Kelompok musik etnik kolaboratif, Pharaswara Etnika kembali menunjukkan eksistensinya sebagai pengusung semangat budaya melalui nada dan harmoni.
Dalam rangkaian kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Disbudpar Kabupaten Bogor yang bertempat di Hotel Gumilang, Cipayung, Puncak-Bogor, Selasa (10/06/2025).
Pharaswara Etnika dipercaya menjadi bagian penting dalam event tersebut. Mereka bukan hanya sebagai pengisi hiburan, tetapi juga sebagai pembuka yang menghidupkan suasana penuh makna.
Pharaswara Etnika merupakan kelompok musik yang berakar pada kekayaan tradisi Nusantara. Namun, dikemas dalam bentuk kolaboratif yang segar. Mereka memadukan berbagai alat musik tradisional seperti angklung, kendang, suling Sunda, karinding dan tarawangsa hingga instrumen etnik dari daerah lain di Indonesia.
Tidak hanya itu, dalam setiap pertunjukannya, Pharaswara Etnika juga terbuka untuk berkolaborasi lintas disiplin, mulai dari tari, teater, hingga puisi musikal.
Sanggar Seni Ksatrya, Kelompok Teater Pertama di Yogyakarta yang Berdiri pada 1947
Dengan kostum khas bernuansa etnik serta tata panggung sederhana, tetapi sarat makna, Pharaswara Etnika menyampaikan pesan budaya secara kuat, tetapi tetap relevan bagi generasi muda.
Musik yang mereka sajikan bukan sekadar pertunjukan, melainkan pengalaman spiritual dan kultural. Di tengah derasnya arus modernisasi, mereka tampil sebagai pengingat bahwa budaya lokal masih memiliki ruang penting di hati masyarakat.
Kehadiran mereka dalam kegiatan pelatihan ini juga menjadi penanda bahwa seni tradisi tidak pernah usang, justru semakin relevan ketika dikemas secara kreatif.
Para peserta pelatihan yang terdiri dari pelaku ekonomi kreatif dan pegiat seni tampak antusias menyambut penampilan Pharaswara. Beberapa bahkan terinspirasi untuk mulai mengeksplorasi kembali akar budaya mereka melalui seni.
Kolaborasi antara Disbudpar Kabupaten Bogor dan Pharaswara Etnika ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah dan komunitas seni dapat menciptakan ruang-ruang apresiasi budaya yang bermakna. Tak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membangun kesadaran budaya dan identitas lokal.
Kelompok Lima Pandawa: Kenalkan Cerita Lokal dengan Seni Tari untuk Anak Muda
Ke depan, Pharaswara Etnika berkomitmen untuk terus menghadirkan karya-karya yang memadukan kekayaan tradisi dengan semangat inovasi. Mereka ingin membuktikan bahwa musik etnik bukan sekadar warisan, melainkan juga jalan menuju masa depan di mana budaya lokal menjadi kekuatan kreatif bangsa.
Kebersamaan ini menjadi semangat tersendiri dalam melestarikan seni dan budaya, sekaligus mempererat tali silaturahmi di antara kita semua. Sehingga dapat terus membuka ruang ekosistem ekonomi kreatif dan menumbuhkan ruang-ruang kolaborasi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News