Di dunia sepak bola Indonesia, nama Ricky Kambuaya mungkin tak selalu jadi headline. Namun di lapangan, gelandang asal Papua ini membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan bisa berbicara lebih lantang daripada ribuan kata.
Dikenal sebagai ‘Mutiara dari Timur,’ Ricky bukanlah sosok yang gemar mencari sorotan. Ia memilih diam, fokus, dan terus menyala dengan permainan yang penuh semangat.
Perjalanan kariernya adalah cermin bahwa ketekunan dan konsistensi adalah kunci meraih puncak, terutama di antara deretan pemain lokal yang berlomba menunjukkan kemampuan, Ricky Kambuaya berdiri sebagai salah satu yang paling konsisten.
Dari Timur Menuju Panggung Nasional
Lahir di Sorong, Papua Barat Daya, pada 5 Mei 1996, Ricky Ricardo Kambuaya memulai karier profesionalnya bersama Persewar Waropen. Ia kemudian sempat memperkuat Semen Padang dan PSS Sleman sebelum akhirnya mencuri perhatian publik sepak bola nasional saat berseragam Persebaya Surabaya.
Musim 2021 menjadi titik balik penting dalam kariernya. Bersama Persebaya, Ricky tampil konsisten dan menunjukkan kualitas sebagai gelandang kreatif dengan stamina prima serta visi bermain yang tajam.
Aksinya di lini tengah tak hanya mengangkat performa tim, tapi juga menarik perhatian pelatih Timnas Indonesia saat itu, Shin Tae-yong, yang mengandalkannya sebagai bagian dari regenerasi skuad Garuda.
Performa impresif itu kemudian membawanya ke klub besar Persib Bandung, dan kini ia bermain untuk Dewa United. Meski cukup sering berpindah klub, Ricky selalu menunjukkan sikap profesional dan memberikan kontribusi nyata di lapangan.
Baca Juga: Sepak Bola, Satu Suara dalam 90 Menit Laga
Tenang di Luar, Menggila di Lapangan
Sebagai gelandang tengah serba bisa, Ricky dikenal dengan gaya bermain energik dan eksplosif. Ia bukan tipe pemain yang bermain aman, justru tampil berani dalam duel dan improvisasi.
Kecepatannya dalam menggiring bola, kemampuan menembus ruang sempit, serta kontrol bola yang baik membuatnya menjadi ancaman nyata bagi pertahanan lawan.
Ia juga andal dalam mendistribusikan umpan-umpannya akurat dan tajam, serta mampu membaca kapan harus melepas bola atau menahannya untuk membangun serangan.
Salah satu senjata utamanya adalah tendangan jarak jauh. Tak jarang, gol-gol indah ia ciptakan dari luar kotak penalti, bahkan menggunakan teknik trivela yaitu tendangan dengan sisi luar kaki yang jarang dikuasai gelandang lokal.
Menariknya, di luar lapangan Ricky justru dikenal pendiam, pemalu dan tidak banyak bicara. Karakter ini mencerminkan fokus dan profesionalismenya. Ia jarang tampil di media atau media sosial, namun selalu membuktikan kualitasnya lewat aksi nyata di lapangan.
Diam dan Bermainlah
Dua kata ini mencerminkan sosok Ricky Kambuaya. Ia tak banyak bicara, tapi kerja kerasnya berbicara lebih lantang. Dalam diam, ia tetap setia berjuang. Dalam tenang, ia tak pernah benar-benar hilang.
Perjalanan Ricky bersama Timnas Indonesia tidak selalu berjalan mulus. Setelah sempat menjadi starter reguler, posisinya mulai tergeser ketika tim diasuh Shin Tae-yong. Ketatnya persaingan di lini tengah membuat menit bermainnya menurun drastis. Ia lebih banyak duduk di bangku cadangan.
Namun, Ricky tidak menjadikan itu alasan untuk menyerah. Ia tak protes, tak mengeluh dan tak mencari sensasi. Ia memilih jalan yang sepi dari sorotan, dan tetap fokus untuk berlatih.
"Walau menit bermain sedikit, walau harus duduk di bangku cadangan, kamu tetap harus berjuang terus." ucap kata Ricky dalam salah satu wawancara.
Dan akhirnya, kesabaran itu terbayar. Saat Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, Ricky kembali mendapat kesempatan.
Dalam laga uji coba melawan Bahrain pada Maret 2025, ia turun sebagai pemain pengganti dan langsung memberi dampak. Ia nyaris menciptakan assist dan mampu menghidupkan tempo permainan di lini tengah. Sejak saat itu, Ricky selalu mendapat kesempatan bermain dan konsisten memberikan penampilan terbaiknya di setiap pertandingan.
Penampilannya jadi bukti bahwa Ricky belum selesai. Ia tidak hilang, hanya menunggu saat dan kepercayaan untuk bersinar kembali.
Baca Juga: Tim Garuda dan Asa yang Terjaga
Konsistensi dan Kerja Keras
Dari Ricky Kambuaya, kita belajar bahwa kesuksesan bukan hanya milik mereka yang datang dengan label dan latar belakang mentereng. Di tengah gempuran pemain diaspora yang datang membawa pengalaman luar negeri, Ricky tetap percaya diri. Ia tidak minder, justru semakin terpacu untuk terus berkembang.
Ricky menunjukkan bahwa menjadi pemain andalan bukan semata soal asal-usul atau eksposur, tapi tentang konsistensi dan kemauan untuk terus bekerja keras. Saat banyak nama baru bermunculan, ia tetap menjaga fokus dan kualitasnya, baik di latihan maupun saat diberi kesempatan.
Ia adalah contoh bahwa pemain lokal pun bisa bersaing jika punya etos kerja dan mentalitas yang kuat. Tidak banyak bicara, tapi selalu siap menjawab tantangan.
Dengan gaya bermain yang dinamis, visi tajam, serta semangat juang tinggi, Ricky Kambuaya tetap layak disebut sebagai salah satu gelandang terbaik Indonesia saat ini. Ia membuktikan bahwa ketekunan dan loyalitas bukan hanya bertahan, tapi juga bisa bersinar.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News