Salah satu rangkaian Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2025 digelar di Yogyakarta pada Senin (2/6) siang. Acara ini merupakan peringatan sepuluh tahun program FSAI dalam mempromosikan dunia perfilman Australia di Indonesia.
Kali ini, kegiatan dilaksanakan di Jogja Film Academy, dengan acara utama yaitu sesi lokakarya berjudul Masterclass Produksi Film Kualitas Hollywood dengan Anggaran Terbatas. Adapun kelas tersebut mendatangkan narasumber Adrian Powers selaku sutradara dan penulis naskah film Australia.
Kelas ini dihadiri oleh setidaknya 60 peserta yang merupakan kalangan mahasiswa serta perwakilan komunitas perfilman di Yogyakarta.
Sebelum memulai kelas, Second Secretary Public Diplomacy Kedutaan Besar Australia Amanda Panayotou menyampaikan kepada seluruh hadirin bahwa ini merupakan wadah bersama industri kreatif lokal untuk turut serta dalam pertukaran dan kemitraan budaya antara Australia dan Indonesia.
"Selama satu dekade, FSAI telah berkembang menjadi platform bagi penonton dan pembuat film Australia dan Indonesia untuk saling terhubung dan belajar," kata Amanda.
Selama kegiatan berlangsung, turut diadakan pula kegiatan menonton bersama film A Royal in Paradise, yang kebetulan juga disutradarai secara langsung oleh Adrian Powers.
Tips Produksi Film Ala Adrian Powers
Terdapat beberapa kiat yang diberikan Adrian kepada audiens FSAI 2025 untuk membuat film berkualitas tinggi, meskipun memiliki pendanaan yang tidak banyak. Ia menyebut menulis, menyutradarai, dan mengedit sebagai proses yang saling terhubung.
Selain itu, menulis cerita dari hal yang dikenal dan sesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki juga tidak kalah penting. Ikuti insting saat memilih pemain, rencanakan pengambilan gambar, dan jangan ragu mencuri momen jika perlu. Jaga kenyamanan aktor, bersikap baik pada tim, dan pastikan semuanya berjalan dengan hati.
Terakhir, tanyakan pada diri sendiri, apakah kita benar-benar ingin melakukan ini. Hal tersebut juga krusial karena menurutnya, membuat film adalah perjalanan yang serius.
Selain membagikan ilmu film yang dimilikinya, Adrian juga mengaku kagum dengan ekosistem perfilman Indonesia. Menurutnya, di saat dunia film lokal Australia saat ini sedang menurun, gaung film lokal di Indonesia justru sedang naik daun. Ia menyebut telah menonton beberapa film Indonesia.
"Saya pikir dunia film Indonesia itu menarik, jadi saya tidak sabar untuk menonton lebih banyak film dan kembali ke Australia untuk menceritakannya kepada mereka. Saya merekomendasikan mereka untuk datang ke sini dan berkolaborasi," tutur Adrian.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News