Kawan GNFI, dr. Mohamad Saleh adalah sosok yang namanya sering disebut dalam peristiwa pendirian Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Seorang dokter yang akrab dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kisah hidupnya menarik untuk diketahui bagi generasi muda.
Mengutip YouTube Suara Kota Probolinggo, dr. Mohamad Saleh lahir di Simo, Jawa Tengah, 15 Maret 1888. Ia adalah anak terakhir dari pasangan Haji Sastrodikromo dan Hajah Nalirah. Ia kemudian menempuh sekolah kedokteran STOVIA (School Tot Opleiding van Indlandsche Artsen), sekolah ini sebelumnya terkenal dengan nama Sekolah Dokter Djawa.
Mengenal Sekolah Alam: Pendiri, Jenis, dan Kurikulum
Rushdy Hosein, sejarawan, mengatakan dr. Mohamad Saleh masuk STOVIA pada 10 Januari 1903 dan berhasil selesai sekolah pada 11 April 1911.
“Kehidupan dr. Mohamad Saleh ini berkelana. Siap ditempatkan di mana saja. Namun, ia akhirnya menetap di Probolinggo. Jadi dokter sekaligus kepala dinas. Ia kasih pelayanan kesehatan, bahkan mendirikan rumah sakit di rumah pribadi,” ungkap Rushdy Hosein dalam Diskusi Ayah dan Putra untuk Bangsa, dilansir dari YouTube Suara Kota Probolinggo.
Rushdy Hosein menambahkan Pemerintah Belanda memberikan tugas untuk dokter pribumi berpindah-pindah dari Jakarta, Boyolali, Kolonedale, Bondowoso, dan Probolinggo.
dr. Mohamad Saleh memiliki dedikasi dan komitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik di Probolinggo. Bangunan rumah sakit bersatu dengan rumah pribadinya telah dikelola oleh Pemerintah Kota Probolinggo sebagai museum. Kini, museum dr.Mohamad Saleh masih terjaga di Probolinggo.
Mengenal Pendidikan di Surabaya Masa Pemerintah Kolonial Belanda
Museum dr. Mohamad Saleh
Museum ini menjadi salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi di Probolinggo. Edukasi sejarah perjuangan dr. Mohammad Saleh sering didatangi pengunjung yang berasal dari sekolah-sekolah di Probolinggo.
Mengutip YouTube Bondet TV, museum dengan arsitektur bangunan Belanda terletak di Jl. Dr. Moch Saleh No.1, Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur 67219. Museum menyimpan banyak koleksi yang berhubungan dengan alat kedokteran. Alat-alat ini merupakan peninggalan dr.Mohammad Saleh ketika masih hidup.
Pengunjung juga dapat memahami silsilah keluarga dr. Mohamad Saleh yang terpasang di dalam museum. Mengutip YouTube Tadatoday TV, dr. Mohamad Soleh memiliki anak sebanyak 11 orang. Salah satu anak dari dr. Mohammad Soleh ada yang melanjutkan sebagai dokter, yaitu dr. Abdulrahman Soleh.
Arsip mengenai ruang keluarga dr. Mohammad Saleh terabadikan dengan rapi di ruang tengah museum. Selanjutnya, ada ruangan tempat tidur keluarga dr. Mohammad Saleh serta barang pribadi miliknya seperti piringan hitam, uang, dan radio.
Pihak Museum dr. Mohamad Saleh memberikan instruksi kepada pengunjung mengenai batas ruangan di dalamnya (area yang boleh masuk dan tidak boleh masuk). Mengutip YouTube IPS Unesa Official, pengunjung diharapkan tidak melanggar batas tersebut dengan tujuan keselamatan dan kenyamanan selama berada di Museum dr. Mohamad Saleh.
Museum yang memiliki jadwal buka pada hari Selasa-Minggu. Lebih lanjut, Museum dr.Mohamad Saleh tidak memunggut biaya bagi pengunjung di sana. Pihak museum hanya meminta pengunjung agar dapat tertib selama berkeliling museum.
Pemandangan di museum lainnya adalah ruang lonteng. YouTube IPS Unesa Official menunjukkan sebuah lonteng yang digunakan oleh pasien-pasien terluka pada zaman dulu ketika berlindung dari penjajah Belanda. Lonteng ini menjadi tempat rahasia yang telah dipersiapkan oleh dr.Mohamad Saleh untuk melindungi Warga Negara Indonesia.
Museum dr. Mohammad Saleh cocok untuk Kawan GNFI yang senang dengan sejarah Indonesia, wisata yang bisa semakin menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air. Dengan demikian, Kawan dapat memperluas wawasan terkait gagasan dan aksi dr. Mohammad Saleh dalam memperjuangkan Indonesia.
Selamat Hari Kebangkitan Nasional!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
