Literasi finansial adalah kemampuan penting yang harus dikuasai, di mana salah satu aspeknya adalah mengelola keuangan. Kemampuan ini biasanya baru kita sadari urgensinya saat usia dewasa, di mana kita mulai banyak berinteraksi dengan uang.
Pendidikan formal memang nggak begitu mengajarkan soal uang. Namun, sudah banyak ahli yang menulis buku tentang finansial dan pengelolaan keuangan. Lima buku ini dapat menjadi “kitab” soal finansial dan manajemen uang.
The Psychology of Money – Morgan Housel
Siapa yang tahu Morgan Housel? Dia adalah mantan kolumnis dari The Wall Street Journal. Dia menulis The Psychology of Money dengan memasukkan pandangannya yang unik.
Dia yakin kalau manajemen keuangan lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku daripada perhitungan matematis. Singkat cerita, buku ini mengulas keterkaitan antara emosi, ego, dan kebiasaan masa lalu dalam mempengaruhi keputusan finansial mereka.
Buku The Psychology of Money juga menarik karena menyajikan 19 cerita pendek yang menggambarkan cara berpikir orang tentang uang. Dari cerita itu, kita bisa meraih banyak lesson-learned praktis yang berguna dalam kehidupan kita.
Dari 19 cerita pendek, ada beberapa pelajaran penting sebagai berikut:
- Keputusan keuangan lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku daripada logika.
- Menabung adalah bentuk kebebasan, bukan hanya tujuan.
- Kesabaran dan konsistensi lebih penting dari kepintaran dalam mengelola uang.
- Hindari mengambil keputusan keuangan karena tekanan sosial.
I Will Teach You To Be Rich – Ramit Sethi
Ini salah satu buku terbaik yang pernah penulis baca. Buku ini ditulis oleh Ramit Sethi, seorang penulis dan pengusaha. Buku ini praktis dan realistis banget, terutama buat generasi muda yang baru memasuki bursa tenaga kerja.
Ramit Sethi membagikan beragam kisah finansial orang yang pernah jadi kliennya, mulai dari orang yang terlilit hutang sampai pasangan yang ingin berlibur tetapi budgetnya terbatas.
Selain itu, yang membuat buku ini menarik adalah pendekatannya yang realistis: Kawan GNFI nggak perlu berhenti minum kopi favorit setiap hari demi menjadi kaya.
Berikut beberapa tips praktis dari bukunya Ramit Sethi:
- Buat sistem keuangan otomatis agar kita tidak harus terus-menerus mengelola uang secara manual.
- Nikmati hidup sambil tetap bertanggung jawab secara finansial. Optimalkan anggaran keuangan kita.
- Fokus pada pengeluaran yang memberi nilai tambah, bukan sekadar berhemat.
- Mulai investasi sedini mungkin dan hindari utang konsumtif.
The Soul of Money: Transforming Your Relationship with Money and Life – Lynne Twist
Kalau dua buku sebelumnya membahas manajemen keuangan, buku The Soul of Money memberikan kita perspektif yang out-of-the-box. Lynne Twist mengaitkan hubungan emosional dan spiritual Kawan GNFI dengan uang.
Lynne Twist secara khusus membahas pengaruh scarcity mindset mendistorsi cara kita melihat uang dan kebahagiaan. Banyak orang jadi kurang bahagia karena pola pikir uang sebagai barang yang langka. Alhasil, hubungannya lebih kayak musuh, bukan teman.
Buku The Soul of Money membuat penulis sadar kalau uang adalah tools untuk menyampaikan tujuan serta menciptakan perubahan sosial. Satu kisah menarik yang masih penulis ingat adalah bagaimana seorang biarawati mendonasikan satu-satunya uang 50 Dollar yang dia miliki untuk membantu banyak orang.
Ada banyak pola pikir baru tentang uang dari buku ini:
- Uang merupakan cerminan tujuan, nilai, dan niat kita
- Mindset kelimpahan (abundance) lebih sehat daripada mindset kekurangan (scarcity).
- Gunakan uang untuk menciptakan perubahan sosial dan mendukung hal yang bermakna.
- Uang bisa menjadi ekspresi cinta, kepedulian, dan tujuan hidup.
Happy Money – Ken Honda
Pendekatan buku Happy Money juga menarik. Bagi Ken Honda, uang memiliki energi: ada uang bahagia dan ada uang sedih. Uang bahagia dan uang sedih ditentukan oleh kondisi pemilik uang.
Misalnya, uang bahagia ketika kita memperoleh dan membelanjakannya dengan rasa syukur dan bahagia. Sebaliknya, uang sedih ketika kita mewarnainya dengan ketakutan, stres, dan rasa bersalah.
Ken Honda mengajak pembaca untuk membangun hubungan yang damai dan sehat dengan uang. Selain itu, ia juga memberikan tips bagaimana menyembuhkan trauma keuangan, mengelola uang tanpa rasa takut, dan menciptakan aliran uang yang positif dalam kehidupan.
Pelajaran Penting:
- Uang memiliki energi: usahakan uang kita adalah "uang bahagia”.
- Penting untuk merasa damai dan bersyukur saat menerima dan membelanjakan uang.
- Hubungan emosional yang sehat dengan uang menciptakan kehidupan yang lebih seimbang.
- Belajar menerima uang tanpa rasa bersalah dan memberi dengan tulus.
Rich Dad Poor Dad – Robert T. Kiyosaki
The last, but definitely not the least. Siapa yang nggak pernah dengar buku ini? Setidaknya, kita pernah mendengarnya tipis-tipis. Robert T. Kiyosaki telah mengubah pemikiran banyak orang melalui bukunya.
Bukunya dimulai dengan menceritakan perspektif “Ayah kaya” dengan “Ayah miskin”. Singkatnya, ayah kaya berpikir bagaimana menciptakan pendapatan dan aset: uang bekerja untuk kita. Sedangkan “Ayah miskin” fokusnya tentang meraih pendidikan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan layak: kita bekerja untuk uang.
Dari dua sosok ini, Robert T. Kiyosaki belajar bahwa menjadi kaya tidak tergantung pada seberapa besar gaji Kawan GNFI, tapi pada bagaimana mengelola uang dan aset. Rich Dad Poor Dad memperkenalkan konsep penting seperti aset vs. liabilitas, investasi properti, dan pentingnya literasi keuangan.
Pelajaran Penting:
- Aset menghasilkan uang, liabilitas menguras uang. Pahami perbedaannya.
- Pendidikan finansial lebih penting daripada gelar akademik.
- Bangun penghasilan pasif untuk kebebasan finansial jangka panjang.
- Ubah pola pikir: jangan hanya bekerja untuk uang, buat uang bekerja untuk kita.
Kelima buku di atas menunjukkan kalau uang mencerminkan nilai-nilai, kebiasaan, dan identitas. Oleh karena itu, penting bagi Kawan GNFI untuk membaca buku-buku keuangan yang tidak hanya mengajarkan how to, tetapi juga why.
Mulailah dari satu buku, dan biarkan perjalanan Kawan GNFI dalam mengelola keuangan menjadi lebih dalam, sadar, dan bermakna.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


