Kekerasan terhadap perempuan bukanlah persoalan individu semata, melainkan persoalan bersama yang menuntut keterlibatan seluruh masyarakat.
Berangkat dari semangat solidaritas dan kepedulian, Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa) bersama Komnas Perempuan kembali menyelenggarakan Give Back Sale (GBS), sebuah inisiatif penggalangan dana publik yang bertujuan mendukung proses pemulihan bagi perempuan korban kekerasan.
Memasuki tahun ke-9 pelaksanaannya, Give Back Sale 2025 akan berlangsung pada 18–21 Juni 2025 di Kekini Ruang Bersama, Jl. Cikini Raya No. 43, Menteng, Jakarta Pusat. Mengusung tema “Bergaya Berbagi Daya: Bangkit untuk Korban”, acara ini mengajak publik untuk berdonasi dengan membeli barang preloved berkualitas.
Selain itu, keterlibatan peserta dalam GBS juga turut menyokong keberlanjutan kerja lembaga pengada layanan, seperti Women Crisis Center (WCC), tempat pertama yang menjadi ruang aman bagi para perempuan penyintas kekerasan.
Mengenal Rahayu Oktaviani, Wanita Hebat Konservasionis Primata Owa Jawa
Tahun 2024 lalu, Komnas Perempuan mencatat 445.502 kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Di balik angka itu, ada ribuan kisah tentang luka, ketakutan, perjuangan, dan harapan yang perlu disambut dengan uluran tangan, bukan sekadar empati.
Sayangnya, banyak WCC yang terpaksa mengurangi layanannya, bahkan tutup karena keterbatasan sumber daya. Dari 115 lembaga, kini tersisa sekitar 87 yang masih aktif. Jumlah ini bisa terus menyusut jika tak ada dukungan dari kita semua.
“Melalui Give Back Sale, kami mengajak masyarakat untuk secara berkelanjutan memberikan dukungannya agar kerja-kerja pendampingan kasus kekerasan terhadap perempuan dapat terus berjalan,” ujar Sekar Pireno Ks, perwakilan Komunitas Pemberdaya IKa sekaligus pengelola GBS.
Give Back Sale bukan sekadar tempat belanja hemat dan bergaya. Lebih dari itu, kegiatan ini adalah ruang solidaritas, tempat kita bersama-sama membangun ekosistem dukungan bagi perempuan korban kekerasan dan para pendamping mereka.
Di tengah keterbatasan sumber daya yang dihadapi lembaga layanan, keberadaan publik yang peduli menjadi kunci untuk memastikan roda pendampingan terus berjalan.
Setiap pembelian dan donasi, sekecil apa pun itu, membawa dampak besar. Ia menjaga harapan para korban tetap menyala, memastikan layanan tidak terhenti, dan membuka jalan bagi pemulihan yang bermartabat.
Fenomena Cegil dan Korelasinya dengan Emansipasi Wanita
“Partisipasi luas dari masyarakat dalam langkah sederhana ini bisa membawa perubahan besar dalam kehidupan banyak perempuan, sebagai upaya membuka jalan perempuan korban kekerasan mendapatkan keadilan,” ujar Sekar sebagai penutup.
Yuk, dukung perempuan korban kekerasan dengan mengunjungi dan membeli barang kebutuhanmu di event GBS!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News