merayakan teknik fermentasi lewat femenstation itb - News | Good News From Indonesia 2025

Merayakan Teknik Fermentasi Lewat Femenstation ITB

Merayakan Teknik Fermentasi Lewat Femenstation ITB
images info

Tempe, tapai, oncom hanya salah tiga di antara ragam makanan Indonesia dari hasil proses fermentasi. Sejak dahulu kala, fermentasi atau peragian telah menjadi integral budaya masyarakat Indonesia di bidang kuliner.

Lebih luas lagi, sebenarnya, teknik pengawetan makanan lewat mikroorganisme atau yang biasa disebut sebagai fermentasi telah diaplikasikan sejak 5.000 SM. Bangsa Sumeria dan Mesir disebut menjadi salah satu yang lebih dulu menggunakan teknik ini untuk mengawetkan anggur.

Teknik tersebut kemudian mulai dikenal di kawasan-kawasan lain di dunia, termasuk Indonesia.

Tidak hanya mengawetkan, fermentasi juga mampu mengubah komposisi lain dalam makanan, seperti rasa dan nilai gizi.

“Fermentasi itu menarik karena mengubah rasa, nilai gizi, bahkan nilai ekonominya,” ungkap Ketua Kelompok Keilmuan Bioteknologi Mikroba ITB, Prof. Dr. Pingkan Aditiawati, M.S.

Asal Mula Mahasiswa Undip Raih Penghargaan di Malaysia: Pulang dari PLTU Bawa Abu Lalu Buat Inovasi Trotoar yang Menghasilkan Listrik

Pemanfaatan Fermentasi untuk Panganan Lokal

Di Institut Teknologi Bandung (ITB), mahasiswa Prodi Mikrobiologi menjajakan berbagai makanan hasil fermentasi, mulai dari asinan wortel dan lobak, cream cheese jagung, mandai dari fermentasi cempedak, tepache minuman fermentasi berbahan nanas, ketan hitam fermentasi, serta kombucha sereh.

Produk-produk hasil olahan mahasiswa tersebut disajikan dalam sesi fine dining yang digelar pada Kamis (12/6/2025) di Wisma Ganesha ITB. Sesi ini merupakan bagian dari acara Fermenstation yang digelar oleh ITB.

Produk fermentasi dari bahan-tersebut menunjukkan kreativitas luar biasa oleh mahasiswa dalam bereksplorasi. Bahan-bahan yang sebelumnya kurang dilirik untuk diawetkan, kini menjadi ragam produk makanan hasil fermentasi yang inovatif.

Dengan pendampingan langsung dari chef profesional, mahasiswa ITB hadirkan berbagai hidangan dari bahan lokal yang menunjukkan keragaman.

Pantyliner Deteksi Tingkat pH Wanita, Inovasi Siswi SMA IT Al-Kahfi Raih Penghargaan Semi Grand Prize di Korea

Fermenstation: Ruang untuk Eksplorasi Banyak Seni

Fermenstation tidak hanya menjadi wadah bagi kreasi makanan berfermentasi. Fermenstation lebih dari itu, menjadi ruang eksplorasi multidisipliner yang menggabungkan sains, seni memasak, dan inovasi pangan dalam satu pengalaman terpadu. 

Fermenstation menjadi agenda tahunan yang digelar oleh KK Bioteknologi Mikroba bersama mahasiswa program studi Mikrobiologi ITB.

Melalui berbagai agenda, seperti pameran karya, live cookingworkshop, hingga simposium, acara ini menunjukkan keunggulan mikroorganisme yang dapat menjadi katalis dalam menciptakan solusi pangan masa depan, dari laboratorium menuju meja makan.

Inovasi Gracelyn, Hadirkan Cangkir Kertas Mengandung Nanopartikel untuk Mengikat Mikroplastik

Ketua KK Bioteknologi Mikroba ITB, Prof. Dr. Pingkan Aditiawati, M.S., juga mengatakan, Fermenstation menjadi bagian dari perjalanan mahasiswa dalam proses pembelajaran berjenjang di kampus. Dalam Fermenstation, mahasiswa berarti tengah berada di tingkat lanjut yang mulai mempraktikkan teori-teori yang telah diperoleh.

Sebagai wadah eksplorasi, Fermenstation juga melibatkan fakultas dan sekolah lain di ITB untuk berkolaborasi. Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) terlibat dalam proses visual produk, sementara mahasiswa dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) turut andil dalam menyusun strategi bisnis dan rencana hilirisasi produk, termasuk komersialisasi produk.

Keunggulan Jamur Tempe Temuan Dosen UGM: Bisa Jadi Alternatif Daging

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.