AIESEC in UPNVJ menghadirkan Vitation 2.0 sebagai bagian dari Local Project. Ini merupakan sebuah program yang menyuguhkan tantangan bagi pemuda: merancang dan menjalankan proyek berbasis komunitas selama sebulan.
Sebagai bagian integral dari program ini, peserta diberi ruang untuk menerapkan pengetahuan kesehatan publik, membangun jaringan dengan stakeholder lokal, serta menciptakan dampak langsung di masyarakat sasaran.
Dengan dukungan mentor dari kalangan profesional, pemuda diajak untuk mengasah kemampuan kepemimpinan, kolaborasi, dan komunikasi efektif dalam konteks pengerjaan proyek nyata.
Dirancang sebagai inisiatif lokal tahunan, Vitation 2.0 dikemas untuk mendorong partisipasi pemuda dalam isu kesehatan masyarakat.
Berangkat dari komitmen AIESEC in UPNVJ untuk memfasilitasi kontribusi pemuda terhadap pembangunan berkelanjutan, program ini diposisikan sebagai wadah strategis untuk meningkatkan literasi kesehatan dan menumbuhkan gaya hidup preventif di kalangan remaja dan mahasiswa.
Melalui rangkaian kegiatan edukatif dan kolaboratif, Vitation 2.0 secara khusus menyoroti pentingnya kesadaran akan kesehatan sebagai fondasi utama bagi masyarakat inklusif dan berdaya.
AIESEC in UB jadi Tuan Rumah Pertama Kegiatan Kolaborasi AIESEC se-Jawa Timur
Pelaksanaan Vitation 2.0 berlangsung selama empat minggu, mulai 30 Juni—24 Juli 2025, dengan format hybrid yang memadukan pertemuan virtual dan tatap muka. Dalam periode tersebut, peserta akan mengikuti serangkaian sesi pelatihan dan diskusi interaktif yang difasilitasi oleh praktisi kesehatan, akademisi, serta pemimpin komunitas.
Setiap sesi dirancang berdasarkan prinsip experiential learning, sehingga pemuda tidak hanya menerima materi. Namun, juga langsung terlibat dalam studi kasus dan simulasi intervensi kesehatan di lingkungan sekitar mereka.
Sasaran utamaVitation 2.0 adalah pemuda berusia 16–24 tahun yang sedang menempuh pendidikan di tingkat SMA/sederajat maupun perkuliahan aktif. Partisipasi terbuka bagi siapa saja yang memiliki minat terhadap isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Good Health and Well-being.
AIESEC in UPNVJ menekankan bahwa komitmen dan tekad kuat menjadi kriteria utama. Dengan demikian, setiap relawan siap mengalokasikan waktu dan energi untuk berkontribusi secara optimal—baik dalam sesi daring maupun kunjungan lapangan ke komunitas mitra.
Salah satu peserta angkatan sebelumnya, Kaisya Sabrina, menyampaikan antusiasmenya di program ECOMATE 2.0, yang konsepnya sejajar dengan Vitation 2.0.
“Very fun! 4 minggu di ECOMATE 2.0 memberikan banyak dampak positif, karena seluruh pembicara dan sesi sangat insightful bagi saya. Saya sangat senang bisa mengikuti proyek ini sampai akhir, dan merasa lebih percaya diri untuk mengemukakan pendapat karena setiap orang diarahkan untuk berbagi opini,” ujarnya.
Pengalaman Kaisya memantapkan keyakinan AIESEC in UPNVJ bahwa pendekatan partisipatif dan reflektif mampu membangun kepercayaan diri serta kemampuan analitis peserta.
Kolaborasi menjadi pilar utama pelaksanaan Vitation 2.0. AIESEC in UPNVJ menggandeng institusi kesehatan, lembaga pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan untuk mewujudkan ekosistem perubahan yang inklusif.
AIESEC in Unhas Ajak Pemuda Makassar Berkontribusi Lewat Local Project Summer 2025
Melalui sinergi ini, peserta memperoleh akses ke berbagai sumber daya dan jaringan profesional, sekaligus meningkatkan peluang keberlanjutan proyek setelah periode resmi program berakhir.
AIESEC in UPNVJ percaya bahwa keterlibatan lintas sektor adalah kunci untuk merumuskan solusi kesehatan berbasis komunitas yang adaptif dan berkelanjutan.
Dalam perspektif jangka panjang, Vitation 2.0 berkontribusi pada visi AIESEC in UPNVJ untuk mencetak pemimpin muda yang visioner dan bertanggung jawab. Program ini diharapkan melahirkan generasi yang tidak hanya memahami urgensi kesehatan masyarakat, tetapi juga memiliki keterampilan praktis untuk menginisiasi dan memimpin inisiatif sosial.
Dengan demikian, AIESEC in UPNVJ turut memastikan bahwa semangat kepemimpinan pemuda terus berlanjut, menjangkau lebih banyak komunitas, dan memperkuat gerakan SDGs di tingkat lokal.
Penulis: Muhammad Rafif Izzudin
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News