Pernahkah seseorang membayangkan dirinya menjadi bagian dari gerakan literasi yang memberikan dampak nyata bagi masa depan generasi muda Indonesia? Di tengah tantangan era digital dan rendahnya budaya membaca di Tanah Air, AIESEC in UPNVJ kembali menghadirkan LITERISE yaitu sebuah program volunteering lokal yang dirancang untuk mendorong tercapainya Sustainable Development Goal (SDG) Nomor 4: Pendidikan Berkualitas
LITERISE bukan sekadar program pengajaran biasa. Selama empat minggu, dari 30 Juni hingga 24 Juli, program ini menghadirkan pengalaman hybrid volunteering dengan menggabungkan kegiatan daring dan luring secara dinamis.
Fokus utamanya adalah peningkatan literasi anak-anak usia dini, serta membangun kebiasaan belajar positif dan kemampuan berpikir kritis sejak dini. Dua hal tersebut menjadi fondasi penting dalam menyiapkan generasi masa depan yang adaptif terhadap banjir informasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat.
Latar belakang lahirnya LITERISE berasal dari fakta yang tidak bisa diabaikan: rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, keterbatasan akses buku yang berkualitas, serta lemahnya budaya literasi di institusi pendidikan formal.
Dalam kondisi tersebut, perlu adanya gerakan yang tidak hanya berbasis wacana, tetapi juga aksi nyata. Di sinilah AIESEC mengambil peran. Melalui LITERISE, generasi muda Indonesia diberikan ruang untuk menjadi bagian dari solusi. Mereka tidak hanya mengajar, tapi juga belajar menjadi changemaker yaitu agen perubahan sosial yang tangguh dan berdampak.
Selama program berlangsung, peserta tidak hanya akan terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan anak-anak, tetapi juga mendapatkan pelatihan mendalam seputar kepemimpinan, kerja tim, komunikasi efektif, serta social awareness. Semua kegiatan tersebut dirancang agar para relawan tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga berkembang menjadi pemimpin sosial masa depan yang inklusif dan empatik.
Salah satu cerita inspiratif datang dari Adam Aulia Manzal Khan, peserta Edlevate 3.0, program edukasi inklusif yang sebelumnya diadakan oleh AIESEC. Ia membagikan pengalamannya mengikuti program tersebut yang ternyata jauh melampaui ekspektasinya.
“Ketika memutuskan untuk joinEdlevate 3.0, saya hanya kepikiran untuk memahami pendidikan yang adil bagi disabilitas. Tapi ternyata, wow! Kami juga diajarkan untuk berani bersuara, berdiskusi, bermain games seru, dan merangkai kebersamaan yang kuat,” tuturnya.
Ia menambahkan, “Saya jadi mengenal teori seperti model medis dan model sosial, serta belajar menciptakan lingkungan inklusif di masa depan. Selain itu, saya mengalami pertumbuhan karakter, serta meningkatkan bonding dalam grup meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda.”
Cerita Adam menjadi bukti nyata bahwa program seperti Edlevate bukan hanya tentang kegiatan sosial, tetapi juga perjalanan personal yang membentuk karakter dan memperluas wawasan peserta. Hal yang sama juga diharapkan akan dialami oleh peserta LITERISE nanti.
Program ini terbuka bagi pemuda berusia 16 hingga 24 tahun, baik siswa SMA maupun mahasiswa aktif. Tidak ada syarat akademik yang ketat, tetapi peserta diharapkan memiliki ketertarikan terhadap isu sosial dan pendidikan, semangat tinggi untuk belajar, serta kesiapan berpartisipasi dalam kegiatan offline. Ini adalah kesempatan emas bagi mereka yang ingin menjadikan masa muda sebagai momen penuh makna, bukan sekadar rutinitas akademik.
Melalui LITERISE, AIESEC in UPNVJ ingin mengubah cara pandang generasi muda terhadap pendidikan. Pendidikan bukan hanya tentang ruang kelas dan nilai ujian, melainkan tentang membentuk manusia yang berpikir kritis, memiliki empati, dan berani mengambil tindakan. Dalam konteks ini, relawan LITERISE bukan hanya pengajar, tetapi role model yang menunjukkan bahwa kontribusi kecil bisa membawa perubahan besar.
Selain memberikan manfaat bagi anak-anak, program ini juga menjadi wadah pengembangan diri bagi para relawan. Mereka akan dilatih untuk menyusun modul pembelajaran, mengelola dinamika kelompok, dan mengevaluasi dampak kegiatan. Semua keterampilan ini sangat relevan di dunia kerja masa depan yang menuntut leadership, teamwork, dan problem-solving skills.
Dengan semangat kolaborasi, inklusi, dan keberlanjutan, LITERISE mengajak anak-anak muda untuk step out of their comfort zone dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Ini bukan sekadar program sukarelawan, melainkan panggilan untuk menjadi bagian dari perubahan yang nyata.
Bagi mereka yang masih mencari makna dari masa muda, LITERISE adalah jawabannya. Di sinilah tempat untuk belajar, berbagi, dan tumbuh bersama. Bergabunglah dalam LITERISE dan jadilah bagian dari generasi pembaca, pemikir kritis, dan pemimpin masa depan Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News