Kawan GNFI, baru-baru ini muncul kembali tifo raksasa suporter timnas Indonesia setelah tifo Garuda bertema "Show Your Dignity" yang menjadi viral pada Maret lalu saat pertandingan antara Indonesia vs Bahrain.
Tifo Ksatria dan Bart Simpsons menghiasi tribun utara dan selatan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta dalam laga Timnas Indonesia vs China pada matchday kesembilan grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tifo ini menjadi perhatian karena visualisasinya begitu apik dan menawan, hingga mampu memberikan semangat perjuangan bagi Timnas Garuda melawan China.
Hasilnya, pertandingan ditutup dengan kemenangan tim tuan rumah (Indonesia) berkat gol tunggal Ole Romeny melalui tendangan penalti di akhir babak pertama, yang memastikan kemenangan tim Merah Putih dengan skor 1-0 dan membawa skuad Garuda asuhan Patrick Kluivert ini menuju ke putaran keempat, babak playoff.
Dukungan suporter melalui tifo ini merupakan salah satu bentuk kreativitas yang menawan sebagai wujud dukungan kepada skuad Garuda. Lalu, sebernarnya apa makna dari tifo tersebut?
Simak penjelasannya, ya, Kawan GNFI!
Sejarah Kemunculan Tifo
Tifo adalah salah satu bentuk pertunjukan visual yang kaya akan warna, meriah, dan biasanya direncanakan dengan baik oleh para suporter khususnya dalam laga sepak bola.
Pertunjukan tifo biasanya dilakukan di dalam stadion sebelum maupun selama pertandingan, tetapi juga dapat berlangsung di luar lapangan.
Dalam konteks lain, tifo merujuk pada bendera atau spanduk yang diangkat oleh para suporter, hingga tifo ini awalnya merujuk pada istilah “tifosi” yang berarti sekelompok pendukung olahraga.
Asal usul tifo dibentuk dari budaya yang muncul di Eropa, khususnya Italia dan kemudian menyebar dengan cepat di seluruh dunia. Spanduk yang dipersiapkan sebelumnya dirancang oleh klub pendukung sebagai ungkapan visual yang unik untuk klub kebanggan mereka, individu tertentu, atau kadang-kadang sebagai sarana dalam menyampaikan isu politik dan sosial.
Tifo menjadi populer ketika para suporter mencari cara untuk menciptakan atmosfer dan berupaya meningkatkan peluang tim kebanggaan mereka meraih kemenangan. Pendekatan kreatif ini meningkatkan semangat untuk tim yang tengah bertanding dengan memanfaatkan antusiasme dari para suporternya.
Baca juga: Waspada! Ini 5 Pemain Kunci Timnas China Jelang Duel Lawan Indonesia
Tifo Ksatria dan Bart Simpsons di Pertandingan Indonesia Vs China
Pada pertandingan antara Indonesia vs China, dua tifo raksasa ditampilkan di masing-masing sisi tribun Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Tribun selatan yang diisi oleh Ultras Garuda (UG) menampilkan tifo yang menggambarkan karakter Bart Simpsons dengan terlihat mengenakan penutup kepala berwarna merah putih sambil mengendarai burung Garuda raksasa, mengarah pada kolase tiga bendera, yaitu Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.
Tifo ini melambangkan harapan serta impian untuk timnas Garuda tampil di Piala Dunia, yang bukan sekadar mimpi belaka. Namun, sebagai langkah awal yang dimulai dari tanah air, Indonesia dengan perjuangan yang tak mudah menuju Piala Dunia 2026.
Sementara di tribun utara di mana La Grande Indonesia (LGI) membentangkan tifo bertema ksatria, tifo ini menampilkan atribut yang representatif dari berbagai wilayah di Indonesia. Tifo tersebut menggambarkan sosok ksatria bersenjata besar yang ditampilkan sebelum kickoff.
Desainer tifo, Febru Danar Surya, yang dikenal dengan nama Aru, mengungkapkan bahwa tifo ini merupakan representasi pahlawan tanpa nama yang mengenakan ornamen khas dari berbagai daerah di Indonesia.
Banyak orang beranggapan bahwa pahlawan ini adalah Gatotkaca, tetapi sebenarnya, Aru mengungkap bahwa tifo ini merupakan karakter pahlawan tak bernama.
Tergambar sebagai sosok berotot dengan atribut daerah Indonesia seperti pedang yang digunakan Pattimura sebagai senjata tradisional Maluku, penutup kepala dari Jawa, kalung batu mustika yang menjadi simbol kekuatan, kain ulos dari Batak, serta bulu dari Papua yang menghiasi lengannya.
Di tangannya pula, terdapat perisai khas Dayak dari Kalimantan di mana semua ini mencerminkan kekayaan budaya yang beragam dari seluruh Indonesia.
Aru menjelaskan bahwa konsep tifo ini berasal dari supporter La Grande Indonesia (LGI) dengan tema “Battle wih Honour” atauPeperangan dengan Kehormatan. Menggambarkan seorang ksatria untuk bertempur dengan penuh kehormatan.
Menariknya, tifo yang dibuat oleh Aru ini juga menampilkan landmark Tembok Besar China di belakang karakter utama. Posisi pedang yang dipakai oleh ksatria tersebut digambarkan seperti sedang menebas tembok China. Hal ini memiliki makna unik yang mempersentasikan perjuangan Timnas Indonesia untuk mengalahkan China.
Dalam proses pembuatannya, Aru mengakui membutuhkan waktu lebih dari sebulan dan melalui berbagai revisi berdasarkan konsep yang diberikan oleh La Grande Indonesia (LGI).
Kedua tifo tersebut dibentangkan di belakang gawang saat Timnas Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya beberapa menit sebelum pertandingan dimulai pukul 20.45 WIB.
Suporter Timnas Indonesia dari Ultras Garuda (UG) dan La Grande Indonesia (LGI) mendapatkan banyak sorotan dan pujian atas tifo kreatif ini, serta momen ikonik yang menunjukkan bahwa dukungan bagi Timnas Indonesia lebih dari sekadar teriakan.
Namun, juga terwujud dalam bentuk karya seni kolektif yang menarik perhatian di tingkat internasional.
Baca juga: Ini Dia 5 Pemain Timnas Indonesia dengan Nilai Transfer Termahal
Semangat, kebanggaan, dan tontonan spektakuler ini menyampaikan pesan kuat mengenai fanatisme dan dedikasi dukungan akan timnas Indonesia, khususnya untuk para pemain yang berjuang untuk bertanding di lapangan, dan pertunjukan ikonik ini kini mendapat sorotan lebih di hadapan audiens global.
Ikut bangga, ya, Kawan GNFI!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News