulawesi Tengah.

Tercatat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali sekitar 80.713 Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan 66 ribuan kasus sendiri terjadi di Kecamatan Bahodopi tempat dimana lokasi penambangan nikel tersebut beroperasi. 

Tak hanya tubuh manusia yang terancam, lingkungan juga ikut menderita. Hutan-hutan ditebang untuk membuka lahan tambang, menyebabkan erosi dan banjir lumpur. Sungai yang menjadi sumber kehidupan warga sekitar menjadi keruh dan beracun.

Lahan pertanian ikut tercemar, hasil panen menurun, dan nelayan kehilangan tangkapan karena ekosistem air terganggu.

Upaya Tekan Dampak Pencemaran Tambang untuk Kesehatan

Semua aktivitas penambangan yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar ini bukan tanpa harapan. Berbagai solusi bisa diterapkan untuk menekan dampak buruk tambang nikel. Dengan catatan, tanpa harus menghentikan sepenuhnya aktivitas ekonomi yang menopang banyak kehidupan.

1. Patuh terhadap AMDAL

Pengawasan dan penegakan hukum harus menjadi ujung tombak. Perusahaan tambang wajib menjalankan kewajiban lingkungan yang sudah diatur dalam AMDAL dan pemerintah harus hadir sebagai pengawas aktif. Tak bisa lagi ada pembiaran terhadap pelanggaran.

2. Standar layak pada Penerapan Teknologi Pertambangan

Teknologi bersih harus menjadi standar baru dan tentunya layak untuk digunakan demi meminimalisir pencemaran udara. Sebab, nantinya berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar.

Bagaimana Tambang Merusak Kehidupan Masyarakat Pesisir dan Cara Mengatasinya?

Perusahaan sebaiknya menggunakan alat penyaring udara di smelter, mengolah limbah sebelum dibuang, dan melakukan reklamasi atau penghijauan lahan bekas tambang dengan tanaman yang bisa membantu memulihkan kualitas tanah.

3. Pelibatan Masyarakat

Masyarakat sekitar perlu diedukasi tentang bahaya paparan logam berat, cara menjaga kebersihan lingkungan, hingga hak-hak mereka sebagai warga terdampak perlu disebarluaskan. Pemeriksaan kesehatan gratis dan rutin juga menjadi bentuk tanggung jawab sosial yang sangat dibutuhkan.

4. Pemulihan Lingkungan dan Reboisasi Bekas Galian

Sungai yang tercemar bisa dipulihkan dengan teknologi bioremediasi dan hutan yang gundul bisa diremajakan dengan penanaman kembali. Perusahaan tidak hanya menggali hasil bumi, tetapi juga harus mengembalikan bumi kepada alam.

Menambang nikel memang bisa menjadi sumber kemakmuran. Namun apa guna kemakmuran jika tidak menerapkan prinsip keadilan dan berkelanjutan?

Jangan sampai keuntungan tambang hanya dinikmati segelintir pihak, sementara masyarakat sekitar harus menanggung penyakit, kehilangan lahan, dan hidup dalam bayang-bayang kerusakan lingkungan.

Sudah saatnya kita terapkan nilai keberlanjutan tentang tambang dengan cara baru: bukan hanya seberapa besar produksi dan penghasilannya, tetapi seberapa bijak dan manusiawi cara kita melakukannya.

 

 

 

Nasrilia Rahmadina
Andi Pangeran Al Amin Aismu Tahir

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.