Yulia Evina Bhara, produser Indonesia kelahiran Lampung resmi terpilih sebagai anggota juri Semaine de la Critique di Festival Film Cannes 2025, yang digelar pada 13–24 Mei 2025.
Keputusan ini menegaskan pengakuan dunia internasional atas kiprah Bhara dalam memproduksi karya lintas negara, sekaligus menghadirkan perspektif segar bagi pemilihan talenta perfilman debut dan sutradara muda di ajang paling prestisius dunia.
Baca Juga: Produser Film Indonesia Raih Penghargaan Internasional
Profil Singkat Yulia Evina Bhara
Yulia Evina Bhara lahir pada 1 Juli 1982 di Way Kanan, Lampung, Indonesia. Sejak 2005, ia aktif berkarya di dunia produksi film dan teater, berawal dari proyek independen yang mengedepankan tema historis dan kemanusiaan.
Pada 2016, Bhara mendirikan KawanKawan Media di Jakarta, perusahaan produksi yang fokus pada produksi asli dan co‑produksi internasional.
Jalur Karier & Prestasi Utama
Debut panjang Bhara sebagai produser fitur dimulai lewat “Solo, Solitude” yang tayang di Locarno Film Festival 2016 dalam program Filmmakers of the Present.
Ia kemudian memproduksi “The Science of Fictions” (Locarno 2019) dan “Whether the Weather Is Fine” (Toronto 2021), membuktikan kemampuannya dalam mengelola proyek lintas batas negara.
Pada 2023, Bhara menjadi co‑producer “Tiger Stripes” yang meraih Critics’ Week Grand Prize di Cannes.
Baca Juga: Film Indonesia "Tale of the Land" dan "Women from Rote Island" Berkompetisi di Alternativa Film Awards
Peran di Cannes Film Festival 2025
Festival de Cannes resmi mengumumkan jajaran juri Critics’ Week 2025, dengan Rodrigo Sorogoyen sebagai Ketua dan Yulia Evina Bhara sebagai salah satu anggota.
Semaine de la Critique adalah program paralel yang khusus menyorot debut fitur dan film pendek sutradara muda.
Baca Juga: Sepak Terjang Indonesia Menembus Cannes Film Festival
Signifikansi bagi Perfilman Indonesia
Penunjukan Bhara sebagai juri Cannes 2025 menegaskan bahwa sineas Tanah Air telah diakui secara setara di panggung global.
Kehadirannya membuka peluang co‑produksi lebih besar dan memperluas jaringan internasional sineas Indonesia.
Yulia Bawa 'Suara Asia Tenggara' ke Debut Internasional
Yulia Evina Bhara menyebut penunjukan sebagai juri Critics’ Week Cannes 2025 sebagai “kepercayaan besar” sekaligus tantangan pribadi untuk membawa suara Asia Tenggara dalam proses seleksi film debut internasional.
Platform Critics’ Week memberi peluang emas bagi sineas muda untuk bersinar—menentukan pemenang Grand Prize dan Caméra d’Or—serta meningkatkan visibilitas karya mereka di mata produser dan distributor global.
Keterlibatan Bhara diperkirakan mendorong atensi lebih besar terhadap film debut Indonesia di Cannes, memperkuat citra Talenta Tanah Air, dan membuka jaringan KawanKawan Media dengan para pelaku industri di Eropa dan Amerika Utara.
Secara lebih luas, posisi Bhara sebagai wakil Indonesia di jajaran juri Cannes menjadi inspirasi nyata bagi generasi produser dan sutradara muda. Langkah ini diprediksi memacu lebih banyak pengajuan film Indonesia ke festival internasional lain seperti Venice dan Toronto, mengikuti jejak karya seperti Autobiography (Venice 2022) dan Renoir (Cannes 2025) yang menunjukkan kualitas co‑produksi lintas batas.
Dengan demikian, kontribusi Bhara tak hanya memperkuat posisi Indonesia di peta perfilman dunia, tetapi juga menyalakan semangat kolaborasi dan inovasi bagi sineas Tanah Air.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News