Pernahkah kamu merasa sesak tanpa alasan di sela-sela kegiatan harimu? Di antara deru klakson yang saling bersahutan, lampu lalu lintas yang terus berganti tanpa jeda, dan langkah-langkah tergesa yang tak saling mengenal, tersembunyi jiwa-jiwa yang memendam luka dalam diam.
Jakarta, merupakan sebuah kota dengan sejuta harapan, tetapi seringkali berubah menjadi labirin yang melelahkan. Di balik kemegahan gedung pencakar langit dan riuhnya kehidupan metropolitan, terselip kenyataan pahit: banyak orang yang diam-diam bergulat dengan kesepian, tekanan, dan luka batin yang tak tampak.
Kesehatan mental, meskipun tidak kasat mata, memiliki dampak yang sama seriusnya dengan kesehatan fisik. Tahun 2019, hasil Survei Kehidupan Keluarga Indonesia (IFLS) menunjukkan bahwa angka prevalensi depresi di Indonesia berada di angka 3,7%.
Sementara itu, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 mencatat bahwa prevalensi depresi di kalangan penduduk berusia 15 tahun ke atas sebanyak 1,4%.
Jakarta Spot: Blok M, Dulu Pusat Hiburan Kini Hilang Arah Tujuan?
Angka-angka ini bisa saja terlihat kecil jika dilihat sekilas. Namun, di balik statistik tersebut, ada manusia nyata—ada cerita, perjuangan, dan rasa sakit yang tak selalu bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, namun masih banyak yang enggan atau takut untuk mencari bantuan karena stigma sosial.
Di sinilah peran negara menjadi sangat krusial—untuk tidak hanya menyediakan fasilitas, tetapi juga menciptakan ruang yang aman dan inklusif bagi warganya.
Melihat urgensi tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan menghadirkan layanan JakCare sebagai bagian dari program Quick Wins Gubernur DKI Jakarta. JakCare merupakan layanan telekonseling kesehatan jiwa yang tersedia secara gratis dan mudah diakses.
Warga Jakarta kini dapat memanfaatkan layanan ini melalui aplikasi JAKI (Jakarta Kini) atau menghubungi hotline bebas pulsa di nomor 0-800-1500-119. Layanan ini hadir sebagai ruang aman untuk berbagi dan didengar, kapan saja dan di mana saja.
JakCare bukan sekadar layanan konsultasi biasa. Ia adalah jembatan empati yang menghubungkan hati-hati yang terluka dalam kerasnya ekspektasi dan tekanan kota besar. Dengan dukungan psikolog klinis profesional yang berjaga selama 24 jam dalam tiga shift, JakCare memastikan bahwa tidak ada satu pun warga yang merasa sendirian dalam menghadapi tantangan hidupnya.
Mungkin terdengar sederhana, tapi di Jakarta yang bergerak terlalu cepat, pertanyaan “apa kabar?” yang tulus bisa menjadi penyelamat hidup bagi sebagian orang.
Sejak peluncurannya pada Mei 2025, JakCare telah menerima 104 panggilan. Sebagian besar penelepon menyampaikan keluhan terkait krisis kesehatan mental, termasuk yang mengarah pada keinginan untuk mengakhiri hidup.
Layanan ini juga telah berhasil menyelamatkan dua warga yang nyaris mengakhiri hidup mereka. Salah satunya mencoba menghubungi JakCare dan mendapatkan respons cepat dari tim medis, yang kemudian berhasil mencegah tragedi tersebut.
Ini bukan sekadar angka, tetapi kisah nyata tentang bagaimana perhatian dan akses yang tepat bisa menyelamatkan nyawa.
Lebih dari sekadar layanan, JakCare adalah simbol kepedulian sosial dan kemanusiaan. Ia menghapus stigma bahwa mencari bantuan adalah tanda kelemahan. Justru sebaliknya, membuka diri dan mencari pertolongan adalah bentuk keberanian sejati—sebuah langkah kecil menuju pemulihan yang besar.
Jakarta butuh lebih banyak ruang-ruang seperti ini: ruang yang hangat, terbuka, dan inklusif bagi semua.
Tata Ruang Jakarta, Realita Ketimpangan dan Upaya Perubahan
Kehadiran JakCare juga menjadi bagian dari transformasi sosial Jakarta sebagai kota yang tidak hanya maju dalam infrastruktur dan teknologi, tetapi juga dalam kesejahteraan emosional dan mental warganya.
Kota yang sehat bukan hanya tentang minimnya kemacetan atau banyaknya ruang hijau, tetapi juga tentang seberapa besar ia peduli terhadap kondisi psikologis penduduknya.
Mari, kita sambut inisiatif ini dengan tangan terbuka. Sebarkan informasi tentang JakCare kepada keluarga, teman, dan rekan kerja. Ajak mereka untuk tidak ragu mencari bantuan saat merasa tertekan atau cemas.
Bantu sebarkan pesan bahwa tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja, dan bahwa selalu ada bantuan yang tersedia. Sebab di Jakarta yang terasa asing ini, tak ada yang benar-benar sendirian. Selalu ada JakCare, selalu ada harapan, dan selalu ada jalan menuju pemulihan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News