Pepeng adalah owner dari kedai kopi terkenal Klinik Kopi. Pemilik nama asli Firmansyah itu sejak 2013 mendirikan kedai tersebut berdiri di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Kaliurang, Sleman.
Klinik Kopi tak sekadar kedai bagi Pepeng. Di sinilah ia tinggal sekaligus meracik dan membagikan pengetahuan tentang dunia perkopian kepada pelanggan yang datang.
Popularitas Klinik Kopi meroket setelah muncul dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2 yang rilis pada 2016 lalu. Lonjakan pengunjung menjadi signifikan setelah film itu tayang dan berdampak ke penghasilan yang lebih dari lumayan.
Pepeng tidak sendiri mendirikan dan mengelola kedai kopinya. Istrinya, Pipit turut bekerja sama dengan membuat kue varian rasa beraneka selera. Kolaborasi pun tercipta yang menurut Pepeng adalah hasil pengamatannya ketika menyambangi Jepang.
Terinspirasi Jepang
Pernah suatu ketika Pepeng mendapat kesempatan jalan-jalan ke Jepang. Di negeri matahari terbit yang jauh dari tanah air itulah ia merasakan pengalaman dari warung-warung setempat, seperti alat seduh kopi yang digunakan sampai cara penyajian.
Di Jepang, Pepeng melihat kedai kopi yang disambanginya menggunakan dripper dan cangkir berbahan tanah liat. Sekembalinya ke Indonesia, ia pun ingin menerapkan hal serupa ke Klinik Kopi sehingga menciptakan kolaborasi dengan pabrik keramik rumahan asal Yogya, Kaloka dalam membuat cangkir berbahan sama.
“Balik ke Indonesia terus akhirnya nyari bisa bikin keramik ini terakhir ketemu Kaloka, terus bikin launching 2017, sampai sekarang ta pakai terus,” ucap Pepeng kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Di Klinik Kopi tak hanya ada sajian kopi. Suguhan kue kekinian kegemaran anak muda gemar nongkrong juga dihadirkan oleh Pepeng di mana di sinilah istrinya yang mengambil peran.
Menurut Pepeng, kolaborasi seperti ini terinspirasi juga dari Jepang. Ia melihat di warung-warung di sana kerap dikelola pasangan suami-istri di kediamannya sendiri agar tidak mengeluarkan biaya sewa gedung.
“Jadi warung ini, Klinik Kopi, terinspirasi dari warung-warung di Jepang. Warung-warung kopi enggak gede, kecil, timnya dikerjain suami istri, di rumah,” tambah Pepeng yang emoh disebut barista.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News