urgensi perbaikan manajemen kurikulum indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Demi Masa Depan, Urgensi Perbaikan Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran di Indonesia

Demi Masa Depan, Urgensi Perbaikan Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran di Indonesia
images info

Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, sistem pendidikan Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan generasi masa depan. Pendidikan adalah pondasi utama dalam membangun sebuah negara yang maju dan berdaya saing.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, masih terdapat beberapa tantangan dan permasalahan yang perlu dianalisis dan dicarikan solusinya (Oktavianti & Hasanah, 2025).

Manajemen kurikulum yang efektif menjadi kunci utama dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat global. Namun, berbagai kendala masih menghadang implementasi kurikulum yang ideal di Indonesia, mulai dari pendekatan yang terlalu tersentralisasi hingga kesenjangan infrastruktur antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk mereformasi sistem pendidikannya melalui inisiatif 'Merdeka Belajar', yang bertujuan untuk menyederhanakan proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta pemecahan masalah di kalangan siswa.

50 Ribu Siswa Belajar Literasi hingga Pendidikan Karakter Lewat Program KREASI

Program ini merupakan langkah positif menuju sistem pendidikan yang lebih responsif dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Namun, implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi.

Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital yang signifikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Data menunjukkan bahwa akses terhadap infrastruktur pendidikan, termasuk sekolah, perpustakaan, dan laboratorium, masih sangat terbatas di daerah pedesaan.

Kesenjangan ini semakin diperparah oleh keterbatasan akses internet dan teknologi digital, yang menjadi semakin crucial di era pembelajaran modern.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam manajemen kurikulum. Platform-platform seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM), Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah telah dikembangkan untuk mendukung inisiatif Merdeka Belajar.

Survei yang melibatkan 118.000 guru dan kepala sekolah menunjukkan dampak positif dari integrasi teknologi ini terhadap perilaku, pola pikir, dan perubahan budaya dalam sektor pendidikan.

Pengalaman dari negara-negara tetangga seperti Tanzania dapat menjadi pembelajaran berharga. Tanzania berhasil melakukan reformasi kurikulum "3Rs" yang berfokus pada keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung untuk tingkat sekolah dasar.

Keberhasilan reformasi ini dikaitkan dengan keselarasan antara materi pembelajaran dan pelatihan guru dengan tujuan reformasi.

Untuk mewujudkan transformasi pendidikan yang berkelanjutan, beberapa langkah strategis perlu diimplementasikan. Melibatkan guru, orang tua, dan pemangku kepentingan lokal dalam pengembangan kurikulum dapat menghasilkan program pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan lokal.

Mengenal Pendidikan di Surabaya Masa Pemerintah Kolonial Belanda

Pendekatan ini telah terbukti efektif di negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam meningkatkan kualitas Pendidikan. Program pelatihan berkelanjutan bagi guru harus menjadi prioritas, terutama dalam penggunaan teknologi digital dan metode pembelajaran inovatif.

Data menunjukkan bahwa kualitas guru masih menjadi tantangan utama, terutama di daerah pedesaan. Pengembangan infrastruktur digital dan platform pembelajaran yang mudah diakses harus dipercepat.

Implementasi Computer-Based Testing (CBT) dan inisiatif literasi digital telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan kredibilitas evaluasi pembelajaran.

Jika tantangan-tantangan ini tidak segera diatasi, Indonesia berisiko menghadapi krisis sumber daya manusia yang akan menghambat pembangunan nasional.

Mengutip data dari Badan Pusat Statistik, ia mencatat bahwa pada tahun 2024, hanya sekitar 6% perempuan di daerah pedesaan yang mengenyam pendidikan tinggi

Transformasi manajemen kurikulum memerlukan komitmen jangka panjang dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan. Dengan mengadopsi pendekatan yang holistik, meningkatkan kompetensi guru, dan memanfaatkan teknologi digital secara optimal, Indonesia dapat membangun sistem pendidikan yang lebih berkualitas dan inklusif.

Langkah-langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas pendidikan tetapi juga mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk bersaing di era global yang semakin kompetitif.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.